Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 2020, Presiden Joko Widodo juga telah menandatangani Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJM Nasional 2020-2024 menegaskan pentingnya pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan. Citra Maja Raya merupakan bukti Ciputra Group mendukung program sejuta rumah pemerintah.
Ciputra Group melalui anak usahanya Ciputra Residence pun terus melakukan pengembangan kawasan Kota Baru Terpadu Citra Maja Raya di Lebak, Banten.
Advertisement
Sebagai sebuah Kota Baru Terpadu dengan konsep pengembangan berbasis Transit Oriented Development (TOD), Citra Maja Raya memadukan kawasan hunian dan komersial yang nyaman, aman, dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas skala kota, dengan Stasiun KRL Maja yang hanya berjarak 500 meter sebagai simpul transportasi utamanya.
Pembangunan Berkembang Pesat
Managing Director PT Ciputra Residence, Budiarsa Sastrawinata mengatakan Citra Maja Raya telah mengalami perkembangan pembangunan yang sangat pesat.
"Semenjak diluncurkan, kami sudah memasarkan dan membangun lebih dari 20.000 unit rumah dan ruko yang dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur pendukungnya," kata Budiarsa dikutip Jumat (24/3/2023).
"Saat ini kami akan menghadirkan fasilitas baru untuk semakin melengkapi kebutuhan penghuni Citra Maja Raya, yaitu EcoPlaza Citra Maja Raya, sebuah kawasan komersial yang akan menghadirkan bioskop CGV, Funworld, MOR Signature Convenience Store, dan Citra Rasa Foodcourt by Mr Koki," lanjut dia.
Diharapkan Dengan adanya fasilitas EcoPlaza Citra Maja Raya akan menambah kenyamanan penghuni Citra Maja Raya dan warga sekitar secara umum.
Pengembangan Kota Baru Terpadu di Kota Baru Publik Maja
Citra Maja Raya terletak di Kota Baru Maja, salah satu dari 10 kota baru yang diumumkan oleh pemerintah pada 2015 melalui RPJM Nasional 2015-2019. Pembangunan Citra Maja Raya disesuaikan dengan Renstra Kementerian PUPR 2020-2024, dengan fokus pada pengembangan perumahan.
Sebagai sebuah Kota Baru Terpadu Citra Maja Raya menawarkan konsep pengembangan skala kota yang dilengkapi dengan boulevard utama ROW 40, dan fasilitas skala kota yang sudah dibangun dan beroperasional.
Kawasan ini memiliki fasilitas pendidikan seperti Sekolah Mutiara Bangsa dan Sekolah Muslim Cendekia, fasilitas transportasi seperti shuttle bus, fasilitas rekreasi keluarga seperti sport club dan water park, fasilitas rumah ibadah seperti Masjid Raya, fasilitas komersial dan bisnis seperti bank, restaurant, coffee shop, bengkel motor, dan toko bangunan, fasilitas belanja keluarga seperti Alfamart dan Indomaret, serta fasilitas kesehatan seperti Eco Medika yang dikelola oleh Ciputra Hospital.
Sejalan dengan konsep EcoCulture, pembangunan berwawaskan lingkungan, EcoPlaza juga secara konsisten mengadopsi konsep EcoCulture yang mengedepankan budaya ramah lingkungan yang berkesinambungan guna menghadirkan kawasan yang asri dan nyaman.
Menurut Budiarsa, EcoPlaza akan terus dikembangkan secara bertahap, tahap 1 seluas 5.510 m2 dengan luas tanah 1.1 ha yang akan segera diresmikan.
"Ciputra Group berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik pada setiap kesempatan yang ada dan berharap upaya ini menjadi awal kesuksesan bagi semua pihak," tutup Budiarsa.
Advertisement
Kenaikan Suku Bunga Diperkirakan Melambat, Ciputra Optimis Prospek Properti Mulai Cerah
Emiten properti, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) memperkirakan kenaikan suku bunga bakal melambat. Perkiraan itu selaras dengan inflasi Amerika Serikat (AS) yang mulai terkendali.
Di sisi lain, Direktur PT Ciputra Development Tbk, Harun Hajadi optimis fundamental Indonesia masih cukup bagus, sehingga dampak resesi maupun inflasi global mestinya tidak berdampak terlalu signifikan.
“Ekspor kita sedang bagus-bagusnya, sehingga kita sdh mengalami trade surplus sejak May 2020. Dan current account surplus juga sdh berjalan 6 kuartal berturut-turut. Ini pencapaian luar biasa yang menurut saya akan memperkuat ekonomi kita,” kata Harun kepada Liputan6.com, Sabtu (4/2/2023).
Diakui Harun, kenaikan suku bunga selalu membawa dampak negatif untuk sektor properti. Namun Harun juga optimis sektor properti masih akan tumbuh tahun ini. Ditopang tren suku bunga yang diperkirakan melandai seiring inflasi AS yang terkendali.
Sejalan dengan itu, Harun memperkirakan bank sentral masih akan menaikkan suku bunga setidaknya satu kali lagi untuk mencapai kondisi ideal, di mana mestinya suku bunga berada di atas level inflasi.
“Kami mengantisipasi kenaikan suku bunga sdh berakhir atau tinggal satu kali lg, krn inflasi sdh sangat terkendali dan rupiah juga relatif stabil, malah cenderung menguat,” kata Harun.
Bahkan, perusahaan siap melakukan ekspansi salah satunya dengan memperbanyak land bank. Untuk mendanai ekspansi tersebut, Harun mengatakan perseroan tak memiliki patokan nominal yang akan dialokasikan sebagai belanja modal (capital expenditure/capex).
Sehingga belanja modal nantinya akan disesuaikan dengan ketersedian kas perseroan.“Seperti diketahui property market nya sangat lokal, tidak tergantung asing. Perusahaan tetap harus melakukan ekspansi dengan terus mencari land bank land bank baru untuk pengembangan proyek2 baru, sebagai strategy sustainability dari perusahaan… Jadi 2023 masih akan bagus,” pungkas Harun.