Liputan6.com, Garut - Niat puasa sebulan penuh pada malam awal puasa Ramadhan hukumya disunahkan. Bagaimana menurut penjelasan ulama?
Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, Jawa Barat KH Cecep Jaya Karama mengatakan, berdasarkan mazhab Syafii pembacaan niat puasa, sebulan penuh di awal Ramadan tidaklah cukup.
Advertisement
“Kewajiban niat harus dilakukan pada tiap malamnya,” kata dia, Rabu (22/3/2023).
Menurutnya, niat puasa Ramadhan sebulan penuh, hanya berlaku untuk puasa satu hari pertama saja, sehingga setiap hari berikutnya wajib melaksanakan niat kembali.
“Jika tidak diniati maka tidak sah puasanya sebulan tersebut kecuali puasa Ramadan hari pertamanya tadi,” kata dia.
Sementara berdasarkan mazhab Maliki, niat puasa sebulan penuh di awal Ramadan, hukumnya sunah sebagai antisipasi apabila di kemudian hari lupa niat, sehingga puasanya tetap sah dan bisa diteruskan.
“Sedangkan hukum niat puasa hari-hari berikutnya setelah hari pertama (dibacakan niat) para ulama berbeda pendapat (khilafiah),” ujar dia.
Dalam pandangan Imam Malik, pembacaan niat puasa sebulan penuh sudah cukup mewakili niat puasa untuk hari-hari berikutnya hingga Ramadan berakhir.
“Artinya jika tidak niat pun sudah sah karena niatnya sudah sebulan penuh pada malam hari pertama awal puasa romadlon tersebut,” ujar Pengasuh Ponpes Nurul Huda, Cibojong, Garut tersebut.
Hal itu dikuatkan dengan pendapat para ulama kalangan Imam Hanafi, mereka pun bersepakat jika niat puasa sebulan penuh diperbolehkan, jika dalam salah satu hari lupa mengucapkan niat puasa.
Meskipun demikian, sebagai bentuk kehati-hatian, alangkah baiknya niat puasa sebulan penuh tetap dilakukan di awal bulan puasa, sambil tetap membacakan niat puasa Ramadan di hari-hari berikutnya.
Berikut salah satu niat puasa sebulan penuh. “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, Fardu karena Alloh Taala,”.