Liputan6.com, Jakarta - Para pecinta kucing mungkin pernah bertanya-tanya, bisakah kucing menangis? Jika Anda pernah melihat kucing dengan mata yang terlihat seperti air mata, Anda mungkin mengira kucing sedih atau tertekan. Ternyata tidak seperti itu.
Tidak seperti manusia yang menangis saat merasa sedih,kucing kita tidak meneteskan air mata emosional. Jadi mengapa kucing menangis?
Advertisement
Kucing Tidak Mengeluarkan Air Mata Emosional
Kucing dapat mengeluarkan air mata. Saluran air mata kucing berfungsi sama seperti saluran air mata manusia.
Namun, ternyata mereka tidak mengeluarkan air mata emosional karena kesedihan atau rasa sakit.
Dokter hewan di Small Door Veterinary di New York, AS, Michelle Bourjaily, mengatakan bahwa kucing mengekspresikan emosinya melalui suara atau mengeong.
Bourjaily mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kucing mengeluarkan air mata saat sedih, melansir Reader’s Digest.
Mengeluarkan Air Mata Saat Sakit
Jika kucing tidak menangis karena kesakitan atau kesedihan, lalu apa alasan kucing mengeluarkan air mata?
Bourjaily menjelaskan bahwa kucing benar-benar mengeluarkan air mata sebagai respons terhadap penyakit atau cedera.
Seekor kucing yang menangis kemungkinan besar sedang mengalami ketidaknyamanan karena kondisi kesehatan di matanya. Penyakit apa saja yang membuat kucing mengeluarkan air mata?
Alergi dan Infeksi Mata
Alergi
Alergi dapat menjadi salah satu pemicu ketidaknyamanan itu. Sama seperti manusia, kucing juga bisa alergi terhadap faktor lingkungan seperti debu, serbuk sari, dan jamur.
Mereka mungkin juga alergi terhadap makanan tertentu, asap rokok, parfum, dan bahan kimia dalam produk pembersih. Gejala alergi termasuk bersin, gatal, atau robek.
Anda dapat membantu meringankan alergi dengan memandikan kucing untuk menghilangkan rasa gatal, menjaga kebersihan rumah dari debu atau kotoran, mencuci tempat tidur kucing secara teratur, dan memberi makanan yang sehat.
Infeksi Mata
Infeksi mata juga bisa memicu ketidaknyamanan bagi kucing. Mereka dapat terkena infeksi bakteri dan virus mata saat bersentuhan dengan kucing lain yang menderita infeksi.
Anak kucing cenderung lebih rentan terhadap infeksi mata.Benda tajam atau saat berkelahi dengan kucing lain juga bisa menyebabkan infeksi mata.
Jika Anda melihat keluarnya cairan bening, hijau, atau kuning dari mata kucing, disertai dengan mata merah, kelopak mata yang meradang, atau kedipan yang berlebihan, bawalah kucing ke dokter hewan untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Advertisement
Flu Kucing dan Glaukoma
Flu Kucing
Pemicu berikutnya adalah flu. Terdakang, kucing menunjukkan mata berkaca-kaca saat mengalami infeksi saluran pernapasan atas. Hal ini juga dikenal sebagai flu kucing.
Flu kucing paling sering disebabkan oleh infeksi feline calicivirus atau feline herpesvirus.
Tanda-tanda lain flu kucing adalah lesu, bersin, ingus, demam, dan kurang nafsu makan, melansir Reader’s Digest.
Mirip dengan manusia, tidak ada obat untuk virus untuk kucing. Dokter hewan mungkin meresepkan obat tetes mata, obat pereda nyeri, obat antivirus, dan antibiotik untuk mengatasi flu.
Glaukoma
Penyakit mata glaukoma juga bisa membuat kucing tak nyaman.
Glaukoma disebabkan oleh drainase cairan aqueous (cairan cair bening di antara lensa dan kornea) yang tidak memadai, akibat kelainan anatomis atau cedera pada mata.
Pada kondisi ini, kucing akan menutup mata sebagian, menyipitkan mata atau menggosok mata, bola mata menonjol, atau keluar cairan encer.
Jika Anda melihat gejala-gejala ini, segera bawa kucing Anda ke dokter hewan.
Ulkus Kornea
Penyakit lain yang bisa membuat kucing mengeluarkan air mata adalah Corneal ulcers (Ulkus kornea). Penyakit ini merupakan luka terbuka yang terbentuk pada kornea mata kucing.
Ulkus kornea umumnya terjadi karena adanya trauma atau benturan. Selain itu ulkus kornea juga dapat terjadi akibat infeksi, alergi, trichiatis, enteropion dan kurangnya air mata.
Jika Anda melihat perilaku yang tidak biasa, vokalisasi yang berlebihan, atau produksi air mata, bawalah kucing Anda ke dokter hewan untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Advertisement