Liputan6.com, Jakarta - National Social Protection Council (NSPC) Kamboja mengunjungi kantor PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) atau Bukalapak untuk mengenal lebih dekat program Kartu Prakerja di Indonesia.
Sebagai mitra digital platform Kartu Prakerja, Bukalapak berkesempatan untuk menjelaskan proses dan sistem kerja Kartu Prakerja di Bukalapak pada para perwakilan NSPC Kamboja.
Advertisement
Saat ini, Bukalapak telah bekerja sama dengan 71 Lembaga Pelatihan (LP) untuk menyediakan lebih dari 600 kelas pelatihan bagi para Sobat Prakerja melalui platform Marketplace Bukalapak.
Deputy Secretary General of National Social Protection Council and Head of Delegation, Pheakdey Sambo mengatakan, study visit ini membuat pihaknya menyadari bahwa program Kartu Prakerja telah membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Yakni lewat solusi untuk kebutuhan pengembangan kapabilitas diri.
"Melihat langsung dampak yang diciptakan oleh Bukalapak dan Kartu Prakerja, tentunya kami berharap bisa mengaplikasikan dan menyesuaikan program ini untuk mendukung kebutuhan para angkatan kerja di negara kami”, ujar Pheakdey Sambo dalam keterangan resmi, Jumat (24/3/2023).
Pada kesempatan tersebut, pihak NSPC Kamboja diwakili oleh Kheng Khemara selaku Deputy Director General of Ministry of Labor and Vocational Training, Khem Sam Ath selaku Deputy Director General of Ministry of Social Affairs, Veterans and Youth Rehabilitation, beserta jajarannya. Para perwakilan ini di disambut baik oleh perwakilan direksi, manajemen, dan karyawan Bukalapak serta perwakilan dari Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja.
Diharapkan Jadi Inspirasi
Agenda dari study visit di antaranya pemaparan mengenai hal-hal teknis serta bentuk kerjasama Bukalapak dan Kartu Prakerja oleh Head of Virtual Product Bukalapak, Nungky Aprilia dan Senior Product Manager Bukalapak, Emanuel Agung Cahyono.
CEO of BukaFinancial & Commerce, Victor Lesmana mengatakan, berpartisipasi dalam program Kartu Prakerja sebagai mitra digital platform merupakan suatu kehormatan dan salah satu upaya Bukalapak untuk mendukung peningkatan kompetensi dan skill para peserta demi tujuan karier dan pencapaian individu.
"Harapan kami, semoga partisipasi Bukalapak di program Kartu Prakerja bisa menginspirasi rekan-rekan dari NSPC Kamboja untuk memberikan dampak positif yang luas dari program serupa,” ungkap Victor.
Cahyo Prihadi Direktur Pemantauan dan Evaluasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menambahkan, kunjungan ke Bukalapak menjadi bagian dari studi banding delegasi Kamboja untuk melihat cara Prakerja membangun kemitraan multipihak.
"Tidak hanya dari paparan teori, tapi langsung dari implementasi, interaksi dan sharing knowledge dengan manajemen Bukalapak,” imbuh dia.
Advertisement
Bukalapak Serap Dana IPO Rp 7,82 Triliun, untuk Apa Saja?
Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan realisasi dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Per 31 Desember 2022, realisasi dana hasil IPO mencapai Rp 7,82 triliun. Angka itu setara 36,65 persen dari total dana bersih yang diterima dari IPO sebesar Rp 21,33 triliun.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/1/2023), realisasi dana hasil IPO yang dialokasikan untuk modal kerja Bukalapak mencapai 47,76 persen atau Rp 3,36 triliun dari rencana alokasi sebesar Rp 7,04 triliun. Kemudian, untuk modal kerja entitas anak, PT Buka Mitra Indonesia realisasinya mencapai Rp 964,89 miliar atau 30,16 persen dari rencana alokasi sebesar Rp 3,2 triliun.
Modal kerja entitas anak, PT Buka Usaha Indonesia terealisasi sebesar Rp 3,45 miliar atau 0,11 persen dari rencana alokasi Rp 3,2 triliun. Sedangkan realisasi modal kerja untuk entitas anak, PT Buka Investasi Bersama masih nihil atau 0 persen dari rencana alokasi Rp 213,26 miliar.
Realisasi penggunaan dana untuk entitas anak lainnya, yakni PT Buka Pegadaian Indonesia sebesar Rp 33,11 miliar atau setara 15,53 persen dari rencana Rp 213,3 miliar. Lalu untuk Bukalapak Pte. Ltd realisasinya 1,05 miliar atau 0,49 persen dari rencana alokasi Rp 213,3 miliar, dan realisasi modal kerja untuk PT Five Jack sebesar Rp 10,64 miliar atau 4,99 persen dari rencana alokasi sebesar Rp 213,26 miliar.
Sisanya, sebesar Rp 3,44 triliun telah direalisasikan untuk pengembangan usaha perseroan dan entitas anak dan modal kerja entitas anak selain yang disebutkan. Angka itu setara 48,91 persen dari rencana alokasi sebesar Rp 7,04 triliun.