Liputan6.com, Kyiv - Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan, sebuah ledakan di Kota Dzhankoi di Krimea menghancurkan rudal-rudal jelajah Rusia yang dimaksudkan untuk digunakan oleh Armada Laut Hitam.
"Sebuah ledakan di Kota Dzhankoi di utara Krimea yang diduduki sementara menghancurkan rudal jelajah Kalibr-KN Rusia saat rudal-rudal tersebut diangkut dengan kereta api," ungkap direktorat intelijen utama Kementerian Pertahanan Ukraina pada Senin (21/3/2023), seperti dilansir The Guardian, Selasa (21/3).
Advertisement
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko membagikan rekaman yang menurutnya menunjukkan area stasiun kereta di kota itu.
"Rudal jelajah Rusia "Kalibr NK" dihancurkan di Dzhankoi, Krimea, selama pengangkutannya dengan kereta api - @DI_Ukraina Dilaporkan bahwa video ini berasal dari Dzhankoi. Suara menyebutkan itu adalah area stasiun kereta," twit Gerashchenko.
Rudal jelajah Kalibr-KN, yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal permukaan Armada Laut Hitam Rusia, disebut memiliki jangkauan operasional lebih dari 2.500km di darat dan 375km di laut.
Dzhankoi Diserang Drone
Kepala Administrasi Dzhankoi yang ditunjuk Rusia Ihor Ivin mengatakan bahwa kota itu diserang oleh drone. Menurutnya, seorang pria berusia 33 tahun menderita luka akibat pecahan peluru dari drone yang jatuh. Dia telah berada di rumah sakit.
Kantor berita Rusia, Tass, yang mengutip Ivin melaporkan bahwa sebuah rumah, sekolah, dan toko kelontong terbakar, dan jaringan listrik juga mengalami kerusakan akibat serangan drone.
Ukraina mengaku tidak bertanggung jawab atas serangan drone di Dzhankoi. Namun, jika terkonfirmasi maka itu akan menjadi serangan langka Ukraina ke Krimea yang dianeksasi Rusia sejak tahun 2014.
Pada Oktober 2022, serangan drone juga menargetkan Krimea, tepatnya kapal Laksamana Makarov di pelabuhan Sevastopol. Sejumlah serangan lain yang diduga dilancarkan Ukraina di Krimea antara lain terhadap jembatan yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan Rusia, lapangan terbang Saky, dan gedung markas angkatan laut di Sevastopol.
Presiden Volodymyr Zelenskiy telah berulang kali berjanji untuk membebaskan Krimea, bersama dengan semua wilayah pendudukan di selatan dan timur negara itu.
Advertisement