Liputan6.com, Jakarta Setiap orang pasti pernah marah. Hal ini tentu merupakan hal yang lumrah terjadi pada banyak orang baik pria maupun wanita. Dan meskipun kemarahan adalah keadaan pikiran yang diperlukan untuk kelangsungan hidup kita, sering kali kemarahan menjadi tidak terkendali saat tingkat stres kita meningkat.
Tak sedikit orang yang lantas akan berteriak ketika marah. Padahal hal tersebut nampaknya tak perlu dilakukan. Pasalnya ada beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh ketika kita marah dan berteriak. Sayangnya sebagian besar dari hal tersebut akan berakibat buruk pada kesehatan kita. Dilansir Brightside, berikut ulasannya.
Advertisement
1. Detak jantung dan tekanan darah Anda meningkat
Anda mungkin memperhatikan bahwa setiap kali Anda meninggikan suara dan berdebat sengit, detak jantung Anda meningkat. Ini berarti tekanan darah Anda juga meningkat, dan itulah mengapa Anda terlihat bingung, dengan pipi merah dan urat yang keluar dari kulit Anda.
Anda juga bernapas lebih berat dan lebih cepat, sesuatu yang mentransfer oksigen dan nutrisi ke organ utama Anda. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memperhatikan bahwa tangan dan kaki Anda lebih dingin dari biasanya.
2. Sistem kekebalan tubuh Anda terganggu
Para peneliti telah menemukan bahwa bahkan mengingat pertengkaran sengit yang Anda lakukan di masa lalu akan menurunkan pertahanan kekebalan Anda selama 6 jam. Dan ini terutama berlaku untuk orang yang biasanya tenang dan jarang marah.
Orang yang mudah marah mungkin menyadari bahwa mereka lebih sering sakit, dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Itu, disertai dengan kecemasan mereka yang meningkat, membahayakan kesehatan mereka tanpa menyadarinya sampai terlambat.
Advertisement
3. Kemarahan menimbulkan berbagai masalah kesehatan
Saat kita marah, bahan kimia stres membanjiri otak dan tubuh kita dan terus membuat perubahan pada metabolisme kita. Itu sebabnya orang dengan masalah kemarahan yang tidak diobati mungkin menderita sakit kepala, kecemasan, insomnia, dan bahkan masalah pencernaan. Kondisi kulit, seperti eksim, mungkin juga muncul pada saat kemarahan yang ekstrem. Akibatnya, orang-orang ini berada dalam bahaya tinggi menderita stroke atau serangan jantung.
4. Ingatan Anda mungkin terpengaruh
Bukan hanya trauma kepala fisik, seperti yang Anda alami saat bermain sepak bola, yang memengaruhi ingatan orang, tetapi juga situasi yang semakin membuat stres. Salah satunya adalah melakukan percakapan verbal yang marah dengan seseorang, di mana Anda berdua bertukar kata-kata kasar. Setelah pertengkaran selesai, salah satu atau Anda berdua mungkin mengingat hal-hal yang berbeda atau benar-benar melupakan hal-hal tertentu.
Advertisement
5. Berteriak bisa menyebabkan sakit kronis
Berteriak tidak hanya buruk bagi mereka yang melakukannya, tetapi juga bagi mereka yang menerimanya, dan kerusakannya bisa dimulai sejak usia sangat muda. Meneriaki anak-anak dapat membahayakan mereka dalam berbagai cara.
Masalah perilaku mereka bisa menjadi lebih buruk. Beberapa penelitian menemukan bahwa orangtua yang sering membentak anak mereka yang berusia 13 tahun melihat perilaku yang lebih buruk selama tahun berikutnya dalam hidup mereka.
Perkembangan otak mereka juga bisa berubah. Orang-orang yang sering dimarahi selama masa kecilnya tampaknya memiliki struktur otak yang berbeda di bagian yang memproses suara dan bahasa.
Mereka juga bisa menderita sakit kronis. Beberapa masalah yang mungkin mengikuti mereka selama sisa hidup mereka termasuk sakit punggung dan leher, sakit kepala, dan bahkan radang sendi.