Liputan6.com, Jakarta - Smartwatch terbaru Garmin telah hadir untuk pasar Indonesia. Dirilis dengan nama Garmin Instinct Crossover, jam tangan pintar ini dibanderol Rp 8.599.000.
Smartwatch ini tampil menarik karena desainnya yang mengingatkan pada jam tangan Casio G-Shock. Selain desain yang stylish, Garmin juga membenamkan sejumlah fitur untuk menunjang aktivitas pengguna.
Advertisement
Sama seperti smartwatch Garmin lain, Instinct Crossover dibekali sejumlah fitur pemantau aktivitas olaharaga, langkah kaki, detak jantung, hingga pemantau stres. Selain beragam fitur, smartwatch ini juga menjanjikan daya tahan baterai yang sangat baik.
Tekno Liputan6.com pun berkesempatan menjajal Garmin Instinct Crossover selama kurang lebih tiga minggu. Lantas, seperti apa pengalaman memakai smartwatch terbaru Garmin ini?
Desain
Soal desain, seperti yang disebutkan di atas, jam tangan ini sedikit mengingatkan kami pada desain Casio G-Shock yang berwajah analog. Mulai dari bodinya yang terlihat bongsor, tombol fisik di sekeliling bodi, hingga tali silikon.
Jam tangan pintar Garmin ini juga memiliki tampilan hybrid. Maksudnya, pengguna akan disuguhkan beragam informasi dalam bentuk digital, tapi untuk infromasi waktu bisa diketahui dari jarum jam fisik, layaknya di jam analog.
Kebetulan, kami mendapatkan varian Blue Granite. Dengan warna dan desain yang dimililkinya, kami merasa jam tangan pintar ini memberikan kesan yang tangguh sekaligus sporty.
Bicara soal tangguh, Garmin menyebut jam tangan pintar ini memang telah memiliki sertifikasi militer MIL-STD-810.
Untuk itu, jam tangan ini bisa diandalkan untuk sejumlah kondisi, mulai dari menerjang hujan, debu, temperatur ekstrem, menjelajah dataran tinggi, hingga tahan air hingga 100 meter.
Mengingat smartwatch ini membawa nuansa analog, pengoperasian Garmin Instinct Crossover sepenuhnya menggunakan tombol yang di sekeliling bodi. Jadi, berbeda dari kebanyakan smartwatch yang menggunakan layar sentuh.
Desain ini memang membuat kami perlu melakukan adaptasi terlebih dulu, karena terbiasa memakai smartwatch layar sentuh. Namun, setelah terbiasa, proses navigasi pun bisa dilakukan dengan baik.
Bahkan, kami merasa kehadiran tombol-tombol ini membawa nuansa nostalgia, sama seperti ketika memakai jam tangan digital analog biasa. Terasa menyenangkan dan berbeda.
Nuansa analog itu pun kian terasa karena jarum jam dan penunjuk angka dapat bercahaya ketika kondisi gelap. Kami merasa desain itu makin menguatkan nuansa klasik pada smartwatch yang bisa dikatakan sebagai peningkatan Garmin Instinct 2 ini.
Kendati demikian, harus diakui desain jam tangan pintar yang terbilang bongsor seperti Instinct Crossover ini mungkin tidak disukai semua orang. Terutama, mereka yang memang membutuhkan smartwatch dengan gaya klasik dan lebih elegan.
Fitur dan Pengalaman Pemakaian Garmin Instinct Crossover
Mengenai fitur yang dimilikinya, kami merasa Garmin Instinct Crossover menawarkan kemampuan yang cukup lengkap. Pengguna bisa mengetahui beragam informasi yang dibutuhkan untuk memantu kondisi tubuhnya.
Ada informasi soal detak jantung, kemampuan mendeteksi kecelakaan, mendeteksi beragam aktivitas olahraga bagi dalam dan luar ruangan, mengukur VO2 Max, memantau kualitas tidur hingga stres.
Secara keseluruhan, fitur yang ditawarkan smartwatch ini terbilang sangat baik. Seluruh aktivitas bisa direkam secara sistematis dan hasilnya dapat dilihat melalui aplikasi Garmin Connect di iOS atau Android.
Karena saat menguji coba smartwatch ini kami memakai perangkat iOS, data dari smartwatch juga bisa disinkronisasi dengan aplikasi Apple Health. Jadi, informasi soal kondisi tubuh dan aktivitas bisa juga dilihat dari aplikasi tersebut.
Selama penggunaan aktivitas sehari-hari di Barcelona saat liputan ajang Mobile World Congress (MWC), beberapa waktu lalu, salah satu fitur yang menurut kami menarik adalah skor Body Battery.
Sesuai namanya, fitur ini membantu kami untuk mengetahui energi tubuh yang berkurang setelah beraktivitas, dan energi yang bertambah setelah beristirahat.
Yang menarik, saat bangun di pagi hari, jam tangan ini juga akan memberikan rangkuman kondisi tubuh setelah beristirahat. Di situ, kami bisa melihat skor tidur, pernapasan, dan memberikan gambaran mengenai kesiapan untuk menghadapi hari.
Advertisement
Aktivitas Olahraga dan Baterai
Kami memakai smartwatch ini untuk memantau sejumlah aktivitas olahraga yang dilakukan, seperti berjalan, berlari, bersepeda statis, hingga angkat beban. Hasilnya, jam tangan ini mampu memberikan informasi lengkap.
Saat dipakai untuk berjalan kaki atau berlari, jam tangan ini memberikan informasi mengenai rute perjalanan, jarak yang ditempuh, hingga durasi perjalan. Ketika dihubungkan di aplikasi, kami juga bisa melihat informasi yang lebih detail.
Beberapa di antaranya adalah kecepatan, rata-rata detak jantung, laju jalan, kalori, hingga efek latihan. Informasi yang kurang lebih sama juga diberikan saat dipakai untuk bersepeda dengan sepeda statis.
Lalu, ketika dipakai untuk memantau latihan angkat beban, informasi yang diberikan juga kurang lebih sama, termasuk jumlah repetisi yang dilakukan. Yang menarik, jam tangan ini juga mampu menunjukkan bagian otot yang dilatih saat menjalankan latihan tersebut.
Bicara soal daya tahan baterai, Garmin mengklaim baterai Instinct Crossover mampu bertahan hingga 28 hari. Perlu diketahui, Instinct Crossover memang menggunakan indikator daya tahan yang berbeda dari smartwatch kebanyakan
Apabila smartwatch lain biasanya memperlihatkan persentase baterai, smartwatch ini memberikan informasi mengenai jumlah hari yang bisa digunakan.
Selama pemakaian, kami merasa daya tahan baterai ini memang sangat baik, bahkan ketika selalu terhubung dengan smartphone.
Kesimpulan
Sebagai sebuah smartwatch yang dipakai untuk memantau kondisi dan aktivitas fisik pengguna, Garmin Instinct Crossover bisa menjadi rekomendasi. Terutama, bagi mereka yang sering berkegiatan outdoor, mengingat jam tangan pintar ini telah mendapat sertifikasi militer.
Jam tangan pintar ini juga dilengkapi teknologi Revodrive. Lewat fitur ini, Garmin Instinct Crossover bisa memberikan informasi waktu analog yang presisi, bahkan dalam kondisi menantang.
Garmin Instinct Crossover bahkan mendukung beragam olahraga, baik dalam dan luar ruangan. Belum lagi, fitur keamanan yang sudah dibenamkan di dalamnya.
Baterai dengan daya tahan lama juga bisa menjadi nilai tambah. Hal ini tentu sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan jam tangan pintar yang bisa digunakan dengan jangka waktu lama, tanpa terlalu sering diisi daya.
Desainnya yang tampil tangguh dan membawa nuansa klasik turut membawa daya tarik tersendiri. Khususnya, mereka yang ingin perangkat dengan gaya sporty dan desain analog.
Namun bicara soal desainnya, faktor ini memang mungkin tidak cocok untuk semua orang. Selain desainnya yang cukup bongsor, absennya layar sentuh bisa menjadi faktor yang membuatnya mungkin terkesan "kurang canggih" dan umum dipakai.
(Dam/Isk)
Advertisement