Liputan6.com, Boston - Pencurian bergaya baru, pria ini dapat jutaan dolar dari ratusan orang dengan penipuan berkedok pacar online.
Dilansir dari AP, Jumat (24/3/2023), Kofi Osei, pria berusia 30 tahun asal Massachusetts, AS, dijatuhi hukuman karena melakukan penipuan yang mencapai delapan juta dolar atau setara 121 miliar rupiah.
Advertisement
Pria cerdik ini menjalankan rencana penipuan online-nya dengan berpura-pura menjadi lebih dari satu pria dan menargetkan orang dewasa.
Dalam aksinya, Osei berhasil mengada-ngada berbagai macam cerita untuk dapatkan belas kasih para korbannya, yang kemudian ia tinggalkan setelah mendapatkan uang.
Atas penipuannya tersebut, Osei dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara.
Osei dibesarkan dalam kemiskinan di Ghana dan datang ke AS secara legal untuk mengejar karir sepak bola profesional, kata pengacaranya dalam dokumen pengadilan.
Siapa sangka ia akan berakhir sebagai penipu dengan modus dating online dan mendekam di penjara?
Osei menjalankan penipuannya tersebut bersama kaki tangannya diduga sejak tahun 2016 hingga tahun 2020, kata jaksa dalam sebuah pernyataan.
Osei dan rekannya, secara bertahap, membuat korbannya percaya untuk mengirimkan sejumlah uang ke salah satu dari lusinan rekening bank bodong yang sudah disiapkan sedari awal.
Jaksa federal mengatakan bahwa rekening-rekening itu dibuat dengan menggunakan paspor palsu, alias, dan nama bisnis palsu.
Begitu korban mengirimkan uang ke rekening bank, uang itu segera ditarik.
Sebagian uang hasil penipuannya digunakan untuk membeli mobil yang kemudian dikirim ke Nigeria untuk dijual.
Menurut jaksa, Osei telah berhasil mendapatkan sekitar delapan juta dolar yang setengah dari jumlah tersebut langsung masuk ke rekening Osei.
Para Korban Patah Hati dan Rugi Finansial
Salah satu korban Osei, seorang wanita Florida mengirimkan lebih dari 200 ribu dolar ke rekening yang dikontrol Osei.
Wanita tersebut mengirimkan uang dengan maksud membantu pacar online-nya yang membutuhkan dana jaminan pembebasan dari tahanan, sebagaimana cerita karangan yang dibuat oleh Osei.
Korban lainnya, asal California, mengirim 65 ribu dolar ke rekening lainnya setelah Osei, sang pacar online, menyampaikan kabar bahwa ia perlu uang untuk membantu karyawannya yang kecelakaan.
Sang korban dengan mengirim uang tersebut dengan niat baik, tetapi berakhir dicampakkan sang pacar online, “ditinggalkan secara finansial dan emosional,” kata jaksa penuntut.
Osei ditangkap pada Februari 2021 dan mengaku bersalah pada September karena membuat pernyataan palsu ke bank, penipuan internet, dan pencucian uang.
Ia juga diperintahkan untuk membayar lebih dari empat juta dolar sebagai ganti rugi dan penyitaan.
Jaksa federal telah meminta hukuman sembilan tahun.
Pembela mencari keringanan hukuman, dengan mengatakan Osei sangat menyesal.
Advertisement
Marak Kasus Penipuan Belanja Online Durian Musang King hingga Wagyu di Singapura
Tak kalah anehnya dengan penipuan berkedok pacar online, di Singapura sedang ramai kasus penipuan belanja online durian hingga wagyu.
Sekitar 168 orang di Singapura mengalami penipuan dalam sebulan terakhir saat mereka mencoba membeli makanan mahal dan musiman secara online. Investigasi pun sedang berlangsung.
Dilansir Channel News Asia, Selasa (7/3/2023), sejak Februari lalu, ratusan orang mengalami kerugian hingga 20.000 dolar Singapura atau sekitar Rp228 juta ketika hendak membeli seafood, durian musang king, ceri, dan wagyu secara online.
Polisi mengatakan, mereka telah menerima laporan yang diajukan terhadap halaman Facebook yang diduga curang seperti Grocery Retail, Department Store, Juewei Food, Baihui Mall, dan Ocean Fishery Exchange.
"Polisi ingin mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat berbelanja online, terutama saat memesan makanan mahal dan musiman melalui platform online," katanya.
Penipu yang terlibat dalam insiden ini berpura-pura menjadi "penjual" dan memikat korban dengan mengunggah penawaran atau iklan makanan bersponsor di platform online seperti Facebook.
Ramai Modus Penipuan Online Lewat File APK di Aplikasi Chatting, Ini 5 Cara Terhindar Jadi Korbannya
Ramainya kasus penipuan online dengan berbagai modus mengharuskan kita sebagai pengguna internet untuk lebih berhati-hati.
Penipuan online melalui file APK kini tengah marak terjadi. Biasanya dengan penipuan ini, korban akan mengalami kerugian finansial, mulai dari uang di rekening aplikasi bank yang terkuras, termasuk saldo di dompet maupun platorm online.
Menurut BI, sejumlah modus penipuan online lewat file APK dilakukan metode mengirimkan undangan pernikahan atau modus penipuan kurir paket ke korban. Modus baru ini akan mencuri informasi dan data pribadi korban.
Para pelaku penipuan online dengan metode ini biasanya akan mengirimkan file APK ke calon korban lewat aplikasi chatting. Setelah file APK itu diunduh dan dipasang di perangkat korban, pelaku lalu bisa mencuri data pribadi dari korbannya.
Informasi yang dicuri meliputi foto, video, SMS, hingga akun mobile banking dan lain-lain. Dengan maraknya aksi kejahatan tersebut, Direktur Corporate Affairs Tokopedia Nuraini Razak pun membagikan lima tips agar masyarakat bisa terhindar.
Advertisement