Liputan6.com, Jakarta Penasihat Hukum David Ozora, Mellisa Anggraini, membeberkan ada upaya dari pelaku anak inisial AG menghilangkan jejak kejahatannya. Salah satunya menghapus riwayat percakapan pada 20 Februari 2023 atau sebelum penganiayaan terjadi.
Tergambar peran anak inisial AGH alias AG pada rekan adegan yaitu memuluskan rencana Mario Dandy Satriyo (20) aniaya David Latumahina alias Cristalino David Ozora.
Advertisement
AGH alias AG bersama Mario Dandy, serta Shane menemui David di rumah rekannya di Pesanggrahan. Mereka berdalih untuk mengantarkan kartu pelajar.
Dalam reka adegan, anak AG berkomunikasi dengan David via WhatsApp. Anak AG waktu iru memberitahukan posisinya telah berasa di dekat rumah temannya David. Pada saat itu, Mario Dandy Satriyo turut mengirimkan voice note (pesan suara) menggunakan telepon genggam anak AG. Mellisa mengatakan, bukti percakapan itu pun kini telah terhapus.
"Yang hapus chat adalah anak AG pada saat hari kejadian beberapa chat di bawah itu banyak dihapus sama mereka sehingga kita tidak tahu isi komunikasi di bawah seperti apa apa saja," kata Mellisa saat dihubungi soal AG pacar Mario Dandy, Sabtu (25/3/2023).
Padahal, kata Mellisa saat itu sebagaimana diterangkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Mario Dandy Satriyo sempat mengirimkan VN via telepon genggam Anak AG.
"Iya (itu dihapus juga semua). Makanya semua bukti itu kita sudah sampaikan ke Polda Metro Jaya bahwa mereka berminat untuk hilangkan jejak itu," ujar Mellisa.
Bukti Percakapan Ada di HP David Ozora
Sementara itu, bukti percakapan lain masih tersimpan jelas di telepon genggam kliennya. Misalnya, percakapan pada 25 Januari sampai 20 Februari 2023.
"Masih belum dihapus. Dari klien kami tidak pernah menghapus chat," ujar dia.
Mellisa menyampaikan, pada rentang waktu itu yang paling sering memulai percakapan ialah AG dibandingkan David. Tak cuma itu, AG juga sering curhat kepada David bahkan mengirim foto selfie. Foto itu dikirikan saat AG berada di sekolah, tidur atau menangis.
"Cerita ini itu, di sekolah seperti apa. Kirimin foto, dia yang paling intens. Karena bagaimana ada pelecehan sementara yang paling intens komunikasi adalah dari pihak AG sendiri," ujar dia.
Advertisement
Tantang Pengacara AG
Mellisa menerangkan, ia selama ini tak pernah mau masuk ke urusan-urusan chat seperti yang disampaikan kuasa hukum lain karena kita menghargai proses hukum terlebih si AG masih di bawah umur.
"Tetapi kalau terus-terusan disampaikan klien kami ini melakukan pelecehan sementara klien kami juga anak, kita juga punya pembelaan terkait itu. Karena yang anak bukan cuma pelaku, korban juga anak. Kami tidak pernah membahas itu karena itu bukan substansi hukum terkait penganiayaan," ujar dia.
"Kalau kemarin kita ditantang atau kuasa hukum anak AG bilang buka lah chat yang utuh jangan setengah-setengah dari kami sendiri merasa itu bukan substansi nanti kalau dibuka di publish yang malu anak pelaku ini sendiri," Mellisa menandaskan.