Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik, M Qodari menilai skema pasangan calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (Cawapres) Erick Thohir lebih realistis terealisasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketimbang Prabowo Subianto.
Sekalipun skema yang dipilih yakni duet Ganjar-Prabowo atau sebaliknya Prabowo-Ganjar, tidak ada perbedaan sama sekali.
Advertisement
Qodari menjelaskan, baik Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto merupakan figur pemimpin yang berkompetensi menjadi capres, sehingga kecil kemungkinan untuk berpasangan.
Apalagi jika melihat dua partai politik (parpol) di belakangnya yakni PDI Perjuangan dan Gerindra. Kedua parpol besar itu sama-sama memiliki komitmen tinggi untuk mengusung capres dari kader sendiri, bukan dari partai lain.
“Tidak mungkin untuk Ganjar bersama Prabowo atau sebaliknya. Ganjar saya lihat hari ini praktis Erick Thohir, saya belum melihat calon yang lain,” ujar Qodari dalam keterangan tertulis, Minggu (26/3/2023).
Kendati isu yang berkembang di masyarakat Ganjar dan Prabowo dijodohkan oleh Presiden Jokowi, Direktur Eksekutif Indo Barometer ini melihat sebaliknya. Menurut dia, pertemuan antara ketiga tokoh tersebut hanya pertemuan pejabat publik yakni Ganjar dan Prabowo dengan kehadiran Presiden Jokowi.
Karenanya, ia menilai duet Ganjar-Erick lebih realistis terealisasi di Pilpres 2024. Apalagi dalam enam bulan belakangan, dua pemimpin ini sering terlihat bersama di ruang publik.
Ganjar-Erick Bisa Terjadi Meski Tanpa Kehadiran Jokowi
Kedekatan antara Ganjar dan Erick pun terlihat lebih natural tanpa harus melalui perantara Presiden Jokowi, seperti saat bertemu Prabowo. Qodari mengatakan, walaupun tanpa kehadiran Presiden Jokowi, Ganjar dan Erick terlihat memiliki hubungan yang dekat.
“Ganjar Pranowo – Erick Thohir bisa terjadi walaupun tanpa kehadiran Presiden Jokowi. Berbeda dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang didampingi oleh Presiden Jokowi,” ucap Qodari memungkasi.
Advertisement