Sambut Ramadhan, NU Care-LAZISNU Ajak Umat Berbagi Gembira dengan Kaum Duafa

Lembaga Amil Zakat milik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atau NU Care-LAZISNU membuat gerakan peduli kaum mustadh’afin (duafa) dengan mengangkat tema Ramadhan Menggembirakan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2023, 06:45 WIB
Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Amil Zakat milik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atau NU Care-LAZISNU membuat gerakan peduli kaum mustadh’afin (duafa) dengan mengangkat tema Ramadhan Menggembirakan.

Menurut Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar, tema diangkat sebagai respon nyata terhadap fenomena dan kepiluan sosial akibat sejumlah bencana kesehatan dan alam.

"Kami mengajak masyarakat luas untuk turut aktif menggembirakan orang lain, khususnya fakir-miskin dan masyarakat lemah yang membutuhkan dukungan," kata Habib Ali dalam keterangan pers diterima, Kamis (23/3/2023).

Habib Ali menjelaskan, Agama menuntun umat semua agar bergembira menyambut Ramadhan. Tetapi hendaknya juga bisa memastikan mereka yang kurang beruntung, juga ikut bergembira.

"Melalui Ramadhan Menggembirakan, NU Care-LAZISNU akan menggerakkan setiap muslim untuk berlomba-lomba menjadikan bulan ini sebagai ladang amal ibadah, investasi pahala, sekaligus sebagai bulan kepedulian kepada kaum mustadh’afin," tutur Habib Ali

Habib Ali mengurai, berbagai bentuk program sudah disiapkan, di antaranya Senyum Mustahik, Kado Lebaran untuk Lansia Duafa, Berbagi Takjil dan Buka Puasa untuk Penyintas Bencana, hingga bingkisan untuk Difabel, lengkap dengan hadiah Al Qur’an huruf Braille bagi tunanetra.

“Tantangan terbesar kami adalah mengedukasi masyarakat tentang layanan Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) di era kini. Karena itu kami menggandeng media untuk melakukan literasi tentang hukum dan konsep ZIS menurut aturan syariah dan bagaimana layanannya sehingga mudah diakses, sah secara agama, amanah serta tepat sasaran,” ungkapnya.


Siapkan Serangkaian Program Sosialisasi

Habib Ali melanjutkan, NU Care-LAZISNU sudah menyiapkan serangkaian program talkshow di media televisi, dengan membincang ekonomi dan keuangan syari’ah, termasuk bidang Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf (Ziswaf) dan Dana Sosial Kegamaan Lainnya (DSKL), yang bisa menjangkau kelas menengah serta mengenalkan ZIS Life Style di segmen Milenial Muslim.

Habib Ali Hasan menambahkan, pihaknya merasa perlu mengenalkan tata kelola zakat dan transformasinya, Good Amil Governance, Fikih Zakat Kontemporer hingga Digital Platform, Akuntasi Zakat-PSAK 109, hingga bagaimana audit syari’ah untuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) dilakukan.

“Membangun trust masyarakat adalah hal penting yang harus kami lakukan melalui kegiatan literasi media, agar NU Care-LAZISNU bisa optimal mengatasi berbagai permaslahan sosial-ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Untuk menandai gerakan ini, NU Care-LAZISNU PBNU melakukan public expose program 'Ramadhan Menggembirakan' pada malam pertama Ramadhan 1444 H, melalui siaran langsung Program #SahurBareng TV9 Nusantara.

Berikut rincian Program 'Ramadhan Menggembirakan’ NU Care-LAZISNU:

1. Senyum Mustahik. Bentuknya, berbagi bingkisan sembako untuk fakir-miskin se-Jabodetabek, kantong-kantong keluarga pra-sejahtera dan keluarga yang membutuhkan, seperti guru ngaji, marbot masjid, janda, lansia dan dhuafa. Zakat Fitrah untuk mustahik 3T (Terluar, Terpencil, dan Tertinggal).

2. Kado Lebaran untuk Penyintas Bencana, untuk menghibur keluarga penyintas bencana agar bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan gembira, didistribusikan ke sejumlah tempat penyintas gempa dan bencana banjir di Indonesia dan juga di luar negeri, seperti penyintas gempa di Turki-Suriah.

3. Berbagi Takjil dan Buka Puasa, dilaksanakan selama bulan Ramadhan dengan membagikan takjil dan makanan buka puasa bekerja sama dengan sejumlah masjid di Jabodetabek, di Masjid PBNU, dan di depan kantor NU Care-LAZISNU.

4. Berbagi Bingkisan dan Al Qur’an Braille untuk Difabel, berupa bingkisan paket Sembako dan Al Qur’an Braille, bekerja sama dengan SLB Ma’arif NU dan komunitas difabel.

5. Pengiriman Da’i Ambassador Road to Korea Selatan dan Hong Kong, yakni pengiriman sejumlah da’i Islam wasathiyah - Islam moderat ke sejumlah Masjid di Korea Selatan dan Hong Kong.

infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya