Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Amerika Serikat (AS) memegang 205.515 bitcoin senilai USD 5,6 miliar atau sekitar Rp 85,96 triliun (asumsi kurs Rp 15.189 per dolar AS) pada 25 Maret 2023. Angka ini mencapai sekitar 1,06 persen dari pasokan yang beredar, menurut statistik saat ini.
Melansir Bitcoin, Senin (27/3/2023), data on-chain Glassnode mengungkapkan bahwa pada 9 Maret, sekitar 9.860 bitcoin senilai sekitar USD 269 juta dikirim ke alamat Coinbase.
Advertisement
Pemerintah AS saat ini memegang 205.515 bitcoin senilai USD 5,66 miliar berdasarkan nilai tukar hari ini.
Di sisi lain, terjadi cache bitcoin yang berasal hasil dari tiga penyitaan yang dimulai pada 2020. Bitcoin disita dalam tiga kasus, termasuk penyitaan bitcoin Silk Road pada November 2020, penyitaan peretasan Bitfinex 2022, dan penyitaan bitcoin dari James Zhong tahun lalu.
Dari total tersebut, 69.369 BTC disita dari “Individual X”, 94.643 BTC disita dari Ilya Lichtenstein dan istrinya Heather Morgan, dan 51.326 BTC disita dari Zhong pada November 2022.
Menurut laporan dari Glassnode pada 9 Maret 2023, beberapa bitcoin ini telah berpindah, mengurangi total dari 215.338 menjadi 205.515 BTC.
“Sekitar [40.000 bitcoin] dari dompet yang terkait dengan penyitaan penegakan hukum Pemerintah AS sedang bergerak. Sebagian besar tampaknya merupakan transfer internal (sejauh ini). Namun, sekitar 9.861 [bitcoin] yang disita dari peretas Silk Road telah dikirim ke klaster Coinbase kami," tulis laporan Glassnode.
Sita Bitcoin Terbanyak
Advertisement