Liputan6.com, Jakarta - Katie Gallagher, desainer muda berbakat yang berbasis di Amerika Serikat, ditemukan meninggal dunia di apartemennya pada Juli 2022. Sebelumnya, seorang tetangga yang menemukan kunci rumah desainer langganan Lady Gaga itu tergantung di pintu penasaran dan mengeceknya ke dalam.
Saat itu, kematian Gallagher diumumkan akibat overdosis obat-obatan. Namun, kantor pemeriksa medis memutuskan pada Jumat, 24 Maret 2023, bahwa kematiannya merupakan kasus pembunuhan berencana setelah menyatakan penyebab meninggal Gallagher adalah karena keracunan akut dari efek gabungan fentabyl, etanol, dan p-Fluororentanyl opioid.
Advertisement
Sumber kepolisian menyebut bahwa detektif meyakini bahwa misteri kematiannya terkait dengan pola setidaknya 26 kasus perampokan 'yang difasilitasi narkoba' baru-baru ini di sekitar New York, termasuk East Village, Lower East Side, dan Bronx. Belum ada penjelasan bagaimana obat-obatan itu bisa masuk ke tubuh Katie atau apakah apartemennya dirampok.
Polisi sedang menyelidiki keterkaitan kematian Gallagher dengan Kenwood Allen (33) yang ditangkap pada Desember 2022 dan didakwa dengan pembunuhan atas perampokan bermodus kematian overdosis dua pengunjung klub di Lower East Side, kata sumber polisi. Allen adalah orang yang berkepentingan tetapi belum dituntut dalam kasus itu, tambah sumber tersebut.
"Ini memilukan, karena dia adalah seseorang yang sangat berbakat," kata gitaris dan temannya Alex Skolnick (54) yang menghadiri pertunjukan metal bersama Gallagher selama bertahun-tahun, dikutip dari PageSix, Minggu (26/3/2023).
"Saya bukan pecinta fashion… tapi bahkan saya langsung memperhatikan fesyennya," katanya.
"Saya memiliki beberapa teman di tempat kejadian, wanita, yang mengenalnya dan berteman dan yang mengenakan barang-barangnya, dan saya tahu itu memiliki gaya yang sangat berbeda."
Penilaian Rekan Kerja atas Kepribadian Katie Gallagher
Rekan-rekan Katie yang lain pun berduka menyusul pengumuman bahwa kematiannya adalah kasus pembunuhan terencana. Alexandra Plazas-Herrera yang menjalankan agensi pengembangan brand Good Six dan bekerja sama dengan Gallagher menyebut rekannya itu sebagai desainer berbakat yang selalu 'berpikiran maju' dengan koleksi-koleksinya.
Rancangan Katie selama bertahun-tahun dipakai sejumlah selebritas dunia, termasuk Lady Gaga dan Laverne Cox. "Apapun yang dia buat menjadi tren dan populer dalam dua tahun terakhir," ujarnya kepada NY Post, Sabtu, 25 Maret 2023, seraya menyebut bahwa dia menggunakan bahan jaring dan teknik cut out untuk desain pakaiannya yang menjadi populer setelah pandemi.
Plazas-Herrera bekerja dengan Gallagher dari 2018 hingga 2021. Pada saat itu, ia membantunya menjual koleksinya ke banyak butik dan toko terkenal di seluruh dunia, termasuk Edem di Munich, Jerman, dan cabang Forty Five Ten di Hudson Yard yang sudah tidak buka.
"Reaksi dari pembeli selalu betapa indahnya sampel yang dibuat, betapa indah koleksinya," katanya. "Kami mencoba mencari cara untuk membuatnya layak secara komersial."
"Saya sedih karena ketika saya melihat koleksi terakhirnya… Saya pikir dia sudah sampai di sana, dan dia tidak mendapat kesempatan untuk menunjukkannya."
Advertisement
Sekilas Profil Katie Gallagher
Gallagher besar di daerah pedesaan Pennsylvania. Ia mendirikan label eponimnya pada 2010, setahun setelah lulus dari Rhode Island Schoold of Design, menurut obituari yang dipublikasikan di situs alumni kampusnya.
Dia pernah bekerja sebagai bartender di Flats Fix Taqueria & Tequila Bar di Manhattan sebelum rehat dari bisnis busananya. Ia juga pernah bekerja sebagai penjual bunga selama tinggal di Los Angeles selama beberapa waktu, menurut Plazas-Herrera.
Selain dipakai Lady Gaga dan Cox, busana Gallagher juga dipakai selebritas lain seperti Kim Kardashian dan Rita Ora. Koleksinya pernah ditampilkan di berbagai media fesyen ternama, seperti Vogue, Glamour, dan W.
Hingga akhir hayatnya, Gallagher telah menampilkan 26 koleksi di bawah label namanya dan ditampilkan di New York Fashion Week (NYFW) dan Paris Fashion Week (PFW). Sebelum meninggal, ia sedang mengerjakan koleksinya ke-25 yang dijadwalkan akan ditampilkan pada musim gugur tahun ini.
Keluarga Menggalang Dana
Keluarga Gallagher kemudian membuka akun GoFundMe untuk menggalang dana demi memastikan koleksi Katie bisa benar-benar diselesaikan.
"Dana yang terkumpul di sini pertama-tama akan digunakan untuk memastikan bahwa pekerjaan terbaru Katie selesai dan terlihat dalam perayaan hidup dan pekerjaannya akhir tahun ini di NYC tercinta," tulis anggota keluarga dalam unggahan di halaman kampanye, yang telah mengumpulkan lebih dari 30.000 dolar AS dari target 50 ribu dolar AS pada Sabtu.
Ayah Gallagher, Barry, menolak permintaan wawancara dan merujuk pada pernyataan keluarga.
"Definisi pembunuhan yang dibagikan oleh pemeriksa medis hari ini ... yang kami tahu: Katie adalah korban kejahatan," bunyi pernyataan keluarga. "Kami telah menahan informasi ini sambil menunggu keputusan resmi."
Keluarga menambahkan bahwa mereka "bersyukur atas setiap perkembangan yang membantu kami bergerak maju, fokus pada kehidupan dan warisan Katie, dan membawa lebih banyak kesadaran terhadap fentanyl dan obat-obatan serupa yang digunakan sebagai senjata melawan orang yang tidak bersalah."
Upacara peringatan untuk Gallagher diadakan di Pennsylvania pada Agustus 2022. Sementara, perayaan kehidupannya akan berlangsung pada Mei tahun ini.
Advertisement