Penurunan Harga Jual Kembali Mobil Hybrid Mencapai 50 Persen, Komponen Ini yang Bikin Konsumen Khawatir

Pasar kendaraan listrik di Indonesia sudah mulai dijejali dengan beragam model dan merek, baik dari mobil listrik murni maupun hybrid

oleh Arief Aszhari diperbarui 23 Mar 2023, 15:04 WIB
Mobil Camry Hybrid ini masih baru karena belum memiliki plat nomor dan bagian dalamnya masih terbungkus plastik (Liputan6.com/ Abdul Aziz Prastowo).

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kendaraan listrik di Indonesia sudah mulai dijejali dengan beragam model dan merek, baik dari mobil listrik murni maupun hybrid. Namun, untuk di pasar mobil bekas (mobkas) sendiri, belum banyak ditemui roda empat ramah lingkungan yang dijual.

Dijelaskan Jany Candra, CEO PT Autopedia Sukses Lestarai Tbk, atau yang lebih dikenal dengan platform jual beli mobkas, Caroline mengatakan stok untuk untuk mobil hybrid memang masih jarang. Pasalnya, konsumen yang memiliki mobil jenis tersebut, masih menahan untuk tidak menjual kendaraannya.

"Belum banyak (mobil hybrid bekas), Kenapa? karena pembeli mobil hybrid mereka tidak jual dulu. Karena harga bekasnya turun signifikan," jelas Jany, saat ditemui di bilangan Gading Serpong, Tangerang, belum lama ini.

Lanjut Jany, konsumen mobil hybrid sendiri masih takut dan masih belum yakin dengan kualitas baterai, terlebih untuk mobil bekas yang tidak bisa dijamin penggunaannya sebelumnya.

"Takutnya baterai sudah enggak bagus, konsumen masuh takut," tegas Jany.


Harga Bekas Mobil Camry

Toyota Camry Hybrid terbaru hadir dengan konsumsi BBM lebih irit yaitu mencapai 25,4 kilometer per liter.

Selain itu, Jany juga mengatakan depresiasi harga mobil hybrid saat ini masih cukup tinggi. Bahkan, jika dibandingkan dengan mobil konvensional, seperti bensin atau diesel masih sangat jauh perbedaan harga jual kembalinya.

"Pengalaman kami kalau mobil Camry, hybrid belinya lebih mahal (dibanding konvensional). Waktu jual bekasnya, itu lebih murah dibanding yang tidak hybrid," tambah Jany.

"Untuk penurunannya bisa 50 persen lebih kalau sudah 4 sampai 5 tahun, karena konsumen masih khawatir, seperti baterainya," pungkas Jany.

Infografis Ragam Ulah Turis Asing Sewa Sepeda Motor di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya