Jumlah Pemudik Lebaran 2023 Diprediksi Naik, Menteri Perhubungan: Jumlahnya 123 Juta Orang

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut jumlah pemudik Lebaran tahun 2023 diprediksi sebanyak 123 juta orang. Angka pemudik tahun ini naik dibandingkan Mudik Lebaran tahun 2022 yang berjumlah 85 juta orang.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Mar 2023, 17:25 WIB
Kepadatan kendaraan pemudik saat antre menunggu jadwal keberangkatan kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (30/4/2022) dini hari. Memasuki H-2 Lebaran atau Puncak Arus Mudik yang diprediksi hari ini kepadatan kendaraan pemudik masih mengular di Pelabuhan Merak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut jumlah pemudik Lebaran tahun 2023 diprediksi sebanyak 123 juta orang. Angka pemudik tahun ini naik dibandingkan Mudik Lebaran tahun 2022 yang berjumlah 85 juta orang.

"Kami melaporkan bahwa terjadi satu kenaikan jumlah saudara-saudara kita yang mudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang," kata Budi Karya dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Adapun jumlah pemudik di wilayah Jabodetabek diperkirakan naik dari 14 juta menjadi 18 juta pada musim mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Dengan begitu, kenaikan pemudik secara nasional sebanyak 47 persen, sementara Jabodetabek 27 persen.

"Kami lakukan ini dengan satu ketelitian, bisa dikatakan margin error-nya kurang dari 5 persen dan tahun-tahun yang lalu itu relatif sama," ujarnya.

Menurut dia, sebanyak 22 persen masyarakat akan mudik menggunakan mobil pribadi dan 20 persen dengan sepeda motor. Budi memprediksi akan ada penumpukan mobil pribadi di Tol Cipali dan Pelabuhan Merak.

Disisi lain, dia mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor saat melakukan perjalanan mudik. Hal ini mengingat tingginya angka kecelakaan pengguna sepeda motor saat musim mudik.

"Untuk motor ini memang ada yang harus ktia sampaikan kepada saudara-saudara kita yang tercinta bawha seyogyanya tidak mudik mengugnakna motor. Kami berkoordinasi dengan Polisi Korlantas bahwa tingkat kecelakan paling tinggi adalah kendaran motor, apalagi yang ditempuh itu dari 3-10 jam jadi kelelahan sekali," jelas Budi Karya.

Sebelumnya, pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, menyebut jalan tol masih menjadi pilihan favorit pemudik saat mudik lebaran 2023.

Apalagi setelah terhubungnya Tol Trans Jawa tahun 2019, banyak masyarakat yang mudik lebaran mengandalkan jalan tol.

Masyarakat masih menganggap menggunakan jalan tol lebih efisien daripada menggunakan moda transportasi lain.

"Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol. Makin banyaknya memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran," kata Djoko, Kamis (23/3/2023).

Sebab jika menggunakan jalan alternatif, pengguna jalan harus berhati-hati dengan sepeda motor. Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.

Kendati demikian, menurut Djoko, kemacetan saat mudik baik di tol maupun jalan alternatif tidak bisa dihindari atau dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan lalu lintas yang terjadi dan fokus pada keselamatan.

 


Survei Kemenhub

Menurutnya, jalan di Indonesia baik jalan tol maupun arteri bukan dirancang untuk volume lalu lintas seperti lebaran yang volume luar biasa dalam waktu singkat bergerak bersama, sehingga pengendalian dan pengaturan yang perlu dimatangkan.

Lebih lanjut, Djoko menyebut Tol Trans-Jawa masih akan menjadi jalur favorit untuk arus mudik Lebaran 2023. Jalur tol tersebut diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang. Namun, pemudik diimbau tidak hanya mengandalkan jalan tol, tetapi memilih jalur-jalur alternatif untuk menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol.

Demikian hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama masa libur Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H) yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan. Survei dilaksanakan secara daring mulai 28 Januari 2023 hingga 18 Februari 2023.

"Tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini, yakni tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan kondisi mendekati normal pasca pandemi Covid-19," ujarnya.

Ia pun mencatat, daerah tujuan terbanyak selama arus Lebaran 2023 adalah Provinsi Jawa Tengah, yakni 32,75 juta orang atau 26,45 persen. Sementara itu, pilihan moda masih didominasi mobil pribadi 27,32 juta orang (22,07 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen). Jalur utama yang dipilih pengguna mobil dan sepeda motor didominasi Tol Trans-Jawa yakni 9,2 juta orang.

Jalur alternatif Perjalanan melewati jalan tol atau bebas hambatan tidak selalu lebih lancar. Masyarakat dapat mempertimbangkan penggunaan jalan arteri, seperti pantura dan pansel Jawa. Pada arus mudik tahun 2022, penggunaan jalan arteri pantura Jawa tergolong relatif lebih lancar ketimbang jalan tol.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya