Lupa Niat Puasa pada Malam Hari, Apakah Puasanya Sah? Bagaimana Solusinya?

Lupa Niat Puasa pada Malam Hari, Apakah Puasanya Sah? Bagaimana Solusinya

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi Seseorang Sedang Mempersiapkan Hal Penting untuk Menjalani Puasa Ramadan (pexels/anna)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu rukun ibadah adalah niat. Itu termasuk ibadah puasa Ramadhan.

Rukun puasa fardhu salah satunya adalah niat pada malam hari, sebelum waktu subuh. Biasanya, seseorang akan niat puasa pada sahur. Namun, banyak pula yang niat puasa setelah sholat tarawih untuk mengantisipasi lupa.

Lantaran menjadi rukun puasa Ramadhan, maka seseorang yang lupa niat puasa pada malam harinya puasanya tidak sah.

Ini berbeda dari rukun puasa sunnah, yang membolehkan seseorang membaca niat puasa saat siang hari, sebelum matahari tergelincir. Asalkan, dia belum melakukan hal yang menyebabkan batalnya puasa.

Mengutip laman an-nur.ac.id, hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya.”

Namun, sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, lupa merupakan hal yang wajar terjadi. Termasuk di antaranya lupa niat puasa. Terlebih jika pada minggu pertama bulan Ramadhan, potensi lupa sangat mungkin terjadi karena belum terbiasa.

Lalu, bagaimana hukumnya dengan orang yang lupa membaca niat puasa Ramadhan di malam hari? Apakah ada konsekuensi dan solusi karena lupa?

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Jika Lupa Niat Puasa pada Malam Hari, Apa Solusinya?

Masih bersumber dari laman yang sama, menurut madzhab Syafi’i yang mayoritas diikuti oleh umat Islam di Indonesia, orang yang lupa membaca niat puasa Ramadhan di malam hari maka puasanya tidak sah. Hal ini karena niat merupakan salah satu rukun puasa yang harus dipenuhi. Jika rukun tidak terpenuhi maka ibadah tidak sah.

Imam Nawawi al-Bantani dalam Kâsyifatus Sajâ menjelaskan:

وَالنِّيَّةُ لِكُلِّ يَوْمٍ وَاجِبَةٌ فِي الْفَرْضِ كُلِّهِ وَالْقَضَاءِ وَالنَّذْرِ وَالْكَفَّارَةِ وَالتَّطَوُّعِ مُسْتَحَبٌّ

Artinya: “Niat untuk setiap hari itu wajib dalam puasa fardhu seluruhnya dan qadha dan nadzar dan kafarat dan sunnah mustahab.”

Dengan demikian, bila seseorang lupa belum berniat pada malam hari maka puasa pada siang harinya dianggap tidak sah. Bahkan beberapa ulama juga mengatakan bahwa niat puasa bisa dilakukan pada malam hari atau malam pertama bulan Ramadhan agar puasa yang dijalankan bisa sah.

Meski demikian, orang yang lupa membaca niat puasa Ramadhan di malam hari juga wajib tetap berpuasa pada hari itu. Artinya ia tetap harus menahan makan dan minum sampai waktu berbuka puasa. Selain itu, ia juga wajib mengqadha puasanya di lain waktu karena status puasanya tidak sah.

Imam Nawawi al-Bantani dalam Kâsyifatus Sajâ juga menjelaskan:

وَإِنْ نَوَى بِالنَّهَارِ فِي الْفَرْضِ لا يُجْزِئُهُ وَيُقْضِيهُ وَيُمْسِكُ مِنْ ذلك النهار

Artinya: “Dan jika ia berniat pada siang hari dalam puasa fardhu maka tidak membolehkannya dan ia harus mengqadha puasanya dan menahan diri dari makan dan minum pada hari itu.”

Tim Rembulan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya