Menikmati Binte Biluhuta, Sup Khas Gorontalo Pemersatu Kerajaan

Binte biluhuta merupakan makanan khas Gorontalo yang dibuat dari jagung.

oleh Tifani diperbarui 27 Mar 2023, 17:00 WIB
Resep binte biluhuta khas Gorontalo. (dok. Cookpad @mamaZayka_19)

Liputan6.com, Gorontalo - Gorontalo dikenal memiliki beragam kuliner yang cukup digemari. Ada banyak makanan khas Gorontalo yang populer di seluruh Indonesia, mulai dari coto makasaar, pallubasa dan masih banyak lagi.

Dari banyak makanan khas Gorontalo, binte biluhuta menjadi kuliner khas yang memiliki sejarah dan makna filosofis mendalam. Dikutip dari laman warisanbudaya.kemdkbud.go.id, binte biluhuta merupakan makanan khas Gorontalo yang dibuat dari jagung.

Penamaan binte biluhuta berasal dari bahasa Gorontalo. "Binte" artinya jagung dan "biluhuta" memiliki arti siram.

Sayur jagung bisa berpadu padan dengan isian seafood seperti udang maupun ikan cakalang. Hasilnya, sensasi sup nan segar sulit untuk dilupakan.

Cita rasanya yang gurih, pedas dan sedikit manis membuat kehadirannya selalu dinanti saat berkunjung ke wilayah di utara Pulau Sulawesi itu. Ada cerita unik dari semangkuk sup jagung yang kini menjadi warisan budaya tak benda nasional sejak tahun 2016 lalu

Kelezatan kuliner Gorontalo ini pernah diabadikan melalui lagu yang populer pada 1980-an. Lagu ciptaan Rusdin Palada itu memiliki lirik yang menceritakan tentang rasa sup binte biluhuta yang otentik.

"Binde Biluhuta, diyaluo tou weo, binde biluhuta, bome to hulondalo" yang artinya jagung yang dikuah, tidak ada di tempat lain, jagung yang dikuah, hanya ada di Gorontalo. Bahkan di lagu tersebut dua kali melantunkan kalimat 'timi idu bele dila tamotolawa' yang artinya ‘tidak ada yang mau ketinggalan’.

Seakan ingin mengajak para pendengarnya untuk mencicipi kuliner khas kota berjuluk Serambi Madinah itu. Selain itu, kuliner khas Gorontalo ini pernah menjadi simbol persatuan dari dua kerajaan yang bertikai.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Simbol Persatuan

Kisah ini mengacu pada keadaan di Sulawesi pada abad ke-15. Saat itu, terdapat dua kerajaan yakni Kerajaan Gorontalo dengan Limboto sedang bertikai.

Salah satu cara untuk mendamaikannya adalah melalui diplomasi kuliner sup jagung tersebut. Cita rasa semangkuk binte biluhuta disuguhkan beraneka rasa, ada pedas, asam, dan manis.

Semua bersumber dari percampuran berbagai bumbu dalam proses pembuatan kuahnya. Selain rempah seperti merica dan cabai untuk menciptakan rasa pedas, ada pula jeruk nipis yang menciptakan rasa asam di dalamnya.

Cara membuat binte biluhuta cukup mudah, beberapa bumbu perlu disiapkan seperti bawang merah, bawang putih, garam, kelapa parut, daun kemangi, tomat potong, dan bawang goreng. Kemudian ada juga bahan utama seperti jagung, ikan cakalang dan atau udang.

Jagung yang digunakan untuk membuat olahan ini adalah jenis khusus yang bernama jagung pulut. Jangung pulut varietas asli Gorontalo yang memiliki tekstur lebih kenyal dan manis.

Kemudian aneka bumbu diatas direbus hingga mendidih. Dilanjutkan memasukkan cakalang bersama udang disusul beberapa saat kemudian daun kemangi, tomat potong, perasan jeruk nipis, dan kelapa parut. Sensasi aroma harum langsung menyergap.

Terakhir, siapkan jagung rebus yang sudah dipritil di mangkuk untuk disiram kuah biluhuta. Jika sudah, taburkan bawang goreng ke dalam mangkuk binte biluhuta saat siap untuk disantap.

Di Gorontalo, seporsi binte buluhuta sangat mudah ditemui. Semangkuk makanan khas Gorontalo ini dibanderol cukup terjangkau, mulai dari Rp 15.000.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya