Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Burundi Etienne Ndayiragije memiliki pandangan berbeda terkait puasa di bulan suci Ramadhan. Dia tidak meminta pemain menunda menjalankan ibadah.
Ndayiragije menyebut setengah dari komposisi skuad merupakan muslim. Dia menyatakan Burundi sudah terbiasa bertanding pada Ramadan.
Advertisement
"Bulan ini (Ramadhan) bukan suatu hukuman. Itu kepercayaan dari hati yang diberikan oleh Tuhan. Jadi, kami tidak bisa komplain atas hal itu. (Pemain) masih akan puasa," katanya saat memimpin latihan, beberapa waktu lalu.
"Tinggal masalah bagaimana mempersiapkan untuk hal itu. (Intinya) kami sudah siap," sambung Ndayiragije.
Sikapnya ini berbeda dengan langkah yang ditempuh pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Sosok berkebangsaan Korea Selatan itu berharap para pemain dapat mengganti puasa di hari lain saat bertanding.
"Memang agak sulit juga bagi saya. Karena, para pemain seharusnya bisa makan tepat waktu," kata ahli taktik asal Korea Selatan itu seperti dikutip dari Antara.
"Kalau tanpa makan mereka harus lari dan bertanding, itu agak sulit buat pemain," tambah Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia Hadapi Burundi di FIFA Matchday
Untuk itu, Shin Tae-yong akan berkomunikasi dengan pihak-pihak yang kompeten untuk mencari solusi pemain yang menjalankan puasa Ramadhan.
"Jadi saya memang harus koordinasi dulu sama pemimpin agama dan pemain biar bisa fokus pada hari pertandingan, dan satu hari sebelumnya. Biar kita fokus ke pertandingan," ujarnya.
Timnas Indonesia akan melakoni FIFA Matchday melawan Burundi pada tanggal 25 dan 28 Maret 2023. Kedua laga tersebut berlangsung di Stadion Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat.
Advertisement