Liputan6.com, Jakarta - Ada beragam rekomendasi destinasi wisata religi di Tanah Air. Setiap tempat wisata religi erat kaitannya dengan kebudayaan di masa lalu dan sejarah panjang yang dikenal hingga saat ini.
Salah satu destinasi wisata religi yang sayang untuk dilewatkan adalah Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pulau di muara Sungai Riau tersebut memang dikenal kental dengan wisata religi juga wisata sejarah peradaban Nusantara di masa lampau.
Advertisement
"Menyambut bulan suci Ramadhan dan sampai ke Lebaran, karena kaitannya Pulau Penyengat ini memang salah satu keunggulannya religi, tahun ini kalau untuk masjid dibuka 24 jam selama bulan suci Ramadhan, ada paket mau itikaf di masjid," kata pegiat wisata Pulau Penyengat Raja Muhammad Syafarullah saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 20 Maret 2023.
Faril, begitu ia akrab disapa, melanjutkan menjelang puasa ada pula paket ziarah di Pulau Penyengat. Pekan lalu, dikatakannya, digelar haul Jamak, yakni seluruh masyarakat melaksanakan kenduri di masjid.
"Kalau paket itikaf kita berdiam di masjid biasanya diambil 10 malam terakhir, zikir, salat malam, sahur sampai kepada masyarakat melaksanakan puasa, sebelumnya datang buka bersama di masjid lanjut dengan kegiatan ibadah di masjid, sholat malam berjamaah," tambah Farul.
Pemesanan dapat dilakukan melalui Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Pulau Penyengat. Mereka yang telah membuat operator wisata sendiri, dapat dihubungi melalui laman pulaupenyengat.id.
"Pengunjung dua minggu terakhir ini ziarah, haul Jamak, ziarahnya ke makam Syekh Syihabuddin di belakang masjid, kemudian makam Engku Puteri dan Raja Ali Haji, kemudian makan Raja Haji dan Habib Syekh," kata Farul.
Kunjungan dari Dalam dan Luar Negeri
Farul menjelaskan kunjungan tak hanya dari orang lokal dan luar kota. Namun, kini banyak pula yang ziarah dari Malaysia.
"Kalau sekarang justru yang banyak ziarah itu Malaysia lagi banyak program wisata religi ke Pulau Penyengat, kemarin tamu grup ada 80 orang," ungkapnya.
Farul menjelaskan kunjungan Pulau Penyengat dari Januari hingga Februari 2023 sekitar 4.000-an kunjungan. Jumlah tersebut sudah termasuk kunjungan dari luar negeri dan luar daerah.
Dalam tur literatur Pulau Penyengat, itinerary meliputi mengunjungi Masjid Raya Sultan Riau, makam cendekia Pulau Penyengat, dan tempat ingatan masa kejayaan kepenulisan di Pulau Penyengat. Paket ini dibuka dengan tarif Rp150 ribu selama tiga jam.
Kemegahan Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat menyimpan sejuta cerita dan sejarah kejayaan di masa lalu. Menurut catatan Raja Hamzah Yunus, sejarawan Pulau Penyengat, masjid pertama kali terbuat dari kayu.
Pada 1803, Pulau Penyengat menjadi hadiah pernikahan seorang sultan untuk permaisurinya yakni Raja Hamidah. Terjadi tahap perluasan, saat selesai dibangun Raja Hamidah tinggal di Pulau Penyengat kurang lebih selama dua tahun, penduduk pulau ini kian ramai.
Sementara masjid beton yang saat ini berdiri kokoh dan terselip kisah tersendiri. Pada masa Yang Dipertuan Muda VII yaitu Raja Abdurrahman tepat pada 1 Syawal 1832, Raja Abdul Rahman mengumumkan mengajak seluruh masyarakat untuk saling bergotong royong membangun masjid.
Advertisement
Ziarah Wali Songo
Paket tur wisata religi turut dihadirkan oleh Sembodo Tour and Travel. Manager Sembodo Tour and Travel Almubaroq menyampaikan perjalanan wisata religi di agen perjalanan ini tergantung permintaan dari customer.
"Khusus daerah Banten saja, enggak hanya ke Masjid Agung Banten tapi ada juga ke Labuhan, Pandeglang, Serang, tergantung permintaan. Ada juga khususnya ziarah Wali Songo sudah jelas rutenya sudah ada yang masyhur yang orang pada kenal, ziarah Wali Songo, ada juga bus ke daerah Bangkalan, ke Syekh Kholil," kata Almubaroq saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 20 Maret 2023.
Al, demikian ia biasa disapa, menyampaikan bahwa perencanaan wisata religi kini lebih dinamis. "Dalam artian kita bisa meminta paket ziarah sesuai permintaan, contohnya ke Jombang, ke makam Gusdur. Tapi yang mendominasi masih paket ziarah Wali Songo," tambahnya.
Besarnya minat pada paket ziarah Wali Songo tak hanya datang dari warga lokal dan luar kota, tetapi juga dari tamu asal Malaysia dan Singapura. Al menyebut mereka kerap menunggu paket open trip untuk paket ziarah Wali Songo.
"Karena mereka datang ke sini dari Malaysia kadang 3--4 orang, sedangkan kita pelayanan paket ziarah Wali Songo itu minimal 40 pax," terangnya.
Perjalanan wisata religi yang diatur Sembodo Tour and Travel sendiri, dikatakan Al, juga dapat digabungkan dengan paket haul. "Paket haul semacam peringatan, peringatan setahun sekali mengenang tokoh masyarakat yang berjasa di kampung itu, biasanya ke pesantren-pesantren," jelasnya.
Berapa Tarif Pake Tur Wisata Religi?
Bicara soal tarif, agen perjalanan ini telah memiliki harga dasar. Tarif mengikuti dari beragam permintaan dari customer.
"Contoh, paket Cirebon, Panjalu, Pamijahan 2 hari 1 malam kita open di harga Rp800 ribu dengan paket bis misalkan konfigurasi 2-2 seat 50, non-smoking room sama toilet. Pelayanan standar, tapi layak untuk jalan ke ketiga tempat itu," kata Al.
Tak jarang, nantinya customer akan meminta beberapa penyesuaian dalam perjalanan wisata religi. Sebut saja soal penambahan welcoming snack, restoran, hingga tempat menginap.
"Ziarah Wali Songo itu biasanya plus 1 atau 2, misalnya ziarah 9 Para Wali, plusnya ke Bangkalan, ada ke Jombang atau ke Kediri atau Malang. Harganya kisaran 4 hari 3 malam itu kita buka di Rp1,2 juta, ditanggung penginapan, rumah makan," jelas Al.
Mekanisme pemesanan dimulai dari pencocokkan itinerary. Customer, dikatakan Al, biasanya terlebih dahulu konsultasi beragam hal soal perjalanan wisata religi.
"Mereka biasanya konsultasi dulu ke kita setelah itu, sesuaikan dengan rumah makan, wisata religi ke mana, nanti kita bantu arahkan, ketika sudah yakin rumah makan yang Sembodo tawarkan, menu layak, baru pesan kita langsung kirim format formulir invoice, sudah deal sebelum melakukan perjalanan," tutupnya.
Advertisement