Cuti Bersama Lebaran 2023 Bakal Bertambah, Ini Keuntungannya

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Nina Sapti menuturkan, momen Ramadhan dan Lebaran 2023 berdampak terhadap sejumlah sektor usaha. Demikian juga dengan ada tambahan cuti bersama Lebaran 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Mar 2023, 12:23 WIB
Ekonom menilai ada rencana tambahan cuti bersama Lebaran 2023 akan dongkrak minat belanja masyarakat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, akan menambah sekaligus memajukan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Cuti bersama Lebaran 2023 itu dimulai pada 19-25 April 2023.

Budi Karya mengatakan, pihaknya bersama-sama Kapolri mengusulkan libur maju jadi dua hari. “Jadi mulai tanggal 19 sudah libur, 20 sudah libur. Tapi masuknya 26, jadi tambah 1 hari, tapi di depan tambah 2 hari,” tutur Budi, seperti dikutip dari Kanal News Liputan6.com, Jumat, 24 Maret 2023.

Budi menuturkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan arus mudik yang diperkirakan tinggi saat Lebaran 2023. “Itu alasannya apa, karena secara tradisional keinginan untuk mudik ini tinggi sekali, dengan volume yang banyak, dan kalau dilihat itu tertuju sama hanya tanggal 21, maka terjadi penumpukan yang luar biasa,” uajr dia.

Budi Karya menambahkan, dengan dimajukan itu pemudik dapat mulai mudik dari tanggal 18 sore, 19,20,21. “Ada 4 hari mereka mudik,” ujar dia.

Selain mengurangi penumpukan, tambahan cuti bersama juga memiliki keuntungan lain. Ekonom Universitas Indonesia (UI) Nina Sapti menuturkan, ada tambahan cuti bersama Lebaran 2023 dapat dongkrak belanja masyarakat. Biasanya momen Ramadhan dan Lebaran, Nina menuturkan, masyarakat diharapkan ada tambahan belanja seiring pemberian tunjangan hari raya (THR).

“(Dampak tambahan cuti bersama Lebaran-red), positif dari sisi ekonomi memperpanjang waktu belanja masyarakat. Namun, itu tergantung daya beli mayarakat, apakah THR dibayarkan atau tidak. Yang dapat THR belanja, kalau tidak bekerja tidak punya THR atau tambahan uang,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 


Dongkrak Sektor Pariwisata hingga Transportasi

Warga berfoto di Sarinah Jakarta, Jumat (6/5/2022). Warga Jakarta dan sekitarnya mengisi libur Idul Fitri 1443 H untuk berjalan jalan dan berekreasi bersama keluarga ke Mall dan tempat-tempat wisata di Ibu Kota. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu seiring ada tambahan cuti bersama Lebaran juga dapat berdampak positif untuk sektor transportasi terutama angkutan darat, udara dan laut, pariwisata, perdagangan, hotel dan pariwisata. “Cuti Lebaran, sektor pariwisata bertambah, diharapkan positif,” kata dia.

Dengan mendongkrak sektor pariwisata hingga transportasi juga diharapkan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai menilai, meski ekonomi Indonesia sudah pulih tetapi secara kuartalan masih melambat. Akan tetapi, momen Ramadhan dan Lebaran dapat berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi.

Ia pun mengingatkan agar pemerintah juga dapat kontrol inflasi. Hal ini karena Ramadhan dan Lebaran juga berdampak terhadap kenaikan harga barang termasuk kebutuhan pokok. “Diharapkan (inflasi-red) terkendali, distribusi diperbaiki sehingga daya beli terjaga,” ujar dia.


Pemerintah Akan Tambah Cuti Bersama Lebaran 2023, Simak Tanggalnya

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat melakukan tinjauan langsung di Pelabuhan Indah Kiat, Banten, Sabtu (30/4/2022).

Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, akan menambah sekaligus memajukan cuti bersama hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Rencananya cuti bersama Lebaran 2023 akan dimulai pada 19 hingga 25 April 2023.

Hal ini disampaikannya dalam rapat terbatas menjelang arus mudik Lebaran 2023, yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023). Adapun sebelumnya aturan cuti bersama Lebaran 2023 yakni, 21 sampai 26 April 2023.

"Kami tadi bersama-sama Kapolri mengusulkan liburnya maju dua hari. Jadi mulai tanggal 19 sudah libur, 20 sudah libur. Tapi masuknya 26, jadi tambah 1 hari, tapi di depan tambah 2 hari," kata Budi Karya dalam konfrerensi pers usai rapat, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Dia menjelaskan keputusan ini diambil karena mempertimbangkan arus mudik masyarakat yang diprediksi tinggi saat Lebaran 2023. Sehingga, pemerintah memutuskan memajukan cuti bersama untuk mencegah penumpukan.

"Itu alasannya apa, karena secara tradisional keinginan untuk mudik ini tinggi sekali, dengan volume yang banyak dan kalau dilihat itu tertuju sama hanya tanggal 21, maka terjadi penumpukan yg luar biasa," jelasnya.

"Sehingga dengan dimajukan itu pemudik bisa mulai (mudik) dari tanggal 18 sore, 19, 20, 21, ada 4 hari mereka mudik," sambung Budi Karya.

Sebelumnya, pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, menyebut jalan tol masih menjadi pilihan favorit pemudik saat mudik lebaran 2023.

 


Pemudik Andalkan Jalan Tol

Kendaraan pemudik melintas di ruas jalan tol Batang - Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). Memasuki H-3 Lebaran, kepolisian dan pengelola jalan tol masih memberlakukan jalan tol satu arah (One Way) dari Jakarta menuju Semarang yang terpantau ramai lancar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Apalagi setelah terhubungnya Tol Trans Jawa tahun 2019, banyak masyarakat yang mudik lebaran mengandalkan jalan tol.

Masyarakat masih menganggap menggunakan jalan tol lebih efisien daripada menggunakan moda transportasi lain.

"Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol. Makin banyaknya memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran," kata Djoko, Kamis (23/3/2023).

Sebab jika menggunakan jalan alternatif, pengguna jalan harus berhati-hati dengan sepeda motor. Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.

Kendati demikian, menurut Djoko, kemacetan saat mudik baik di tol maupun jalan alternatif tidak bisa dihindari atau dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan lalu lintas yang terjadi dan fokus pada keselamatan.

 

Infografis Cara Generasi 90-an Jalani Liburan Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya