Harga Emas Dunia Minggu Ini Makin Mahal, Tembus USD 2.000 per Ons

Harga emas mengakhiri minggu yang bergejolak dengan bertengger di harga yang lebih tinggi dari minggu kemarin.

oleh Arief Rahman H diperbarui 25 Mar 2023, 07:30 WIB
Harga emas mengakhiri minggu yang bergejolak dengan bertengger di harga yang lebih tinggi dari minggu kemarin. (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas mengakhiri minggu yang bergejolak dengan bertengger di harga yang lebih tinggi dari minggu kemarin. Kenaikan harga emas ini karena kekhawatiran penularan bank mendukung permintaan safe-haven dan taruhan pada jeda kenaikan suku bunga Federal Reserve, menambah daya tarik bullion hasil nol.

Harga emas dunia dikutip dari CNBC, Sabtu (25/3/2023), untuk jenis berjangka AS turun 0,6 persen menjadi menetap di USD 1.983,80 per ons. Futures naik 0,5 persen untuk minggu ini, setelah naik ke level tertinggi dalam setahun di atas USD 2.000 pada hari Senin.

Saham perbankan kembali terpukul pada hari Jumat, dengan raksasa Eropa Deutsche Bank dan UBS terpukul oleh kekhawatiran bahwa regulator dan bank sentral belum dapat mengatasi guncangan terburuk pada sektor ini sejak krisis keuangan tahun 2008.

"Setiap kekhawatiran yang muncul tentang bank-bank AS yang kekurangan modal akan menjadi faktor kenaikan emas," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. "Kemerosotan yang Anda lihat akan dibeli dengan cukup cepat di lingkungan ini," tambahnya.

Komentar The Fed

Investor emas juga memperhatikan komentar dari Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard dan Presiden Atlanta Raphael Bostic yang keduanya mengakui bahwa sementara kesengsaraan sektor perbankan membuat panggilan suku bunga bank sentral menantang, fokusnya masih pada menurunkan inflasi.

The Fed minggu ini menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin yang diharapkan tetapi mengisyaratkan akan berhenti.

Commerzbank mengharapkan emas naik ke USD 2.000 per troy ounce pada akhir tahun mengutip proyeksi Fed yang meningkatkan prospek penurunan suku bunga untuk tahun 2024.


Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus USD 2.000 per Ons

Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP

Pasar emas melonjak dalam kurun waktu 3 tahun di tengah jatuhnya sektor perbankan. Bahkan analis memperkirakan harga emas bisa mencapai USD 2.000 per ons minggu ini, setelah Federal Reserve melakukan kebijakan moneter yang dijadwalkan pada hari Rabu (22/3/2023) mendatang.

Dilansir dari laman Kitco News Senin, (20/3/2023) harga emas dunia tercatat naik dari USD 1.867 per ons menjadi di atas USD 1.980 minggu lalu. Harga emas membukukan kenaikan lebih dari USD 110 sejak kinerja terbaiknya sejak Maret 2020.

Enam+58:24VIDEO: Dirjen Pajak Suryo Utomo Jatuhkan 349 Hukuman Berat Sedangkan harga emas berjangka Comex bulan April terakhir diperdagangkan pada USD 1.988 per ons, naik USD 65 pada hari itu.

Kepala strategi komoditas global TD Securities Bart Melek mengatakan kondisi pasar saat ini tengah bersiap-siap untuk sepanjang minggu depan untuk melihat hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve. Pasar memperkirakan kenaikan 25 basis poin, tetapi investor lebih fokus pada potensi jeda dan penurunan suku bunga yang mungkin terjadi.

Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed

Setelah ayunan liar dalam ekspektasi kenaikan suku bunga minggu lalu, harga emas berada dalam posisi menang, menurut analis.

"Pasar menyimpulkan bahwa kita akan melihat Fed naik 25bps lagi dan kemudian mungkin duduk di atasnya untuk sementara waktu dan melihat apa yang terjadi," kata Melek.

"Pandangan dari perspektif emas adalah gangguan yang diberikan dalam sistem perbankan dan kesediaan Departemen Keuangan AS untuk membantu, kita mungkin mendapatkan akomodasi yang memungkinkan inflasi bertahan lebih lama di level yang lebih tinggi. Ini adalah hal yang baik untuk emas," lanjut dia.


Dampak

Pekerja menunjukkan emas di Cikini Gold Center, Jakarta, Selasa (28/7/2020). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) pada 28 Juli 2020 menembus Rp1 juta/gram yang merupakan posisi tertinggi sepanjang masa emas Antam diperjualbelikan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Konsensus di pasar emas adalah bahwa Fed harus melonggarkan sebelum inflasi dijinakkan, dan itu adalah perubahan besar dalam perspektif dari beberapa minggu yang lalu.

Sementara Pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman memprediksi Fed akan menaikan 25 bps lainnya mungkin ditafsirkan tidak lebih dari langkah The Fed untuk menjaga kredibilitasnya.

"Mereka tidak ingin terlihat mengabaikan tarif yang lebih tinggi dengan begitu cepat," kata Millman.

Setelah keputusan pada Rabu mendatang, Fed kemungkinan tidak akan terus menaikkan suku bunga. "Sesuatu pasti akan rusak jika The Fed tetap menginjak pedal gas," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya