Liputan6.com, Jakarta Harus tetap profesional menjalani tanggung jawab usai kehilangan orang terkasih bukanlah hal mudah. Hal itulah yang tetap dilakukan kekasih mendiang Syabda Perkasa Belawa, Pitha Haningtyas Mentari.
Seperti diketahui, Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia bersama ibunya akibat kecelakaan di Tol Pemalang, Jawa Tengah pada Senin, 20 Maret 2023. Keduanya meninggal saat dalam perjalanan untuk berziarah ke makam neneknya.
Advertisement
Di samping itu, kekasih Syabda Perkasa Belawa, Pitha Haningtyas Mentari sedang berada jauh untuk mengikuti turnamen bulu tangkis Swiss Open 2023. Meski tengah berduka, wanita yang akrab disapa Tari itu berhasil keluar sebagai pemenang.
Tari memenangkan pertandingan ganda campuran Swiss Open 2023 pada babak 32 besar digelar Rabu, 22 Maret 2023 bersama rekannya Rinov Rivaldy. Keduanya bertanding melawan Dejan Ferdiansyah dan Gloria Emanuelle Widjaja.
Tari Langsung Jongkok dan Menangis Tersedu
Ekspresi Tari pun disorot. Wanita berusia 23 tahun itu terlihat tidak mampu menahan tangisannya usai keluar sebagai pemenang dalam babak tersebut. Kedua kaki Tari langsung terjatuh dan tangisnya pecah.
Ekspresi Tari dalam video yang beredar membuat warganet ikut merasakan rasa sedih di tengah kemenangan pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy - Pitha Haningtyas Mentari.
"YA ALLAH NANGIS BANGET. Tari langsung jongkok trus ditenangin Rinov lagi, Deglo datengin dan Kak Glo langsung meluk. Ini nonton badminton kenapa jadi sesedih ini," ujar pemilik akun Twitter @hannagyeongs sambil melengkapi foto pertandingan Swiss Open 2023.
Sebelumnya, Pitha Haningtyas Mentari juga sempat menangis jelang pertandingan Swiss Open 2023 saat doa bersama tim badminton Indonesia untuk Syabda Perkasa Belawa.
Doa bersama dilakukan dan tersorot dalam video unggahan akun Twitter Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) @INABadminton.
Masih Saling Berkabar Sebelum Syabda Perkasa Belawa Meninggal
Seperti diketahui, Pitha Haningtyas Mentari dan mendiang Syabda Perkasa Belawa masih saling bertukar kabar sebelum insiden tragis itu terjadi. Keduanya saling bertukar pesan dan mengabari satu sama lain.
"Ngantuk, cuma gaenak tidurnyaa. Safeflight yaaa, jgn lupa berdoa," ujar Syabda Perkasa Belawa untuk terakhir kalinya pada Pitha Haningtyas Mentari mengutip unggahan melalui akun @phmentarii.
Setelahnya, Tari membalas pesan mendiang Syabda dengan mengabarkan dirinya sudah tiba. Namun, balasan dari Syabda tak kunjung muncul hingga Tari mengirimkan pesan lagi dan lagi pada Syabda.
"Aku udah landing. Alhamdulillah. Aku udah di bus, aku otw ya," tulis Tari.
"Aku udah sampe, Alhamdulillah, sekamar sama Grego," tulisnya lagi meski belum ada respons apapun dari Syabda.
"Papoyy, jawab chat aku. Sadaaa," ujar Tari yang terakhir.
Advertisement
Respons Warganet, Ikut Bersedih Lihat Tari
Momen pecahnya tangisan Tari pun direspons warganet. Dalam seketika, banyak yang ikut bersedih melihat Tari yang menangis tersedu usai memenangkan babak 32 besar tersebut di Open Swiss 2023.
"Nonton ulang malah jadi berkaca-kaca," kata akun @d***_.
"Profesional sejati. Dalam kondisi kek gitu masih fokus bertanding. Luar biasa mental anak ini," ujar akun @a***y.
"Ikutan mewek," tulis akun @e***i sambil memberi emoticon menangis.
"HUWAAA. BAWANG BGT," kata akun @f***1.
Selain itu, warganet lainnya hanya memberikan emoticon menangis merespons tindakan Tari di lapangan tersebut.
Tari dan Syabda, Sama-Sama Berprestasi di Bulu Tangkis
Mengutip News Liputan6.com, Pitha Haningtyas Mentari merupakan atlet badminton yang saat ini menduduki peringkat 11 dunia. Peringkat tertinggi yang pernah ia raih yaitu di posisi 9 dunia pada 7 Maret 2023.
Tari lahir di Jakarta, 1 Juli 1999 dan merupakan atlet yang berasal dari klub Jaya Raya. Pada tahun 2017 lalu, Tari sempat sukses meraih emas di Kejuaraan Dunia Junior di nomor ganda campuran.
Pada BWF World Tour 2022 di Bangkok, Thailand ia berhasil masuk semifinal. Sementara pada tahun 2021, ia sukses mendapat emas di kejuaraan Badminton Spain Master 2021 super 300.
Begitupun dengan Syabda. Syabda merupakan atlet bulu tangkis sektor tunggal putra yang kini bertengger di peringkat 90 BWF. Syabda merupakan atlet binaan PBSI yang masih berusia 21 tahun.
Advertisement