Harga Kripto Hari Ini 25 Maret 2023: Bitcoin Cs Kembali Loyo

Harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnnya kembali melemah pada perdagangan Sabtu (25/3/2023).

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Mar 2023, 08:17 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Sabtu, (25/3/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu, 25 Maret 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 3,78 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,64 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 27.137 per koin atau setara Rp 411,5 juta (asumsi kurs Rp 15.166 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga turut melemah. ETH turun 4,12 persen dalam sehari terakhir dan 0,86 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 26,35 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali terkoreksi. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 3,00 persen dan 5,03 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,84 juta per koin. 

Kemudian Cardano, kembali berada di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA turun 3,40 persen, tetapi masih menguat 4,99 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.426 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali melemah. SOL runtuh 7,24 persen dalam sehari terakhir dan 0,66 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 310.145 per koin.

Sedangkan XRP kembali tersungkur. XRP ambles 5,05 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 11,97 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 6.375 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut alami pelemahan. Dalam satu hari terakhir DOGE pulih 2,91 persen dan 1,16 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.130 per token.

Harga kripto hari ini yakni stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1.140 miliar atau setara Rp 17.289 triliun. 

 


Harga Bitcoin Bakal Anjlok Lagi Jika Investor Merasa Sudah Aman Simpan Uang Bank

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, seorang profesor keuangan di Wharton School of the University of Pennsylvania, Jeremy Siegel memberikan pandangannya tentang ekonomi AS, kegagalan bank, dan prospek harga bitcoin.

Profesor Siegel mengomentari kinerja bitcoin menyusul kegagalan beberapa bank besar dalam sebuah komentar mingguan yang diterbitkan oleh perusahaan manajer aset Wisdomtree. 

Menurutnya, harga Bitcoin bisa menikmati kenaikan saat sistem keuangan utama berada dalam masalah. Ini karena Bitcoin sejak awal hadir sebagai alternatif ekonomi.

“Bitcoin menikmati reli terbesarnya dalam waktu yang lama. Cryptocurrency diluncurkan dengan mantra sistem perbankan sangat buruk, dan ekonomi membutuhkan alternatif,” kata Siegel. Dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (24/3/2023). 

Dia juga menuturkan, runtuhnya berbagai bank besar beberapa waktu lalu menjadi narasi yang membantu mendorong uang menjadi bitcoin dengan keuntungan 30 persen dalam minggu lalu. 

“Perasaan saya adalah ketika orang merasa aman di bank lagi, bitcoin akan turun kembali. Namun sementara itu, tentu saja saat ini bisa menikmati selama 6-9 bulan terakhir,” jelas Siegel. 

Menyusul runtuhnya beberapa bank besar, termasuk Silicon Valley Bank dan Signature Bank, banyak orang mendesak pemerintah untuk menjamin semua simpanan sementara untuk memulihkan kepercayaan pada sistem perbankan dan menghindari bank-bank kecil. 

Namun, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pekan lalu pemerintah federal tidak mempertimbangkan untuk menjamin semua simpanan tetapi dapat melakukannya jika diperlukan untuk mencegah penularan.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


BlackRock Tawarkan Klien Institusi Amerika Serikat Investasi Bitcoin

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, Blackrock telah meluncurkan program kepercayaan pribadi yang menawarkan klien institusional di Amerika Serikat (AS) paparan langsung terhadap bitcoin sejak pertengahan tahun lalu. 

"Melihat minat yang besar dari beberapa klien institusional tentang cara mengakses aset ini secara efisien dan hemat biaya menggunakan teknologi dan kemampuan produk kami,” kata perusahaan, dikutip dari CNBC, Kamis (23/3/2023).

Bitcoin masih lebih dari 60 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa hampir. Namun, banyak investor percaya itu telah menemukan titik terendah dengan saham, dengan dua kelas aset menjadi lebih berkorelasi satu sama lain t daripada sebelumnya, di tengah penurunan aset berisiko pada 2022.

Investor institusional yang pernah menolak bahkan bermusuhan dengan industri kripto telah mengubah sikap mereka dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masalah lingkungan seputar proses penambangan bitcoin terus menjadi kendala bagi banyak orang.

BlackRock saat ini telah meneliti area dengan potensi untuk menguntungkan klien dan pasar modal secara lebih luas, termasuk blockchain yang diizinkan, stablecoin, aset kripto, dan tokenisasi.

Pengumuman tersebut mengikuti CEO Larry Fink yang mengatakan awal 2022 klien BlackRock telah menunjukkan minat yang meningkat pada mata uang digital, termasuk stablecoin dan “teknologi yang mendasarinya”  juga dikenal sebagai blockchain.

 


Studi: Kripto Senilai Rp 255,3 Triliun Dicuri Sejak 2011

Kripto. Dok: Traxer/Unsplash

Sebelumnya, Perusahaan yang menyediakan data dan analitik blockchain, Crystal Blockchain pada Selasa, 21 Maret 2023, memberikan analisis komprehensif tentang aktivitas penipuan dan serangan kerentanan keamanan kripto sejak 2011. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (22/3/2023), laporan tersebut mengungkapkan selama 12 tahun terakhir, ada 461 insiden yang terjadi di 45 negara, menghasilkan USD 16,7 miliar atau setara Rp 255,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.288 per dolar AS) dalam kripto dicuri.

Menurut laporan intelijen Crystal, ada 231 kasus peretasan DeFi, 135 serangan keamanan, dan 95 skema penipuan dilaporkan selama periode ini. Peretasan Defi menduduki peringkat kedua dalam hal nilai, dengan USD 4,81 miliar atau setara Rp 73,5 triliun yang dicuri, sementara penipuan menghasilkan lebih dari USD 7,5 miliar atau setara Rp 114,6 triliun aset kripto yang dicuri.

Menurut penelitian, Amerika Serikat memiliki jumlah insiden tertinggi terhadap perusahaan kripto dan aktor jahat. Namun, dalam hal nilai keseluruhan, China menempati peringkat tertinggi karena penipuan Plus Token Ponzi pada 2019 dan Wotoken Ponzi pada 2020.

Peneliti Crystal menyatakan hingga 2021, serangan paling populer adalah terhadap sistem keamanan pertukaran kripto, tetapi sejak saat itu, penyerang telah beralih ke peretasan keuangan terdesentralisasi. 

Saat ini, Crystal melaporkan bahwa peretasan pertukaran terpusat (cex) menyebabkan kerusakan finansial paling sedikit. Pada tahun 2022, rasio peretasan (cex) versus pertukaran terdesentralisasi (dex) sebesar 1 banding 13. 

Peneliti Crystal mencatat Tornado Cash tetap menjadi layanan paling populer untuk mencuci dana di Ethereum Blockchain. Laporan tersebut menyatakan tahun lalu, aset kripto yang dicuri dari 10 eksploitasi defi teratas melebihi USD 2,61 miliar atau setara Rp 39,3 triliun.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya