Liputan6.com, Jakarta - Tari tor-tor merupakan tarian tradisional khas Suku Batak di Sumatera Utara. Menurut pakar, tari Tor-Tor muncul pada abad ke-13.
Waktu itu dilakukan sebagai tari persembahan untuk roh leluhur. Namun kini, kehadiran tari tor-tor yang menjadi salah satu bagian penting dari adat suku Batak digelar sebagai sebuah pertunjukan hiburan dan tontonan.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, tari tor-tor memiliki fungsi sebagai sebuah tari tradisional yang ditampilkan pada sebuah acara pernikahan, penyambutan tamu istimewa, dan perayaan lainnya.
Tarian ini juga kerap digelar pada pengangkatan seorang raja dan masuk dalam bagian ritual mistis. Berikut ragam tari tor-tor:
Tor-tor Pangurason
Tarian ini biasanya dilakukan pada suatu pesta atau acara besar. Berfungsi sebagai permohonan dan pembersihan agar pesta berjalan lancar. Biasanya sebelum acara di mulai, masyarakat akan membersihkan lokasi acara tersebut dengan jeruk purut dengan harapan pesta tersebut terhindar dari marabahaya.
Tor-tor Sipitu Cawan
Dipentaskan pada saat penobatan atau pengangkatan raja Batak. Tarian ini mengisahkan tentang tujuh orang putri kayangan yang turun ke bumi untuk mandi di sebuah telaga di puncak gunung Pusuk Buhit. Kemudian, datang piso sipitu sasarung atau pisau tujuh sarung.
Tor-tor Tunggal Panaluan
Umumnya diselenggarakan sebagai ritual yang digelar apabila suatu daerah tertimpa musibah. Biasanya, tarian jenis ini dilakukan oleh para dukun sebagai salah satu cara mendapatkan petunjuk guna mengatasi masalah yang sedang terjadi.
Kata tunggal panaluan diambil dari nama tongkat perpaduan kesaktian Debata Natulo, yaitu dewa benua atas, benua bawah, dan benua tengah.
Simbol dalam setiap gerakan tarian ini juga memiliki arti yang menjelaskan tentang bagaimana proses menghargai dan menghormati setiap marga supaya terjalin hubungan yang baik.
Selain pementasannya, busana yang digunakan pada tari tor tor juga mengalami modifikasi agar terlihat lebih menarik. termasuk juga pada pementasannya, penari akan diiringi oleh alat musik yang disebut gondang. Melalui musik inilah yang kemudian menghasilkan suara hentakan kaki para penari di atas papan rumah adat Batak. Dari situlah kata tor tor diambil.
Melalui tari tor tor, masyarakat Batak menyampaikan doa dan harapannya kepada Tuhan. Peragaan sikap melalui tarian ini dianggap menggambarkan situasi dan kondisi yang tengah dialami.
Maka tak heran jika tari tor tor juga memiliki sifat sakral.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Gerakan Tari Tor-Tor
Pada dasarnya, tari tor-tor memiliki gerakan yang cukup sederhana sehingga mudah untuk dipelajari. Bahkan, bagi beberapa orang akan langsung bisa memainkannya pada percobaan pertama.
Hal ini karena gerakan tari tor-tor cukup terbatas yakni dengan hanya mengggerakan kedua tangan yang melambai naik dan turun secara bergantian. Ada juga gerakan menghentakkan kaki sesuai dengan alunan musik.
Adapun jenis gerakan tari tor-tor, yaitu:
Gerak Pangurdot
Gerakan ini menggunakan seluruh badan sebagai pusat gerakanyang bertumpu pada tumit dan telapak kaki untuk menopang badan saat tubuh bergerak ke atas dan ke bawah. Gerakan ini harus menyesuaikan dengan hentakan dan irama dari gondang.
Gerak Pangeal
Gerakan ini menggunakan telapak kaki sebagai penyangga. Gerakan dimulai dari tubuh bagian pinggang hingga kepal. Caranya, dengan bergerak memutar atau berotasi dari kiri ke kanan pada bagian pinggang.
Pada gerakan ini dikenal istilah pangeal ni gonting, yakni sebuah gerakan pinggang yang gemulai. Gerakan ini juga diiringi gerak jari, tangan, hingga kepala.
Gerak Pandenggal
Penari bergerak secara gemulai dengan menggrakkan seluruh anggota tubuhnya mulai dari lengan, telapak tangan hingga jari. Caranya dengan membuang telapak tangan dan mengangkatnya secara perlahan. Lalu, turunkan kembali dengan menelungkupkan telapak tangan secara perlahan. Hal ini dilakukan untuk memberi kesan seolah tangan tersebut jatuh menuju pinggang secara halus dan elastis.
Gerak Siangkupna
Sebuah gerakan yang berfokus pada bagian leher namun harus seirama dengan alunan irama gondang.
Gerak Haunanna
Sebuah ekspresi gerak yang ditampilkan oleh penari melalui wajah baik gembira, suka maupun duka cita sesuai suasana hati si penari. Ekspresi ini juga harus seirama antar penari karena tari tor tor merupakan tarian yang bisa berkomunikasi dengan penonton yang hadir.
Advertisement