Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) ditutup pada zona merah pada perdagangan Selasa 21 Maret 2023. Saham ZATA terkoreksi 6,94 peren ke posisi 67.
Saham ZATA dibuka pada posisi 73 dan bergerak pada rentang 67–78. Melansir data RTI, total frekuensi perdagangan ZATA tercatat sebanyak 7.005 kali. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 113,03 juta lembar senilai Rp 8,07 miliar.
Advertisement
Dalam sepakan, harga saham ZATA naik 6,35 persen. Harga saham Bersama Zatta Jaya terkoreksi 33 persen dari harga IPO sebesar 100 per saham. Saham ZATA terpantau menjadi salah satu top losers pada perdagangan hari ini.
Melansir data Bursa, berikut daftar 10 top losers pada Selasa, 21 Maret 2023:
1. Saham CASH - PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk, turun 8,57 persen ke posisi 64
2. Saham CITY - PT Natura City Developments Tbk, turun 6,96 persen ke posisi 107
3. Saham ZATA - PT Bersama Zatta Jaya Tbk, turun 6,94 persen ke posisi 67
4. Saham MREI - PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, turun 6.93 persen ke posisi 3.490
5. Saham MKTR - PT Menthobi Karyatama Raya Tbk, turun 6,92 persen ke posisi 242
6. Saham BPTR - PT Batavia Prosperindo Trans Tbk, turun 6,90 persen ke posisi 162
7. Saham KONI - PT Perdana Bangun Pusaka Tbk, turun 6,87 persen ke posisi 2.440
8. Saham GEMA - PT Gema Grahasarana Tbk, turun 6,86 persen ke posisi 190
9. Saham AMAN - PT Makmur Berkah Amanda Tbk, turun 6,83 persen ke posisi 464
10. Saham TFCO - PT Tifico Fiber Indonesia, turun 6,82 persen ke posisi 615
Perusahaan Milik Sultan Subang Lego Saham Emiten AA Gym ZATA Rp 87,8 Miliar
Sebelumnya, perusahaan milik Asep Sulaeman Sabanda atau biasa disebut Sultan Subang, PT Lembur Sadaya Investama melepas kepemilikan saham di emiten hijab AA Gym, PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) pada 12,13,17 Januari 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Minggu (22/1/2023), PT Lembur Sadaya Investama menjual saham ZATA sebanyak 910 juta lembar saham secara bertahap.
PT Lembur Sadaya Investama melepas saham ZATA sebanyak 40 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 110 per saham atau setara Rp 4,4 miliar pada 12 Januari 2023.
Kemudian, pada 13 Januari 2023, PT Lembur Sadaya Investama melepas saham ZATA sebanyak 150 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham atau setara Rp 15 miliar.
Segendang sepenarian, PT Lembur Sadaya Investama menjual saham ZATA sebanyak 720 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 95 per saham atau setara Rp 68,4 miliar. Dengan demikian, transaksi penjualan saham tersebut meraup dana Rp 87,8 miliar.
Usai melakukan transaksi tersebut, Lembur Sadaya Investama menggenggam 5.286.000.000 saham ZATA atau setara 62,22 persen. Sebelumnya, Lembur Sadaya Investama menggenggam 6.196.000.000 atau 72,93 persen. Adapun KH.Abdullah Gymnastiar atau AA Gym menjadi komisaris di PT Bersama Zatta Jaya Tbk.
Diberitakan sebelumnya, emiten hijab Aa Gym PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) telah merealisasikan 86,6 persen dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Perseroan memperoleh dana bersih Rp 165,75 miliar dari IPO. Per 31 Desember 2022, Bersama Zatta Jayatelah merealisasikan Rp 143,53 miliar. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/1/2023), perseroan telah mengalokasikan Rp 28,8 miliar untuk penyetoran modal entitas anak yakni PT Bersama Dauky Mulya (BDM), sesuai dengan rencana alokasi.
Advertisement
Dana Hasil IPO
Kemudian sebesar Rp 114,73 miliar dana hasil IPO telah dialokasikan sebagai penyertaan modal entitas anak yakni PT Bersama Zatta Mulya (BZM), yang juga sesuai dengan rencana alokasi dalam prospektus IPO. Dengan begitu, dana hasil penawaran umum saat ini tersisa Rp 22,22 miliar.
Besaran ini akan dialokasikan untuk pelunasan utang bank. Pada perdagangan hari iin, saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk terkoreksi 2 poin atau 1,98 persen ke posisi 99. Saham ZATA dibuka pada posisi 99 dan bergerak pada rentang 97---102.
Dalam rangka IPO perseroan melepas 1,7 miliar saham setara dengan 20,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham perdana Rp 100 per saham. Sehingga dana yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp 170 miliar.
Setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 4,25 miliar, hasil bersih yang dikantongi perseroan dari pasar modal menjadi Rp 165,75 miliar.