AS-Indonesia Teken Kerja Sama untuk Cari Tentara Amerika yang Hilang Saat Perang Dunia II

Indonesia menyambut baik tercapainya kesepakatan untuk mencari dan membawa pulang sisa-sisa jenazah tentara Amerika Serikat (AS) di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2023, 09:00 WIB
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

Liputan6.com, Washington D.C. - Indonesia menyambut baik tercapainya kesepakatan untuk mencari dan membawa pulang sisa-sisa jenazah tentara Amerika Serikat (AS) yang menjadi tawanan perang atau yang hilang saat bertugas di Indonesia pada Perang Dunia II.

Hal itu disampaikan olehDuta Besar Indonesia untuk AS Rosan Perkasa Roeslani saat dihubungi VOA, Jumat (24/3).

Misi pencarian itu termasuk dalam 'Kesepakatan Kerangka Kerja dengan Pemerintah Indonesia' yang ditandatangani 21 Maret lalu.

"Tentunya kami menyambut baik kesepakatan MOU (Memorandum of untuk penelitian, pemulihan, identifikasi dan repatriasi kerangka personel saat Perang Dunia II di Morotai. Kesepakatan ini merupakan salah satu cerminan penguatan kemitraan pertahanan RI-AS yang mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan, kesetaraan, saling menghormati," ujar Rosan.

Defense POW/MIA Accounting Agency atau DPAA pada Senin (21/3) menandatangani kesepakatan kerangka kerja (framework arrangement) dengan Pemerintah Indonesia untuk melakukan riset dan survei bersama pencarian warga AS yang hilang di Indonesia saat Perang Dunia II.

Misi tersebut merupakan misi riset dan survei bersama yang pertama dan diharapkan akan dimulai pada akhir tahun 2023, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia (26/3).


Simak video pilihan berikut:


Apa Itu DPAA?

Ilustrasi negara Amerika Serikat merayakan Memorial Day. Credits: pexels.com by Brett Sayles

DPAA adalah badan di bawah Departemen Pertahanan AS yang bertugas membawa pulang tentara AS yang menjadi tahanan perang atau yang hilang saat bertugas.

Kesepakatan ini tercapai setelah koordinasi selama beberapa tahun dan keterlibatan sejumlah menteri pertahanan, baik dari AS maupun Indonesia, untuk memulai kegiatan lapangan DPAA di Pulau Morotai, Maluku Utara.

Kedutaan Besar Indonesia di Jakarta, dalam keterangan resmi yang diunggah di situs webnya, mengatakan kesepakatan ini akan mendorong “upaya penghitungan lebih dari 1.900 personel AS yang hilang dan gugur di Indonesia semasa Perang Dunia II.

"Dengan penandatanganan kesepakatan ini, kami sangat bersemangat untuk memulai kerja lapangan kami di Indonesia pada bulan Juni mendatang," kata Direktur DPAA Kelly McKeague dalam pernyataan yang diterima Liputan6.com (24/3).

"Kami sangat berterima kasih kepada sejumlah lembaga pemerintah Indonesia yang telah membantu kami memenuhi janji kepada anggota Tentara Amerika yang telah memberikan pengorbanan tertinggi bagi bangsa kami, dan juga kepada keluarga mereka yang telah sejak lama mencari jawaban atas nasib orang-orang terkasih yang hilang," imbuh McKeague.


Diharapkan Bawa Manfaat bagi Morotai

Aktivis dari COVID Memorial Project meletakkan ribuan bendera Amerika berukuran kecil di di halaman National Mall di Washington, Selasa (22/9/2020). Ribuan bendera itu menandai 200 ribu nyawa yang hilang akibat virus corona Covid-19 di Amerika Serikat. (AP Photo/J. Scott Applewhite)

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Rosan Perkasa Roeslani berharap agar "kerja sama ini juga secara khusus bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Morotai."

Kesepakatan Kerangka Kerja itu merupakan kelanjutan dari pertemuan Menteri Pertahanan AS Llyod J. Austin III dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Jakarta pada 21 November 2022 lalu.

Pertemuan itu berselang satu bulan setelah keduanya bertemu di Pentagon, Washington DC, dan menggarisbawahi dukungan kuat untuk memulai misi kemanusiaan DPAA di Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya