Survei Indikator: Ridwan Kamil Masih di Posisi Teratas Jadi Cawapres di Pemilu 2024

Lembaga penelitian Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan pada dua periode Februari dan Maret 2023, di mana salah satunya melihat elektabilitas dari sejumlah tokoh yang disebut berpeluang maju sebagai calon wakil presiden di Pemilu 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 26 Mar 2023, 22:55 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tiba di DPP Golkar, Jakarta,Rabu (18/1/2023). Ridwan Kamil mengenakan batik dengan warna dominasi hitam dan kuning.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga penelitian Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan pada dua periode Februari dan Maret 2023, di mana salah satunya melihat elektabilitas dari sejumlah tokoh yang disebut berpeluang maju sebagai calon wakil presiden di Pemilu 2024.

Adapun nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di posisi teratas dalam simulasi 18 nama semi terbuka. Mantan Wali Kota Bandung itu memperoleh 20,3 persen suara.

Di bawahnya menyusul nama Menteri Pariwisata Sandiaga Uno 14,2 persen, kemudian Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 13,4 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 12,9 persen dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 6,1 persen.

"Ridwan Kamil peringkat pertama. Tapi, selisihnya tidak terlalu jauh dibanding Sandi, AHY, dan Mas Erick," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya, Minggu (26/3/2023).

Berikut lengkap hasil 18 nama semi terbuka yang kuat menjadi cawapres:

  1. Ridwan Kamil 20,3 persen
  2. Sandiaga Uno 14,2 persen
  3. AHY 13,4 persen
  4. Erick Thohir 12,9 persen
  5. Khofifah Indar Parawansa 6,1 persen
  6. Andika Perkasa 3,3 persen
  7. Puan Maharani 2,8 persen
  8. Tri Rismaharini 2,0 persen
  9. Mahfud Md 1,7 persen
  10. Muhaimin Iskandar 1,6 persen
  11. Gatot Nurmantyo 1,6 persen
  12. Airlangga Hartarto 0,9 persen
  13. Sri mulyani 0,8 persen
  14. Salim Segaf 0,7 persen
  15. Susi Pujiastuti 0,5 persen
  16. Tito Karnavian 0,3 persen
  17. Zulkifli Hasan 0,2 persen
  18. Moeldoko 0,1 persen
  19. Lainnya 0,7 persen
  20. Tidak tahu/tidak jawab 15,8 persen

Bahkan, Burhanuddin menyatakan bahwa selisih antara Sandi Uno, AHY, dan Erick Thohir tidak terpaut jauh dan sangat tipis. Pada simulasi sembilan nama cawapres, Ridwan Kamil lagi-lagi unggul dengan 21,2 persen.

Angka itu menempatkan mantan wali kota Bandung tersebut sebagai cawapres paling kuat bila dibandingkan dengan Sandi Uno yang mendapat 16,4 persen, AHY dengan 14,5 persen, serta Erick Thohir dengan 14,5 persen.

Sementara itu, pada simulasi lima nama cawapres, responden yang memilih RK sebagai cawapres juga yang tertinggi. Rinciannya adalah 22 persen responden menilai Ridwan Kamil paling pantas jadi cawapres, 17,6 persen memilih Erick Thohir, 17,2 persen memilih AHY, dan 16,3 persen memilih Sandi Uno.

Diakui oleh Burhanuddin, dalam survei tersebut dukungan terhadap Erick Thohir meningkat, meski masih tinggi Ridwan Kamil.

"Yang lainnya cenderung meningkat atau menurun tetapi dalam margin of error," jelas Burhanuddin.

Adapun survei dilakukan dalam dua periode. Survei dilakukan pada periode Februari dan Maret 2023.

Pada periode pertama, dilakukan pada 9-16 Februari dengan 1.220 responden. Kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret, menempatkan 800 responden. Margin of error 2,9 dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 


Nama Ridwan Kamil Masuk Radar Cawapres Anies Baswedan

Sudirman Said mengungkap ada sejumlah nama yang masuk bursa bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Sejumlah nama itu memiliki elektabilitas tinggi di sejumlah survei calon wakil presiden. Mereka adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

"Yang masuk ke publik juga banyak seperti yang disebutkan oleh lembaga survei, media juga menyebut Pak Erick Thohir, Ridwan Kamil, Andika, itu semua masuk dalam radar kita," ujar Sudirman di Jakarta Sabtu, (25/3/2023).

Sudirman mengatakan, tim delapan Koalisi Perubahan akan melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh yang berpotensi menjadi cawapres Anies Baswedan. Baik tokoh eksternal maupun internal.

"Kita juga berkomunikasi dengan nama-nama itu," katanya.

Sementara, dari internal koalisi yang mencuat adalah dua nama yaitu Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang diusulkan Demokrat. Serta PKS yang mengusulkan kadernya, Ahmad Heryawan.

"Pak AHY diusulkan oleh Demokrat, kemudian PKS mengusulkan pak Aher," ujar Sudirman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya