Film Duo Kribo, Sebuah Fragmen Rock Indonesia

Dalam dunia nyata, baik Achmad maupun Ucok adalah pentolan band rock yang menguasai panggung musik di Tanah Air pada pertengahan dekade 70-an. Achmad Albar adalah vokalis God Bless dari Jakarta. Sedangkan Ucok Harahap, vokalis band AKA dari Surabaya.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Feb 2013, 21:10 WIB
Soal dokumentasi visual band-band legendaris, Indonesia mungkin tertinggal dengan negara-negara Barat. Hingga kini tak banyak dokumenter yang menggambarkan kepiawaian para musisi legendaris Tanah Air di atas panggung.

Beruntung, beberapa film musikal produksi lawas bisa diselamatkan dengan direstorasi. Upaya lain adalah dengan membuat cetakan baru film atau kopi baru film. Satu di antara yang melalui cara mencetak kopi baru film adalah Duo Kribo yang diproduksi pada 1977 dengan besutan tangan dingin Eduart P. Sirait.

Nah, kehebatan rocker Achmad Albar dan Ucok Harahap alias Ucok "AKA" terlihat di film tersebut.

"Lewat film ini (Duo Kribo) kita dapat melihat aksi panggung Achmad Albar dan Ucok Harahap," ujar Alexander Matius, Direktur Program Sejarah adalah Sekarang 7, seusai press screening film Duo Kribo di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2013).

Dalam dunia nyata, baik Achmad maupun Ucok adalah pentolan band rock yang menguasai panggung musik di Tanah Air pada pertengahan dekade 70-an. Achmad Albar adalah vokalis utama God Bless dari Jakarta. Sedangkan Ucok Harahap adalah vokalis utama band AKA dari Surabaya.

Achmad Albar dan Ucok Harahap kemudian disatukan dalam sebuah duo bernama Duo Kribo. Pemberian nama grup ini menunjuk pada penampilan kedua penyanyi yang sama-sama berambut kribo. Duet ini pun mendulang sukses dengan empat album studio yang meledak di pasaran pada masanya.

Kesuksesan album-album Duo Kribo tak hanya di Indonesia, tapi juga merambah ke Malaysia dan Singapura. Sukses inilah yang mungkin mengilhami Njoo Han Siang dari Interstudio memproduksi film Duo Kribo.

Film Duo Kribo yang belum lama ini dicetak baru, mengambil tema ringan, tapi mengalir. Bahkan boleh dibilang, jalan ceritanya hampir mirip dengan latar belakang para pemeran utamanya. Achmad Albar pun memerankan tokoh Achmad yang memimpin sebuah band rock. Begitu pula Ucok Harahap yang memainkan karakter Ucok, pemimpin band rock saingan Achmad.

Film dimulai dengan kedatangan Ucok ke Jakarta dari Medan, Sumatra Utara, untuk mencari peruntungan sebagai musisi. Berbekal semangat, Ucok yang berambut gimbal ala Afro Look, mendatangi berbagai studio di Jakarta. Kejam dan pahit getirnya kehidupan Ibu Kota pun dirasakan Ucok.

Kontras dengan Ucok, Achmad digambarkan sebagai seorang pemuda dari keluarga kaya yang baru saja menyelesaikan sekolah musik di Eropa. Achmad pun membentuk band. Namun dirinya terlalu dominan, bahkan kerap memaksakan cara bermain musik kepada anggota bandnya.

Konflik pun mulai terjadi, terutama saat drummer band Achmad, Andi, pindah ke band milik Ucok. Kisah tersebut dibumbui pula persaingan antara Achmad dan Ucok untuk merebut hati Monalisa, cewek cantik tapi kenes yang diperankan oleh Eva Yanti Arnaz alias Eva Arnaz.

Selain melukiskan adanya persaingan dua superstar rock, film Duo Kribo juga menggambarkan sosok bos label rekaman yang sangat berkuasa. Bahkan bisa menunda rekaman sebuah band tanpa adanya persetujuan kedua belah pihak, sehingga berujung pembatalan kontrak rekaman.

Selain mengedepankan konflik, galibnya film musikal, Duo Kribo pun menyertakan hits lagu dari duet Achmad Albar dan Ucok "AKA". Di antaranya Neraka Jahanam dan Panggung Sandiwara.

Fim Duo Kribo pun happy ending. Konflik antara dua penyanyi kribo berakhir. Pun demikian bos perusahaan rekaman yang justru menyatukan Achmad dan Ucok dalam satu panggung.(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya