Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral di media sosial penerbangan Super Air Jet rute Bali menuju Jakarta mengalami AC mati. Akibatnya, para penumpang kepanasan saat berada di dalam kabin pesawat Super Air Jet selama 1 jam 50 menit.
Melalui salah satu pengguna di media sosial TikTok (@steventandrianto) terlihat bagaimana kondisi di dalam pesawat yang diduga AC telah mati selama 2 jam. Bahkan, ia juga memperlihatkan adanya balita di dalam pesawat tersebut.
Advertisement
"Pengen share pengalaman kemarin naik Super Air Jet IU 737 dari DPS - CGK. Dari awal masuk pesawat biasanya udah dingin, ini pas masuk panas bgt, kirain karena cuaca di luar juga terik dan panas. Ternyata pas duduk baru tau AC nya gak nyala Dari take off sampai landing sama sekali AC nya ga bekerja, pas diatas panas banget, pengap, semuanya pada complain ke pramugari tapi sama sekali tidak ada solusi apapun," ungkap warganet tersebut dikutip Kamis, 23 Maret 2023.
Ia juga menceritakan bahwa semua penumpang tetap diberangkatkan dari Denpasar ke Jakarta dengan durasi waktu 2 jam. Keberangkatan tersebut tidak ada AC sama sekali sehingga membuat sesak penumpang karena posisi di dalam pesawat cukup ramai.
Hal senada juga diungkapkan oleh penumpang lainnya yang bercucuran keringat.
"Kebayang enggak sih, 1 jam 50 menit dia tas ketinggian tertentu dengan kondisi udara terbatas dan panas! Ada ibu hamil, anak bayi!," tulis akun TikTok @velyspuspa dan kemudian ramai dibagikan ke akun media sosial lainnya.
Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari pun angkat bicara soal berita viral penerbangan dengan nomor IU-737 rute Bali menuju Jakarta dengan jenis Airbus 320-200 berkode registrasi pesawat PK-SAW tersebut.
Ia menjelaskan, sebelum pesawat diizinkan untuk terbang, SUPER Crew yang merupakan sebutan untuk awak pesawat telah melakukan pemeriksaan pra-terbang atau pre-flight check.
"Pemeriksaan ini meliputi pengecekan seluruh sistem pesawat. Bahan bakar juga diisi sesuai dengan perhitungan yang tepat untuk memastikan bahwa pesawat dapat terbang dengan aman dan tanpa masalah," ujar Ari dalam keterangan tertulis, Rabu 22 Maret 2023.
Kemudian dijalankan final inspection yaitu meliputi pengecekan kembali semua sistem pesawat dan perlengkapan keselamatan, serta memastikan bahwa semua penumpang telah naik ke pesawat dengan aman.
"Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang," jelas dia.
Berikut sederet fakta terkait viral di media sosial penerbangan Super Air Jet rute Bali menuju Jakarta mengalami AC mati saat di udara dihimpun Liputan6.com:
1. Video Viral di Media Sosial, Penumpang Mengeluh Kepanasan
Baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan para penumpang pesawat Super Air Jet yang kepanasan di dalam pesawat. Terlihat penumpang tersebut sebagian besar mengipas badan mereka dan baju-baju terlihat basah karena keringat yang bercucuran.
Melalui salah satu pengguna di media sosial TikTok (@steventandrianto) terlihat bagaimana kondisi di dalam pesawat yang diduga AC telah mati selama 2 jam. Bahkan, ia juga memperlihatkan adanya balita di dalam pesawat tersebut.
“Pengen share pengalaman kemarin naik Super Air Jet IU 737 dari DPS - CGK. Dari awal masuk pesawat biasanya udah dingin, ini pas masuk panas bgt, kirain karena cuaca di luar juga terik dan panas. Ternyata pas duduk baru tau AC nya gak nyala Dari take off sampai landing sama sekali AC nya ga bekerja, pas diatas panas banget, pengap, semuanya pada complain ke pramugari tapi sama sekali tidak ada solusi apapun," ungkap warganet tersebut dikutip Kamis 23 Maret 2023.
Ia juga menceritakan bahwa semua penumpang tetap diberangkatkan dari Denpasar ke Jakarta dengan durasi waktu 2 jam. Keberangkatan tersebut tidak ada AC sama sekali sehingga membuat sesak penumpang karena posisi di dalam pesawat cukup ramai.
"Jadi kami semua tetap diberangkatkan dari Denpasar - Jakarta dengan durasi 2 jam tanpa AC sama sekali, bisa di bayangkan ya guys, Engap semua, Sesak sekali nafas karena posisi ramai sekali didalam. Harusnya di alihkan ke SBY, tetapi tetap dipaksa untuk sampai ke Jakarta dengan keadaan udara sama sekali tidak ada," ujarnya.
Ia juga melihat adanya ibu hamil dan anak-anak dalam pesawat tersebut. Dalam kesempatan itu, ia meminta pihak Super Air Jet untuk bisa lebih memperhatikan keselamatan dari penumpang.
"Bahkan ada ibu hamil dan anak-anak yang udah nangis nangis didalam pesawat. @superairjetofficial Semoga lebih aware sama keselamatan penumpang dan dikasih solusi terbaik, bukan di biarin aja kan ini libatin nyawa manusia," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan akun TikTok @velyspuspa dan kemudian ramai dibagikan ke akun media sosial lainnya.
"Kebayang enggak sih, 1 jam 50 menit dia tas ketinggian tertentu dengan kondisi udara terbatas dan panas! Ada ibu hamil, anak bayi!,” tulis akun tersebut dalam keterangan video.
"Kedengeran ga anak kecil nangis? Itu dia nangis dari 1 jam yang lalu kali 😭😭😭 dari yang pake baju sampe dilepas celananya karena panas 😭😭😭,” tulisnya lagi.
Advertisement
2. Pihak Super Air Jet Sebut Sudah Cek Seluruh Kondisi Pesawat Sebelum Terbang
Viral di media sosial AC mati dalam penerbangan Super Air Jet rute bali ke Jakarta. Akibatnya, para penumpang kepanasan saat berada di dalam kabin pesawat Super Air Jet selama 1 jam 50 menit.
Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari pun buka suara mengenai berita viral penerbangan dengan nomor IU-737 rute Bali menuju Jakarta dengan jenis Airbus 320-200 berkode registrasi pesawat PK-SAW.
Ia menjelaskan, sebelum pesawat diizinkan untuk terbang, SUPER Crew yang merupakan sebutan untuk awak pesawat telah melakukan pemeriksaan pra-terbang atau pre-flight check. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan seluruh sistem pesawat.
Bahan bakar juga diisi sesuai dengan perhitungan yang tepat untuk memastikan bahwa pesawat dapat terbang dengan aman dan tanpa masalah.
Kemudian dijalankan final inspection yaitu meliputi pengecekan kembali semua sistem pesawat dan perlengkapan keselamatan, serta memastikan bahwa semua penumpang telah naik ke pesawat dengan aman.
"Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu 22 Maret 2023.
3. Penyebabnya Pengatur Tekanan Udara Tidak Berfungsi
Super Air Jet membawa 179 tamu super dan enam SUPER Crew. Penerbangan IU-737 lepas landas pukul 17.55 WITA dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta, saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya, sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya.
Pesawat sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB. Seluruh tamu super mengikuti proses kedatangan.
"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu super," pungkas Ari Azhari.
Advertisement
4. YLKI Minta Menhub Sanksi Maskapai Super Air Jet
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Kementerian Perhubungan untuk memberikan sanksi kepada maskapai Super Air Jet.
Menyusul, viralnya video yang menampilkan penumpang rute Bali-Jakarta mengeluh kepanasan akibat tidak berfungsinya air conditioner (AC) atau pendingin ruangan.
"Menhub harus tegur keras, kalau perlu kasih sanksi kepada Superjet Air yang tetap terbang dari Denpasar menuju Soekarno Hatta, padahal AC pesawat dalam keadaan mati total," kata Tulus melalui aplikasi WhatsApp, dikutip di Jakarta, Kamis 23 Maret 2023.
Tulus menilai, insiden matinya AC di kabin pesawat Super Air Jet amat membahayakan keselamatan penumpang. Dia pun menyayangkan keputusan pihak maskapai untuk tetap melanjutkan penerbangan meski pendingin ruangan tidak berfungsi.
"Jika sejak awal terbang AC sudah mati, seharusnya pilot tidak melanjutkan penebangan, bisa balik ke bandara awal/RTB, atau mendarat darurat di bandara terdekat. Ini menunjukkan managemen Super Air Jet tidak peduli dengan keamanan dan keselamatan penerbangan," jelas Tulus.
5. Kemenhub Tegur Pesawat Super Air Jet
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan teguran kepada maskapai Super Air Jet akibat tidak berfungsinya air conditioner (AC) atau pendingin ruangan pada rute Denpasar (DPS) menuju Jakarta (CGK) pada Selasa 21 Maret 2023.
Atas peristiwa itu penumpang maskapai Super Air Jet mengaku kepanasan hingga "basah kuyup" akibat tidak berfungsinya AC selama penerbangan berlangsung.
"Saya mendapatkan informasi bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara di cabin sehingga membuat suhu udara di kabin pesawat tinggi dan membuat penumpang menjadi tidak nyaman karena kepanasan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Selain memberikan teguran, Kemenhub juga akan segera melakukan inpeksi lebih lanjut terhadap pesawat Super Air Jet yang mengalami gangguan teknis tersebut. Langkah ini untuk memastikan bahwa pesawat tersebut aman untuk digunakan kembali.
Super Air Jet juga diminta untuk melakukan investigasi internal atas terjadinya permasalahan tidak berfungsinya sistem pendingin kabin pesawat dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan agar permasalahan ini tidak terulang kembali.
Selain itu, Super Air Jet diminta melakukan pembinaan kepada personil penerbangan jika ditemukenali melaksanakan tugas diluar Standar Operational Prosedur (SOP) yang berlaku.
Dirinya juga menghimbau agar seluruh maskapai terus meningkatkan pelayanan serta mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan. Apalagi, dalam waktu dekat akan menghadapi periode angkutan udara lebaran (angleb) dimana mobilitas masyarakat sangat tinggi.
"Pada periode persiapan angkutan udara lebaran (angleb) tahun ini, kami akan melakukan ramp inspection/inspeksi terhadap pesawat yang akan beroperasi melayani mudik lebaran. Saya mengingatkan kembali para operator di bidang penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu Safety, Security, Services dan Compliance (kepatuhan pada aturan yang berlaku)," tegas Kristi.
Advertisement