Waspada, Batu Saluran Kemih Rawan Menyerang Pria di Atas 30 Tahun

Bila melihat data, pria lebih rentan mengidap batu saluran kemih bila berumur di atas 30 tahun.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 25 Mar 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi pria rentan alami batu saluran kemih ketika umur di atas 30 tahun Credit: pexels.com/Royal

Liputan6.com, Jakarta Penyakit batu saluran kemih (BSK) adalah pembentukan batu di saluran kemih. Batu tersebut tersangkut di saluran kemih, baik itu di ginjal, ureter, maupun uretra.

Bila melihat data, pria lebih rentan mengidap batu saluran kemih seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi Parlindungan Siregar.

"Angka insiden batu saluran kemih meningkat pada populasi di atas usia 30 tahun dan lebih sering ditemukan pada populasi pria daripada wanita," kata Parlindungan yang sehari-hari praktik di Siloam Hospital ini.  

Ditambahkan dari laman Kementerian Kesehatan, laki-laki lebih sering terjadi dibandingkan perempuan yaitu 3:1 dengan puncak insiden terjadi pada usia 40-50 tahun.

Lebih lanjut, Parlindungan menjelaskan sebanyak 1-19 persen populasi di Asia, terutama Asia Barat, Asia Selatan, Asia Tenggara, Korea Selatan, dan Jepang, mengidap batu saluran kemih pada ginjal. 

Di Indonesia sendiri, menurut data dari Riskesdas tahun 2018, angka kejadian gagal ginjal kronis mencapai 0.38 persen dari total penduduk Indonesia, atau sebanyak lebih dari 713 ribu orang.

Apa Itu Batu pada Saluran Kemih?

Parlindungan menjelaskan batu pada saluran kemih terjadi karena adanya objek asing yang muncul di daerah tersebut.

"Batu tersebut merupakan zat kimia, seperti asam urat, kalsium fosfat dan kalsium oksalat, yang mengkristal lalu mengeras seiring waktu. Seseorang bisa saja tidak menyadari bahwa ia menderita kidney stone sampai akhirnya timbul rasa nyeri di bagian pinggang," tutur Parlindungan.

Sementara itu, bila batu berupa kerikil kecil dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit ketika tetap berada di ginjal seperti mengutip laman Kementerian Kesehatan RI. 

Batu saluran kemih merupakan penyakit yang cukup banyak terjadi. Bahkan, penyakit ini menempati urutan ketiga terbanyak di bidang urologi setelah infeksi saluran kemih dan penyakit pembesaran prostat jinak (BPH).

 


Penyebab

ilustrasi kurang minum air putih/unsplash

Parlindungan menjelaskan secara umum penyakit ginjal disebabkan oleh gaya hidup seseorang. Bila mengalami masalah pada ginjal hal tersebut bisa berimbas menurunkan fungsi organ tersebut. 

 "Penyakit ginjal sebagian besar dipicu oleh gaya hidup penderitanya. Gagal ginjal juga dapat disebabkan oleh komplikasi berbagai penyakit lainnya yang secara bertahap dapat menurunkan fungsi ginjal," tuturnya.

Seseorang bisa juga terkena batu ginjal atau batu pada saluran kemih karena obesitas hingga riwayat keluarga, hingga karena pola hidupnya kurang minum air mineral atau air putih.

 


Jaga Gaya Hidup Sehat Penting

Masyarakat disarankan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi selama sahur dan buka puasa Ramadhan. (Foto: Pixabay/Konstantis Jaunzems)

Melihat faktor gaya hidup punya peran penting bagi kesehatan seseorang termasuk ginjal maka , sangat penting bila seseorang menjaga pola hidup. Menerapkan gaya hidup sehat dengan dengan berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, hingga minum air mineral minimal 8 gelas sehari.

Jangan lupa juga, lakukan pemeriksaan rutin agar bisa ditangani dengan cepat.

"Sebab, semakin cepat tertangani, maka tingkat kesembuhan dan terhindar dari komplikasi pun semakin tinggi," tutur Parlindungan.

Sementara, sejalan dengan tema Hari Ginjal Sedunia yang jatuh setiap Kamis di minggu kedua bulan Maret,  RS Siloam Lippo Village mengadakan Talk Show dengan tema ‘Living Well with a Healthier Kidney’.

Selain Parlindungan, hadir juga dokter lain seperti dr Christiano Tansol, SpU, dan dr Mulianah Daya, M. Gizi, SpGK. 

Deputy President Director Grup RS Siloam, Caroline Riady menyampaikan, kegiatan talkshow dan pemeriksaan kesehatan gratis ini, digelar dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia.

Menurutnya, perayaan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui serangkaian acara edukasi kesehatan kepada masyarakat awam dan juga para pasien, terutama terkait penyakit batu ginjal dan ginjal kronik yang rentan terjadi.

"Kami berharap banyak masyarakat Indonesia yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan ginjal. RS Siloam Lippo Village juga telah mengembangkan fasilitas dan layanan untuk penderita ginjal, termasuk peningkatan kapasitas hemodialisa, penyediaan tindakan pemecahan batu saluran kemih dengan alat Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), dan menyediakan tenaga medis profesional dan terlatih," tutur Caroline Riady. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya