Awas Macet, Jalan Tol Trans Jawa Bakal Jadi Jalur Favorit Mudik Lebaran 2023

Kemenhub menyebut jalan Tol Trans Jawa masih akan menjadi jalur favorit untuk arus mudik Lebaran 2023.

oleh Tira Santia diperbarui 23 Mar 2023, 20:50 WIB
Kemenhub menyebut jalan Tol Trans Jawa masih akan menjadi jalur favorit untuk arus mudik Lebaran 2023.. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama masa libur Lebaran 2023 yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan pada periode 28 Januari 2023 hingga 18 Februari 2023, menyebut Tol Trans Jawa masih akan menjadi jalur favorit untuk arus mudik Lebaran 2023. Jalur tol tersebut diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang.

"Namun, pemudik diimbau tidak hanya mengandalkan jalan tol, tetapi memilih jalur-jalur alternatif untuk menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol," kata Pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, Kamis (23/3/2023).

Menurut Djoko, tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini via jalan tol trans jawa, karena tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan kondisi mendekati normal pasca pandemi Covid-19.

Adapun jalan tol kerap kali dipilih sebagai akses mudik lebaran karena kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan. Keempat hal itu menjadi pertimbangan masyarakat dalam menggunakan jalan tol.

Sedangkan jika menggunakan jalan alternatif, pengguna jalan harus berhati-hati dengan sepeda motor. Selain itu, masih banyak jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.

Kendati demikian, Djoko menyoroti, semakin banyaknya memilih jalan tol maka kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran.

 


Memacetan Bisa Diantisipasi

Kendaraan pemudik melintas di Jembatan Kalikuto di ruas jalan tol Batang - Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). Memasuki H-3 Lebaran, kepolisian dan pengelola jalan tol masih memberlakukan jalan tol satu arah (One Way) dari Jakarta menuju Semarang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurutnya, kemacetan saat mudik baik di tol maupun jalan alternatif tidak bisa dihindari atau dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan lalu lintas yang terjadi dan fokus pada keselamatan.

Djoko menjelaskan, jalan di Indonesia baik jalan tol maupun arteri bukan dirancang untuk volume lalu lintas seperti lebaran yang volume luar biasa dalam waktu singkat bergerak bersama, sehingga pengendalian dan pengaturan yang perlu dimatangkan.

Disisi lain, pemudik sering memandang (akses) tol itu cepat. Akhirnya, sebagian besar memilih tol, sehingga pergerakan di tol menjadi lambat. Hal itu menyebabkan area istirahat di tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan.

Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat (rest area), seperti toilet, khususnya jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet.


123,8 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran, Ketua MPR Minta Persiapan Matang

Petugas dengan menggunakan pengeras suara memberikan arahan kepada peserta Mudik Aman Mudik Sehat Kementerian Perhubungan di Terminal Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). Pengguna jasa transportasi bus yang mengikuti program mudik gratis didominasi oleh pemudik yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan syarat telah menerima vaksin booster. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kementerian Perhubungan memproyeksikan pergerakan masyarakat pada masa mudik Lebaran 2023 akan mencapai 123,8 juta orang. Dari prediksi tersebut, pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebaran.

Menanggapi, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta beberapa hal kepada Kemenhub dan stakeholder lainnya agar pelaksanaan mudik lebaran 2023 berjalan dengan baik.

Pertama, dia meminta pemerintah dalam hal ini Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama Korlantas Polri untuk menyiapkan sarana dan prasarana seperti tata letak rambu- rambu, rute/peta jalur mudik, ataupun langkah, antisipasi kemacetan karena tingginya mobilitas kendaraan pada periode mudik Lebaran, yakni dengan menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas seperti contra flow, one way, pembatasan angkutan barang, hingga mengefektifkan sejumlah jalur alternatif guna mencegah konsentrasi kepadatan arus lalu lintas di jalan utama.

Kedua, dia meminta pemerintah dalam hal ini Kemenhub, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan pemerintah daerah untuk melakukan pengecekan kondisi jalan yang akan dilalui para pemudik, guna memastikan kelaikan infrastruktur jalanan; dalam kondisi baik.

"Hal ini diperlukan guna menjaga keamanan dan keselamatan dalam berkendara," kata Bambang, Selasa (21/3/2023).

Ketiga, Bambang menghimbau kepada Kemenhub, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ), dan Polantas untuk berkoordinasi dalam mematangkan strategi ataupun rekayasa lalu lintas seperti pemberlakuan ganjil-genap hingga pengalihan arus lalu lintas, guna mengantisipasi apabila terjadinya penumpukan kendaraan atau kemacetan luar biasa pada puncak arus mudik tahun ini.

Keempat, ia meminta pemerintah dan pihak terkait untuk mulai memetakan wilayah atau titik-titik yang akan dijadikan rest-area ataupun posko mudik dan posko kesehatan, sebagai tempat peristirahatan pemudik juga tempat bagi pemudik yang mengalami gangguan kesehatan dan perlu pertolongan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya