Saham IRSX Anjlok Usai Umumkan Ekspansi ke Teknologi AI

Saham PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) melemah 6,47 persen ke posisi Rp 159 per saham. Saham IRSX dibuka naik tiga poin ke posisi Rp 173 per saham pada Selasa, 21 Maret 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Mar 2023, 07:53 WIB
Saham PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) melemah pada perdagangan Selasa, 21 Maret 2023( (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) ditutup turun pada perdagangan Selasa, 21 Maret 2023. Harga saham IRSX terkoreksi 6,47 persen ke posisi 159. Saham IRSX dibuka pada posisi 173 dan bergerak pada rentang 159—196.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 14.223 kali. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 123,18 juta senilai Rp 20,92 miliar.Dalam sepekan, harga saham IRSX naik 76,67 persen. Penurunan harga saham ini terjadi usai perseroan mengumumkan rencana untuk melakukan ekspansi berupa pengembangan teknologi artificial intelligence (AI).

Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat ekosistem digital perseroan. Khususnya dalam pengelolaan 180 juta transaksi digital yang terjadi di dalam ekosistem AVIANA.

AI yang dikembangkan AVIANA disebut dapat meningkatkan kecepatan transaksi hingga 30 persen dikarenakan teknologi pengambilan keputusan yang otomatis. Tidak hanya itu, teknologi AI tersebut dapat membantu menjalani instruksi operasional secara otomatis. Informasi saja, PT Aviana Sinar Abadi Tbk merupakan pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan resi tercatat dan diperdagangkan perdana pada Februari lalu.

Saat itu, perseroan menerbitkan 1 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 15 per saham dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Harga penawaran dipatok sebesar Rp 101 per lembar, sehingga perseroan mengantongi Rp 101 miliar dari IPO.

Aviana Sinar Abadibermaksud mengalokasikan sekitar 51,02 persen dana hasil IPO sebagai modal kerja dan belanja modal bagi entitas anak perseroan, yaitu DNK (PT Digital Nata Karya). Lalu sekitar 27,55 persen untuk modal kerja dan belanja modal bagi entitas anak perseroan yang lain, yaitu ASA (PT Aviana Sinar Anugerah). Sisanya sekitar 21,43 persen akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja dan belanja modal.


Aviana Sinar Abadi Kembangkan Teknologi AI untuk Kelola 180 Juta Transaksi

Pencatatan perdana saham PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) pada Selasa, (7/2/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya, PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) atau AVIANA mengumumkan ekspansi perseroan untuk mengembangkan artificial intelligence (AI). Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat ekosistem digital perseroan. Khususnya dalam pengelolaan 180 juta transaksi digital yang terjadi di dalam ekosistem AVIANA.

AI yang dikembangkan AVIANA disebut dapat meningkatkan kecepatan transaksi hingga 30 persen dikarenakan teknologi pengambilan keputusan yang otomatis. Tidak hanya itu, AI tersebut dapat membantu menjalani instruksi operasional secara otomatis.

Direktur Utama Aviana Sinar Abadi, Panji Prama mengatakan, penggunaan AI diharapkan dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Seperti meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kualitas produk atau layanan.

"Saat ini, PT Aviana Sinar Abadi Tbk tengah melakukan audiensi dengan sejumlah perusahaan teknologi terkemuka untuk mengembangkan teknologi AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan," kata Panji dalam keterangan resmi, Selasa (21/3/2023).

 


Perkembangan Teknologi AI

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perkembangan teknologi AI memang sudah semakin pesat dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan laporan dari perusahaan riset teknologi, Gartner pada 2022, penggunaan teknologi AI di seluruh dunia diharapkan mencapai nilai lebih dari USD 100 miliar. Salah satu alasan utama mengapa teknologi AI semakin diminati adalah karena kemampuannya dalam memproses dan menganalisis data secara cepat dan akurat.

Seiring dengan perkembangan teknologi AI, ada juga kekhawatiran terkait penggantian tenaga kerja manusia dengan mesin. Menurut laporan dari McKinsey Global Institute, sekitar 60 persen pekerjaan dapat diotomatisasi dengan teknologi AI dalam beberapa dekade ke depan, namun hal tersebut tidak akan menggantikan sepenuhnya tenaga kerja manusia, melainkan akan membutuhkan keterampilan tambahan yang lebih canggih.

Aviana Sinar Abadi telah mempunyai lebih dari 1.200 partner digital, dan pengelolaan transaksi hingga lebih dari 180 juta transaksi setiap bulannya. Melalui ekosistem digitalnya, Aviana (IRSX) melestarikan dan membuka lebih dari 450.000 UMKM Digital di seluruh Indonesia.

 


Aviana Sinar Abadi Bidik Pendapatan Rp 500 Miliar pada 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Aviana Sinar Abadi Tbk atau AVIANA (IRSX) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 7 Februari 2023. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi berbasis integrated digital IT Hub tersebut membidik laba dan pendapatan meningkat dua kali lipat pada 2023.

Direktur AVIANA, Panji Pramana menuturkan, pihaknya menargetkan pendapatan Rp 500 miliar dan laba bersih Rp 20 miliar pada 2023.

"Laba dan pendapatan tahun ini proyeksikan naik dua kali lipat Rp 500 miliar, laba bersih Rp 20 miliar pada 2023. Segmen pendorong di telko dan produk digital," kata Panji saat ditemui di BEI, Selasa (7/2/2023).

Panji menilai, industri teknologi memiliki prospek yang cerah. Hal itu tercermin dari tren bisnis perusahaan besar maupun kecil menggunakan teknologi digital. 

"Industri ini sangat bagus, karena perusahaan kecil maupun perusahaan besar sudah jadi tren sekarang, yang mau menjalankan bisnis harus go digital," kata dia.

Selain itu, Aviana Sinar Abadi juga melakukan pendekatan bisnis dari customer service dan engagement media sosial yang baik.

Meski demikian, Panji mengaku, terdapat tantangan dalam menjalankan bisnis teknologi, karena bisnisnya bersifat scalable.

"Tantangan tentu ada, karena bisnis teknologi sangat scalable, pasti ada, saya yakin kami bisa jalani itu semua," ujar dia.

Di sisi lain, Panji menegaskan, untuk saat ini belum terlalu banyak hambatan dalam menjalankan bisnisnya. Secara historikal, Aviana Sinar Abadijuga mampu berkembang tanpa mengurangi karyawan saat pandemi melanda.

"Saat ini ya enggak terlalu banyak halangan karena sudah berjalan 10 tahun, perkembangan bisnisnya dari awal kita berdiri lumayan, kita buktikan pasca pandemi kita tidak ada pengurangan karyawan segala macam, artinya perusahan kami bisa melewati, kami berdiri di sektor yang tepat," ujar dia. 

 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya