Liputan6.com, Jakarta Kembali aksi pemutusan hubungan kerja alias PHK dilakukan perusahaan dunia. Raksasa ritel online asal Amerika Serikat, Amazon berencana memangkas 9.000 pekerjanya dalam upaya menghemat biaya.
Melansir BBC, Selasa (21/3/ 2023) Amazon yang mempekerjakan 1,5 juta orang di seluruh dunia, mengatakan PHK akan berdampak terutama di bidang-bidang termasuk komputasi awan dan periklanan.
Advertisement
CEO Amazon, Andy Jassy mengatakan bahwa PHK itu merupakan "keputusan sulit" tetapi akan menjadi jalan yang terbaik bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar area bisnis Amazon telah menambahkan posisi. "Namun, mengingat ekonomi yang tidak menentu di mana kami berada, dan ketidakpastian yang ada dalam waktu dekat, kami telah memilih untuk lebih merampingkan biaya dan jumlah karyawan kami," lanjutnya.
"Kepada mereka yang terkena dampak pengurangan ini, saya ingin berterima kasih atas pekerjaan yang telah Anda lakukan atas nama pelanggan dan perusahaan," tutur Jassy.
Namun, Amazon tidak mengungkapkan karyawan di negara mana yang akan terdampak PHK tetapi mengatakan posisi akan ditutup dalam beberapa pekan ke depan.
Sejak bulan Januari 2023, platform ritel yang didirikan miliarder Jeff Bezos itu telah melakukan PHK terhadap 18.000 karyawan.
Area bisnis Amazon lainnya yang akan mengalami pemangkasan adalah Twitch, platform streaming langsung untuk konten game dan musik yang dibeli Amazon seharga USD 1 miliar pada tahun 2014.
PHK di Twitch terjadi selang beberapa hari Emmett Shear mengumumkan dia akan mengundurkan diri sebagai chief executive officer Twitch setelah 16 tahun menjabat.
Pandemi Usai, Penjualan Amazon Melambat
Seperti banyak raksasa teknologi lainnya, Amazon mengalami ledakan penjualan selama pandemi ketika pelanggannya menghabiskan sebagian besar wwktu mereka di rumah.
Tetapi baru-baru ini penjualannya melambat karena konsumen membelanjakan lebih sedikit karena krisis biaya hidup.
Perusahaan teknologi lain, termasuk Google dan induk Facebook Meta, juga telah bergulat dengan cara menyeimbangkan langkah-langkah pemotongan biaya dengan kebutuhan untuk tetap kompetitif.
Meta, yang juga memiliki Instagram dan WhatsApp, pekan lalu mengumumkan rencana untuk memangkas 10.000 pekerjaan.
Advertisement
Mark Zuckerberg Umumkan Bakal PHK Massal 10 Ribu Karyawan META, Ini Kedua Kalinya
Perusahaan induk Facebook, Meta mengatakan akan memangkas 10.000 pekerjanya. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini terjadi hanya empat bulan setelah platform tersebut memangkas 11.000 karyawannya.
Meta pun menjadi perusahaan teknologi besar pertama yang mengumumkan putaran kedua PHK massal.
"Kami berharap dapat mengurangi ukuran tim kami sekitar 10.000 orang dan menyelesaikan sekitar 5.000 posisi terbuka tambahan yang belum kami pekerjakan," kata Chief Executive Officer Meta Mark Zuckerberg dalam sebuah pesan kepada staf, dikutip dari VOA News, Rabu (15/3/2023).
PHK merupakan bagian dari restrukturisasi luas di Meta yang akan membuat platform itu meratakan struktur organisasinya, membatalkan proyek dengan prioritas yang lebih kecil, serta mengurangi tingkat perekrutan.
Berita PHK membuat saham Meta naik 2 persen di perdagangan premarket.
Langkah ini menggarisbawahi rencana Zuckerberg untuk mengubah 2023 menjadi "Tahun Efisiensi" dengan pemotongan biaya yang dijanjikan sebesar USD 5 miliar menjadi antara USD 89 miliar (Rp. 1,3 kuadriliun) dan USD 95 miliar (Rp. 1,4 kuadriliun).
Ketidakpastikan ekonomi global telah memicu serangkaian PHK massal di sejumah perusahaan di Amerika: dari bank Wall Street seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley hingga perusahaan Teknologi Besar termasuk Amazon dan Microsoft.
PHK Besar besaran di Sektor Teknologi
Industri teknologi telah mem-PHK lebih dari 280.000 pekerja sejak awal 2022, dengan sekitar 40 persen terjadi tahun ini, menurut situs pelacakan PHK layoffs.fyi.
Meta, yang menggelontorkan miliaran dolar untuk membangun metaverse, telah berjuang dengan kemerosotan pascapandemi dalam belanja iklan dari perusahaan yang menghadapi inflasi tinggi serta kenaikan suku bunga.
Langkah Meta pada November 2022 untuk memangkas jumlah karyawan sebesar 13 persen menandai PHK massal pertama dalam 18 tahun sejarahnya. Jumlah karyawan induk usaha Facebook, Meta diketahui mencapai 86.482 pada akhir 2022, naik 20 persen dari tahun lalu.
Advertisement