Cara Cegah Bau Mulut Saat Puasa Ramadhan Selain Rutin Menyikat Gigi Sebelum Tidur dan Setelah Sahur

Beberapa kondisi dan kebiasaan bisa memicu timbulnya bau mulut saat menjalankan puasa Ramadhan.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 23 Mar 2023, 08:19 WIB
Selain kurang minum air, pembersihan gigi yang tidak optimal juag bisa memicu bau mulut ketika berpuasa Ramadhan. (Doc: Freepik.com/cookie_studio)

Liputan6.com, Jakarta - Bau mulut jadi hal yang kerap terjadi saat seseorang berpuasa. Menurut drg Ary Agustanti, M.Kes, beberapa kondisi dan kebiasaan bisa memicu timbulnya bau mulut saat menjalankan puasa.

Kondisi yang dimaksud yakni kurang minum air mineral yang menyebabkan mulut kering dan cenderung lebih asam. Oleh karena itu, Ary menyarankan agar memerhatikan tubuh cukup terhidrasi ketika puasa Ramadhan.

"Makanya kalau bulan puasa sangat penting untuk menjaga hidrasi, kita cukup minum pada saat sahur dan buka puasa," ucap Ary di Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023, dilansir Antara.

Selain kurang minum air, pembersihan gigi yang tidak optimal juag bisa memicu bau mulut. Ary menjelaskan, hal itu karena adanya plak atau karang yang berasal dari sisa makanan yang menumpuk hingga berkembang jadi bakteri penyebab bau mulut.

Bau mulut atau halitosis juga bisa diperparah dengan adanya infeksi yang dibiarkan, termasuk gigi berlubang dengan sisa makanan yang dibiarkan menempel di celah gigi dalam durasi yang cukup lama.

Kondisi mulut kering dan karang gigi bisa mudah muncul radang gusi. Selain itu, gigi berlubang pun bisa semakin berlubang karena kondisi mulut kering dan asam.

Hindari Merokok

Dokter gigi spesialis prostodonsia drg Inge Paramitha, Sp.Pros menambahkan, kebiasaan merokok juga bisa berujung pada kondisi bau mulut tak sedap.

Ini karena asap rokok bisa menimbulkan rongga mulut kering dan lebh asam. Kandungan nikotin dan tar pada rokok juga bisa memudahkan pembentukan karang gigi.

"Sebetulnya rokok itu selain nggak baik untuk kesehatan, buat mulut itu nggak baik. Karena asap rokok yang diisap itu kan, pertama panas jadi rongga mulutnya kering. Kedua, karena kandungan di dalam rokok itu kan ada nikotin dan tar yang akan bikin stay di gigi," jelasnya. 

 


Jaga Kebersihan Gigi

Ilustrasi mengonsumsi air mineral. Credit: unsplash.com/Dylan

Semua jenis makanan, terutama yang berbau tajam, berpotensi menimbulkan bau mulut. Akan tetapi, kata Inge, bau mulut bisa dicegah selama seseorang tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut selama berpuasa.

"Yang paling penting itu sebenarnya bukan menghindari makanan tapi menjaga kebersihan mulut sama konsumsi air putih yang cukup," kata Inge.

Karenanya, menyikat gigi dengan tepat perlu dilakukan agar sisa makanan di sela-sela gigi bisa hilang. Waktu wajib yang dianjurkan untuk sikat gigi pada bulan Ramadhan yaitu sebelum tidur dan setelah makan sahur.

 


Aturan Menyikat Gigi agar Tak Bau Mulut

Ilustrasi sikat gigi setelah sahur. (dok. Diana Polekhina/Unsplash.com)

Mengenai takaran pasta gigi yang diperlukan untuk menyikat gigi yakni hanya sebiji jagung sehingga busa yang dihasilkan tidak terlalu banyak.

Usai menyikat gigi, sisa busa dari pasta gigi cukup dibuang atau diludahkan. Kemudian disarankan memberi jeda sebelum berkumur agar kandungan aktif dalam pasta gigi bisa menyerap ke dalam gigi.

"Yang baik itu malah sebenarnya sesudah kita sikat gigi, itu nggak berkumur telalu sering. Jadi pasta giginya itu nggak sekali hilang," ucap Inge.

Inge menjelaskan, bahan-bahan aktif dalam pasta gigi akan baik jika bertahan di gigi.

"Karena di dalam pasta gigi itu ada fluoride, ada xylitol, ada bahan-bahan aktif yang sebenarnya justru bagus kalau dia stay di dalam mulut, di gigi (terlebih dahulu sebelum berkumur)," Inge menjelaskan.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya