Liputan6.com, Padang - Bagi masyarakat Sumatera Barat, lamang tapai tak boleh luput sebagai menu berbuka puasa. Kuliner ini masih menjadi primadona baik saat Ramadan maupun hari biasa hingga momen-momen hari besar seperti hari raya sekalipun.
Perpaduan lamang atau lemang dan tapai sangat pas di mulut. Cita rasa lamang nan gurih, dicampur dengan tapai yang terbuat dari ketan hitam yang agak asam memberikan sensasi rasa tersendiri.
Menyantap lamang tapai saat berbuka puasa, Anda tak hanya merasakan nikmatnya namun juga mengenyangkan.
Bagi masyarakat Minang, menyantap sajian ini juga berbeda-beda, ada yang mengaduk keduanya terlebih dahulu hingga menyatu sebelum disantap.
Baca Juga
Advertisement
Ada pula yang mencocol lamang yang diiris tipis pada tapai, cara ini tergantung selera masing-masing. Seperti apa pun cara menyantapnya sensasi rasa keduanya tetap akan menyatu di mulut.
Lamang tapai cukup mudah ditemui di pasar tradisional, terutama di daerah dataran tinggi Sumbar. Harganya berkisar Rp20 ribu, itu sudah bisa disantap bersama-sama sekeluarga.
Salah seorang warga Limapuluh Kota, Risman (72) mengatakan sajian lamang tapai selalu menjadi favoritnya saat Ramadan atau hari biasa.
"Lamak bana (enak sekali), saya sering beli di pasar," ujarnya.