Liputan6.com, Jakarta - Pasar perangkat sandang (wearable device) akan mengalami pemulihan pada tahun 2023 setelah mengalami kontraksi untuk pertama kalinya pada tahun 2022. Demikian menurut Worldwide Quarterly Wearable Device Tracker terkini dari International Data Corporation (IDC).
IDC memproyeksikan pengiriman wearable device global akan tumbuh 6,3 persen secara tahunan (Year over Year, YoY) mencapai 442,7 juta perangkat tahun ini. Sebagian besar pengapalan diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun.
Advertisement
Namun, kuartal pertama diperkirakan akan mengalami penurunan YoY lagi karena kelebihan inventaris yang mengganggu banyak saluran dan menekan pengapalan dan harga jual rata-rata (Average Selling Point, ASP).
IDC memperkirakan bahwa masalah ini akan terselesaikan pada paruh kedua 2023, dengan pertumbuhan yang akan terus berlanjut setelahnya.
Top 5 Wearable Device Product Categories by Shipment Volume, Market Share, and 2022-2027 CAGR (shipments in millions) |
|||||
Product |
2023 Shipments |
2023 Market Share |
2027 Shipments |
2027 Market Share |
2022-2027 CAGR |
Earwear |
325.0 |
62.1% |
404.0 |
62.7% |
5.6% |
Smartwatch |
162.2 |
31.0% |
205.3 |
31.9% |
6.1% |
Wrist Band |
33.8 |
6.5% |
31.7 |
4.9% |
-1.6% |
Others |
2.2 |
0.4% |
3.5 |
0.5% |
12.5% |
Total |
523.2 |
100.0% |
644.5 |
100.0% |
5.4% |
Source: IDC Worldwide Quarterly Wearable Device Tracker, March 7, 2023 |
Pengapalan perangkat sandang di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 644,5 juta pada tahun 2027, dengan laju pertumbuhan tahunan majemuk (Compounded Annual Growth Rate, CAGR) sebesar 5,4 persen.
Smartwatch dari Apple, Samsung, dan Google akan menghadapi lingkungan yang menantang pada tahun 2023, menurut Jitesh Ubrani, manajer riset di IDC Mobility and Consumer Device Trackers.
Dampak Inflasi
Terpantau bahwa banyak smartwatch telah bergerak naik dalam hal harga selama iklim ekonomi makro yang sulit. Selain itu, diskon yang diterapkan pada produk ini mungkin tidak cukup mampu mengimbangi dampak negatif dari inflasi dan nilai tukar mata uang di pasaran.
Ubrani juga mencatat bahwa dikotomi harga dalam pasar smartwatch mengikis pilihan di tengah-tengah pasar. Dalam hal ini, smartwatch dengan embel-embel pro atau ultra yang diperkenalkan di kelas atas dan model lama atau model baru dari merek-merek berharga murah di kelas bawah.
Di sisi lain, wearable device jenis earwear diperkirakan akan pulih pada tahun 2023, kata Ramon T. Llamas, direktur riset di tim Wearables IDC.
Advertisement
Siklus Penggantian
Sementara dua tahun terakhir telah melihat pertumbuhan yang luar biasa karena lockdown dan keinginan untuk mengonsumsi konten secara mandiri, pertumbuhan tersebut melambat pada tahun 2022 karena permintaan sudah terpenuhi dan mereka yang menginginkan earwear sudah memilikinya.
Namun, Llamas mencatat bahwa tahun 2023 menandai dimulainya siklus penggantian, dan ada banyak perangkat yang tersedia dengan rangkaian fitur dan titik harga yang berbeda.
Secara keseluruhan, pasar perangkat yang dapat dikenakan akan bangkit kembali pada tahun 2023, dengan kelebihan inventaris dan masalah harga yang diharapkan dapat diselesaikan pada semester kedua tahun ini.
Sementara smartwatch menghadapi tantangan karena harga dan segmentasi pasar, earwear diperkirakan akan pulih kembali karena siklus penggantian dan ketersediaan perangkat dengan set fitur dan titik harga yang berbeda. .
Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement