Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sudah ada hampir 2 ribu orang yang sudah mendaftar program angkutan Motor Gratis atau Motis jelang mudik lebaran 2023. Melalui program mudik motor gratis ini, pemudik bisa sekalian membawa motornya menggunakan kereta api.
"Ini adalah pengguna jasa yang sudah mendaftar, hampir 2 ribu atau 1.994 motor yang sudah mendaftar, dan penumpangnya 3.094," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Djarot Tri Wardhono dalam konferensi pers Update Program Mudik Gratis Kemenhub 2023, Jumat (24/3/2023).
Advertisement
Adapun dalam program motis ini, Kemenhub menyiapkan tiga lintas untuk pengangkutan menggunakan Kereta Api, diantaranya lintas utara, tengah, dan selatan. Lintas utara meliputi jalur Cilegon - Jakarta Gudang - Semarang Tawang (pergi pulang).
Kemudian, lintas tengah terdiri dari jalur Jakarta Gudang - Purwosari (pergi pulang/PP). Lalu lintas selatan adalah jalur Kiaracondong - Purwosari.
Dalam proses pengangkutan motis ini akan ada 2.336 penumpang dan 522 motor yang diangkut. Adapun selama periode mudik motis ini total penumpang yang akan diangkut totalnya sebanyak 46.720 orang dan 10.440 motor.
"Mulai tanggal 1 April sudah kita buka (pendaftaran mudik motor gratis) hingga 3 Mei. Memang untuk tanggal-tanggal favorit itu baru kita buka di tanggal 1 April besok," ujarnya.
Berdasarkan evaluasi Kemenhub, pemudik banyak yang berminat untuk mudik di tanggal 14 - 20 April, dan untuk arus balik banyak yang memilih tanggal 28 sampai 28 April. Untuk pemesanan tiket tanggal favorit tersebut akan dibuka pada 1 April mendatang. Tujuannya agar terjadi pemerataan.
"Dari evaluasi kami, peminat paling banyak di tanggal 14 sampai 20 (April). Lalu baliknya tanggal 25 sampai 28 April. Itu tanggal favorit," pungkas Djarot.
Pemerintah Akan Tambah Cuti Bersama Lebaran 2023, Simak Tanggalnya
Pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, akan menambah sekaligus memajukan cuti bersama hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Rencananya cuti bersama Lebaran 2023 akan dimulai pada 19 hingga 25 April 2023.
Hal ini disampaikannya dalam rapat terbatas menjelang arus mudik Lebaran 2023, yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023). Adapun sebelumnya aturan cuti bersama Lebaran 2023 yakni, 21 sampai 26 April 2023.
"Kami tadi bersama-sama Kapolri mengusulkan liburnya maju dua hari. Jadi mulai tanggal 19 sudah libur, 20 sudah libur. Tapi masuknya 26, jadi tambah 1 hari, tapi di depan tambah 2 hari," kata Budi Karya dalam konfrerensi pers usai rapat, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Dia menjelaskan keputusan ini diambil karena mempertimbangkan arus mudik masyarakat yang diprediksi tinggi saat Lebaran 2023. Sehingga, pemerintah memutuskan memajukan cuti bersama untuk mencegah penumpukan.
"Itu alasannya apa, karena secara tradisional keinginan untuk mudik ini tinggi sekali, dengan volume yang banyak dan kalau dilihat itu tertuju sama hanya tanggal 21, maka terjadi penumpukan yg luar biasa," jelasnya.
"Sehingga dengan dimajukan itu pemudik bisa mulai (mudik) dari tanggal 18 sore, 19, 20, 21, ada 4 hari mereka mudik," sambung Budi Karya.
Advertisement
Jalan Tol Pilihan Favorit
Sebelumnya, pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, menyebut jalan tol masih menjadi pilihan favorit pemudik saat mudik lebaran 2023.
Apalagi setelah terhubungnya Tol Trans Jawa tahun 2019, banyak masyarakat yang mudik lebaran mengandalkan jalan tol.
Masyarakat masih menganggap menggunakan jalan tol lebih efisien daripada menggunakan moda transportasi lain.
"Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol. Makin banyaknya memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran," kata Djoko, Kamis (23/3/2023).
Sebab jika menggunakan jalan alternatif, pengguna jalan harus berhati-hati dengan sepeda motor. Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.
Kendati demikian, menurut Djoko, kemacetan saat mudik baik di tol maupun jalan alternatif tidak bisa dihindari atau dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan lalu lintas yang terjadi dan fokus pada keselamatan.