Liputan6.com, Jakarta - Ada 17 HP/tablet Android Samsung populer yang dipastikan tidak menerima pembaruan software One UI 6.0. Informasi ini menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (20/3/2023) kemarin.
Berita lain yang juga populer datang dari Selandia Baru yang melarang aplikasi TikTok untuk kalangan pegawai pemerintahan.
Advertisement
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. Ini Deretan HP Samsung Galaxy yang Tidak Kebagian One UI 6.0 Berbasis Android 14
Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung terus meningkatkan dukungan pembaruan software untuk perangkat besutannya. Dari sebelumnya dua tahun menjadi tiga tahun, dan terbaru kini ada beberapa perangkat yang mendapatkan empat kali pembaruan software.
Adapun komitmen untuk pembaruan selama empat tahun itu diberlakukan mulai Februari 2022. Karenanya, beberapa perangkat Samsung Galaxy generasi sebelumnya dapat dipastikan tidak bisa ikut menikmati pembaruan software terbaru.
Mengutip informasi dari Phone Arena, Selasa (21/3/2023), setidaknya ada 15 daftar HP Android Samsung populer yang dipastikan tidak lagi menerima menerima pembaruan software.
Dengan kata lain, One UI 5 berbasis Android 13 akan menjadi pembaruan OS besar terakhir yang diterima perangkat tersebut.
Kendati demikian, Samsung diketahui masih akan merilis pembaruan keamanan untuk perangkat-perangkat ini. Untuk itu, bagi kamu pengguna daftar HP Samsung berikut ini dan ingin merasakan software terbaru perlu membeli perangkat baru.
Nah, lantas apa saja deretan HP Samsung yang tidak lagi mendapatkan Android versi terbaru? Simak daftarnya berikut ini.
HP Samsung yang Tak Dapat One UI 6 Android 14
- Galaxy S10 Lite
- Galaxy S20 FE
- Galaxy S20 Series
- Galaxy Note 10 Lite
- Galaxy Note 20
- Galaxy Note 20 Ultra
- Galaxy Z Flip
- Galaxy Z Fold 2
- Galaxy A22
- Galaxy A32
- Galaxy A51
- Galaxy A71
- Galaxy Tab A8
- Galaxy Tab A7 Lite
- Galaxy Tab S6 Lite
- Galaxy Tab S7
- Galaxy Tab S7 Plus
2. Ikut Inggris Raya, Selandia Baru Larang Aplikasi TikTok di Pemerintahan
Daftar negara yang melarang penggunaan TikTok untuk kalangan pegawai pemerintahan kini bertambah. Setelah ada Amerika Serikat dan Inggris Raya, kini giliran Selandia Baru yang melakukan hal tersebut.
Kendati demikian, seperti mengutip informasi dari Engadget, Senin (20/3/2023), pemerintah Selandia Baru menerapkan kebijakan yang berbeda dari negara lain. Sebab, pemerintah tidak melarang pemakaian aplikasi TikTok untuk seluruh perangkat pegawai pemerintahan.
Larangan ini hanya berlaku untuk perangkat yang memiliki akses ke jaringan parlementer Selandia Baru. Selain di kalangan parlemen, larangan ini diketahui juga berlaku di pasukan pertahanan negara, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perdagangan.
Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins menuturkan, pembatasan ini hanya terbatas untuk perangkat yang terhubung dengan jaringan parlementer karena mengikuti saran biro keamanan komunikasi pemerintah.
Menurut informasi, larangan ini juga tidak berlaku untuk pegawai yang memang membutuhkan akses TikTok untuk menjalankan pekerjaan mereka. Rencananya, larangan ini akan mulai berlaku pada akhir Maret 2023.
Sama seperti negara lain, masalah keamanan menjadi dasar pemerintah Selandia Baru melarang pemakaian aplikasi video pendek tersebut di lingkungan parlemen mereka.
Keputusan ini juga dibuat berdasarkan saran dari pakar keamanan siber dan perbincangan dengan pemerintah negara lain.
Advertisement
3. Admin Forum Hacker BreachForums Tempat Biasa Bjorka Jual Data Ditangkap FBI
Otoritas Amerika Serikat FBI menangkap orang yang diduga sebagai admin dan bertanggung jawab atas komunitas peretasan online BreachForums.
Admin BreachForums bernama Conor Brian Fitzpatrick alias Pompompurin, ditangkap di rumahnya di New York pada hari Rabu pekan lalu, dan didakwa dengan konspirasi untuk melakukan penipuan perangkat akses, menurut pengajuan di pengadilan.
BreachForums sendiri merupakan komunitas peretas yang di Indonesia, dikenal sebagai situs tempat hacker Bjorka kerap membagikan dan menjual data-data instansi pemerintah Tanah Air.
Dalam pernyataan tersumpah, agen FBI yang terlibat dalam kasus ini mengatakan Fitzpatrick mengaku memiliki BreachForums saat ditangkap, dan mengidentifikasi dirinya sebagai Pompompurin.
Dikutip dari The Verge, Senin (20/3/2023), Pompompurin membuat BreachForums, setelah FBI menyita RaidForums, situs forum hacker serupa, yang juga kerap menjual data-data yang bocor.
Pompompurin disebut terlibat dalam sejumlah pelanggaran data, dengan kebanyak di antaranya menargetkan FBI.
Tahun 2021, Pompompurin bertanggung jawab atas peretasan yang mengirimkan ribuan peringatan keamanan dunia maya palsu, dari alamat email FBI.
Infografis Baterai Ponsel Meledak (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement