Liputan6.com, Brasilia - Seorang perwakilan mantan presiden Brazil Jair Bolsonaro menyerahkan satu set perhiasan berlian yang dia terima selama menjabat sebagai orang nomor satu di negaranya.
Harta tersebut ia kembalikan ke bank negara, seperti yang diperintahkan oleh badan pengawas pemerintah di tengah penyelidikan atas hadiah tersebut.
Advertisement
Polisi federal dan jaksa sedang menyelidiki apakah perhiasan dari Arab Saudi itu adalah hadiah publik yang coba dicegah oleh Bolsonaro agar tidak dimasukkan ke dalam koleksi publik kepresidenan, atau hadiah pribadi yang coba diselundupkan oleh Bolsonaro ke Brazil tanpa membayar pajak.
Komisi Transparansi Senat juga sedang menyelidiki apakah penjualan kilang oleh raksasa minyak yang dikendalikan negara Brazil itu terkait dengan permata, dikutip dari laman abc.net.au, Minggu (26/3/2023).
Bank negara bagian Caixa Economica Federal menerima kotak berisi batu mulia, kata kantor pers bank tersebut kepada The Associated Press.
Perwakilan dari Bolsonaro juga menyerahkan senjata api yang diterima sang eks presiden sebagai hadiah dari pihak berwenang di Uni Emirat Arab, menurut kantor pers polisi federal.
Seorang pengawas federal memberi Bolsonaro waktu lima hari untuk menyerahkan perhiasan dan senjata yang dia terima saat menjadi presiden.
Media Brazil mulai melaporkan set permata awal bulan ini, bersama dengan satu set lainnya yang disita sebelumnya di bandara internasional di Sao Paulo.
Set yang disita ini terdiri dari anting-anting, kalung, cincin, dan jam tangan merek Swiss Chopard, diperkirakan bernilai beberapa juta dolar. Tidak ada set yang diumumkan kepada otoritas pajak.
Usai Kalah Pemilu, Jair Bolsonaro Akan kembali ke Brazil pada 30 Maret 2023
Mantan Presiden Brazil Jair Bolsonaro dijadwalkan akan kembali ke Brazil pada 30 Maret 2023.
Hal ini dikonfirmasi oleh partai politiknya melalui media sosial pada Jumat (24/3), setelah mengasingkan diri ke Amerika Serikat selama tiga bulan setelag kekalahannya dalam pemilu Oktober 2022.
Bolsonaro pulang Brazil amat ditunggu partai politiknya, Partai Liberal (PL) yang berhaluan konservatif, yang kini menjadi partai dengan kursi terbanyak di Kongres Brazil setelah pemilu, dikutip dari laman Antara, Minggu (26/7/2023).
"Presiden nasional (partai) kita, Valdemar Costa Neto, menyatakan bahwa Jair Bolsonaro akan kembali ke Brazil pada 30 Maret. Bolsonaro akan tiba di Brasilia pada pukul 7:30 pagi," sebagaimana pernyataan Partai Liberal di media sosialnya.
Bolsonaro berlepas ke Amerika Serikat pada 30 Desember, hanya dua hari sebelum pelantikan presiden terpilih, Luiz Inacio Lula da Silva, sehingga ia melewatkan tradisi penyerahan selempang kepresidenan kepada penerusnya.
Costa Neto berkata ia mengharapkan Bolsonaro menjadi pemimpin oposisi sayap kanan terhadap kepemimpinan Presiden Lula yang berhaluan kiri dan memimpin partainya memenangi pemilu daerah tahun depan.
Partai Liberal mengharapkan jumlah jabatan wali kota seantero Brazil yang dikuasainya meningkat tiga kali lipat dalam pemilu itu.
Bolsonaro dapat semakin kehilangan modal politiknya apabila ia bertahan dalam pengasingannya di Florida, dan ia sepatutnya kembali untuk memimpin 58 juta penduduk Brazil yang memilihnya dalam pemilu yang Lula menangi secara tipis, kata Costa Neto.
Advertisement
Masalah Hukum Jair Bolsonaro di Brazil
Oposisi yang efektif dapat menjadi dasar yang ajek bagi kemenangan politik sayap kanan dalam pemilu presiden selanjutnya di tahun 2026, kata pejabat Partai Liberal kepada Reuters.
Sementara itu, Bolsonaro tengah menghadapi masalah hukum di negaranya, salah satunya adalah dugaan percobaan membawa masuk hadiah dari Arab Saudi senilai US$ 3,2 juta AS (Rp49,1 miliar) tanpa deklarasi pabean yang ditujukan padanya, yang kini tengah diselidiki pemerintah federal.
Penyelidikan tersebut akan semakin menambah permasalahan hukum yang dihadapinya apabila ia kembali ke Brazil, selain di antaranya dugaan memicu protes dengan kekerasan setelah dirinya kalah dalam pemilu, serta mempertanyakan sistem pemilu elektronik Brazil pada pemilu tahun lalu.