Liputan6.com, Jakarta - Rencana Microsoft untuk menghadirkan toko game mobile sendiri perlahan mulai terungkap. Bahkan, dalam wawancara terbaru dengan The Financial Times, informasi mengenai kemungkinan kehadiran toko game tersebut perlahan diketahui.
Mengutip informasi dari The Verge, Selasa (21/3/2023), Microsoft diketahui berencana untuk merilis toko game mobile sendiri paling cepat di tahun depan atau 2024. Toko ini disebut akan menjadi pesaing bagi App Store dan Google Play Store.
Advertisement
"Kami ingin berada di posisi menawarkan Xbox beserta konten yang dibuat dari kami maupun mitra pihak ketiga, ada di semua layar di mana orang ingin bermain," tutur Phil menjelaskan soal rencana tersebut.
Informasi mengenai toko game mobile Microsoft ini diketahui sejak akhir tahun lalu. Rencana Microsoft tersebut diketahui dari dokumen yang didaftarkan pada Competition and Markets Authority (CMA) Inggris.
Dalam dokumen yang didaftarkan tersebut, Microsoft mengungkap rencananya menghadirkan Xbox Store generasi selanjutnya untuk perangkat mobile. Disebutkan, toko ini ini nantinya akan banyak bergantung pada konten hasil merger dengan Activision Blizzard.
Seperti diketahui, Microsoft telah mengumumkan akusisi studio game Activision Blizzard pada awal tahun ini. Melalui akuisisi tersebut, Microsoft mengatakan memang ingin meningkatkan pendapatan iklan dan game mobile bagi perusahaan.
Oleh sebab itu, dengan koleksi game yang dimilikinya diharapkan bisa menarik pemain untuk menjajal toko game mobile yang ditawarkan Microsoft ini. Microsoft juga disebut akan menerapkan filosofi terbuka pada toko game mobile besutannya ini.
Dengan kata lain, perusahaan akan memberikan perlakuan yang sama bagi pengembang pihak ketiga, termasuk soal pilihan pembayaran bagi pemain. Meski sudah diungkap, belum dapat dipastikan kapan toko game mobile pesaing App Store dan Google Play Store ini akan dirilis.
Bill Gates Ternyata Pernah Kecanduan Game Minesweeper, Begini Ceritanya
Di sisi lain, salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, diceritakan pernah keranjingan bermain game legendaris, Minesweeper. Hal itu seperti diungkap oleh jurnalis Kyle Orland, dalam buku sejarah Minesweeper.
Menurut orang-orang yang bekerja di Microsoft dulu, game Minesweeper versi awal menjadi populer di internal perusahaan saat itu, ketika dirilis di tahun 1990.
"Kami tidak pernah bekerja sangat keras untuk menemukan penguji," kata Libby Duzan Nuttall, yang menjabat sebagai Lead Product Manager Microsoft for Entertainment, di tahun 90-an.
Dilansir Ars Technica, Kamis (9/3/2023), Nuttall mengisahkan, di Microsoft saat itu, banyak karyawan yang tetap di kantor sampai larut malam, bermain Minesweeper sampai jam sembilan malam sembari mengisi waktu.
Coder Minesweeper, Robert Donner juga mengungkapkan, ketika seseorang menemukan bug, dia meminta mereka mengirimkan tangkapan layar, lalu dirinya harus menunjukkan kesalahan logikanya.
Namun, tidak semua orang di Microsoft mengerti akan permainan tersebut. Ada banyak yang asal klik, lalu menyerah begitu menemukan ranjau. Ada juga yang mengira itu adalah game tebak-tebakkan.
Charles Fitzgerald, Product Manager for Windows Entertainment Pack pertama, kemudian mengungkapkan bahwa Bill Gates, saat itu juga kecanduan main Minesweeper.
"Bill kecanduan," kata Fitzgerald.
Gates, yang saat itu belum jadi orang terkaya di dunia, tapi sudah punya uang untuk mencari hiburan lain, mendapati dirinya terobsesi untuk mendominasi uji coba game Windows sederhana tersebut.
Advertisement
Ambisi Bill Gates Cetak Rekor Minesweeper
Bruce Ryan, Entertainment Pack Product Manager juga menyebut, kecanduan yang dialami Gates saat itu menjadi sampai buruk, hingga dia "melepasnya dari mesinnya." Namun, itu tidak cukup menghentikan sang CEO saat itu, untuk mendapatkan skor yang tertinggi.
"Karena skor tinggi adalah file teks (yang mudah diedit), kami punya aturan bahwa seseorang harus memperhatikan skor (rekaman) Anda," kata Fitzgerald.
Ia menceritakan, di sebuah Minggu siang, Gates mengirimkannya email dengan mengatakan dirinya sudah mendapatkan rekor tertinggi baru, menggunakan komputer di kantor Presiden Microsoft Mike Hallman.
Ryan juga mengingat pengalaman aneh ketika dirinya dipanggil Bill Gates di akhir pekan secara acak, hanya untuk berkumpul di sekeliling komputer eksekutif lain, dan mengonfirmasi skor tertinggi baru selama lima detik di papan Pemula.
"Itu sore hari. Jadi kami pergi ke sana, jam tujuh malam. (Hallman) mantan eksekutif Boeing, dan bukan orang yang humoris, jadi… gagasan Bill duduk di sana setelah bekerja, pergi ke kantor presiden agar dia bisa bermain Minesweeper, itu gambaran yang aneh."
Upaya Hentikan Kecanduan Bill Gates
Ambisi Gates untuk jadi yang terbaik di Minesweeper, sempat jadi perhatian Melinda French, yang saat itu belum menikah dengan Bill Gates.
Melinda bahkan meminta Ryan agar jangan ada lagi karyawan yang membagikan skor Minesweeper-nya dengan Bill. Saat itu, Bill dinilai punya banyak keputusan penting yang harus diambil, sehingga game itu seharusnya tidak menyita waktunya.
Alih-alih menjauhkan Gates dari skor tinggi, Ryan pun mencari cara untuk menetapkan skor yang tidak terkalahkan.
Dia menggunakan perangkat lunak Windows Macro Recorder, untuk secara otomatis mengklik salah satu sudut game Minesweeper yang baru, untuk kemudian memulai permainan baru. Lalu, dalam satu tata letak acak tertentu di mana semua ranjau berada di pojok kanan bawah, software ini akan "menghapus seluruh layar dalam satu atau nol detik."
(Dam/Ysl)
Advertisement