Liputan6.com, Jakarta - Syekh Ihsan Jampes adalah ulama asal Kediri, Jawa Timur yang produktif, rajin menulis kitab sejak umurnya 33 tahun. Salah satu karya ulama yang dikenal sebagai peminum kopi dan perokok ini adalah Kitab Irsyadu Al-Ikhawan li Bayani Syurbi Al-Qahwati Wa Ad-Dukhoni. Kitab tersebut mengkaji pandangan Islam tentang kopi dan rokok.
Lora Kholili Kholil, Peneliti Manuskrip Syekh Kholil Bangkalan, mengulik karya Syekh Jaampes itu dalam serial ‘Inspirasi Sahur 2023’ yang ditayangkan akun Youtube BKN PDI Perjuangan menjelang berbuka Sahur, Sabtu, 24 Maret 2023.
Advertisement
“Dalam kitab ini Syekh Ihsan ingin memberikan argumen teologis bahwa minum kopi dan merokok bukan merupakan larangan dalam agama Islam. Bahkan itu merupakan anjuran bagi orang yang jika dengan meminum kopi dan rokok dia akan menemukan banyak inspirasi,” kata alumni Pesantren Lirboyo tersebut.
Dalam kitab ini dijelaskan mengenai hukum kopi dan rokok secara objektif, yakni pendapat ulama mengenai rokok. Ada yang haram (melarang), makruh (larangan yang tidak pasti), dan mubah (apabila dikerjakan tidak berpahala dan tidak berdosa, jika ditinggalkan pun tidak berdosa dan tidak berpahala).
Menurut kitab ini, hukum merokok itu diperbolehkan, bahkan rokok ini bisa menjadi penolong agar lisan kita menjadi fasih dalam berkata dan orasi serta terbiasa untuk mengajar. Dengan merokok menjadi semangat dan berhati-hati dalam bertindak.
Selain rokok, ada kopi yang bisa menjadi obat bagi jiwa-jiwa yang kering, bisa menghilangkan bahaya-bahaya di dalam tubuh, bahkan bisa menjadi penambah amal saleh bagi peminum kopi. Konon dari pemahaman para sufi, kopi merupakan minuman para malaikat, sehingga orang-orang yang meminum kopi ini didampingi oleh para malaikat.
Pengajar pesantren Pasuruan tersebut menceritakan dalam buku ini tentang sejarah kopi. Diceritakan seorang petani di Ethiopia sedang menggembala kambing, kemudian kambingnya memakan biji-bijian yang aneh, namun dilain sisi membuat kambingnya semakin sehat.
Petani Ethiopia ini sampai akhirnya mengumpulkan biji dan akhirnya ia seduh. Petani ini mengalami efek yang menurutnya aneh yang membuatnya semakin kuat dan fresh, baik dalam hal belajar ataupun berdzikir. Inilah hal yang membuat kopi dinamai ‘Qahwah’ yang dalam Bahasa Arab artinya sesuatu yang menghipnotis akal.
Selain itu, ada fakta yang menyebut bahwa kopi dari Ethiopia itu diimpor di sebuah kota pelabuhan Laut Merah di Pantai Yaman bernama Mukha, Mocha, atau Mokha. Dari kota Mocha inilah kemudian kita kenal istilah ‘Mochachino’ perpaduan antara Yaman dan Italia.
Syekh Ihsan berpesan pada penikmat kopi dan rokok, agar mengonsumsi kopi dan rokok tidak berlebihan. Terlalu banyak rokok itu merupakan hal yang tidak baik karena membuat ngos-ngosan (terengah-engah). Sementara tidak ngopi menyebabkan rasa kantuk, akan tetapi bila terlalu banyak dikonsumsi akan menjadi susah tidur dan lemas.
“Harapannya dengan banyaknya kafe yang didirikan, lahir inspirasi-inspirasi dan ide kreatif yang bisa membangun bangsa Indonesia,” kata Lora