Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan digelar 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang. Menjelang gelaran piala dunia, kehadiran Timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 menjadi kontroversi.
Banyak pihak yang menolak Israel bermain Piala Dunia U-20 2023 karena Israel dianggap sebagai penjajah yang menginvasi Palestina dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Di samping itu, ada juga pihak yang tetap mendukung kehadiran Israel bermain di Piala Dunia U-20 Indonesia.
Terkait polemik tersebut, ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya angkat bicara. Ia mengatakan, jangan sampai luka yang dialami kaum muslim terkait pembantaian Israel terhadap Palestina ditambah lagi dengan luka-luka yang lain. Kehadiran Timnas Israel di ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia bisa saja menjadi luka.
Baca Juga
Advertisement
“Maksudnya gini, orang bakal mengerti kalau seandainya Indonesia menolak karena luka ini. Dan ini pelajaran juga bagi Israel agar suatu ketika nanti jangan sewenang-wenangnya melakukan kezaliman (kepada) kaum muslimin atau masyarakat di Palestina,” katanya dikutip dari YouTube Buya Yahya, Senin (27/3/2023).
“Jadi, yang paling bijak adalah menjaga orang-orang yang hatinya selama ini penuh luka. Jangan sampai ditambah luka dengan demikian itu. Tentunya ini dengan cara cantik dan bijak. Artinya, tidak perlu kita banyak berdebat dan sebagainya. Insya Allah kalau dunia yang merindukan keadilan akan mengerti makna ini,” tambahnya.
Buya Yahya mengingat ke belakang, beberapa tahun lalu banyak muslim Indonesia yang ikut memberikan pertolongan kepada warga Palestina atas pembantaian yang dilakukan Israel. Kisah-kisah tersebut jangan sampai dilupakan.
“Apalagi kaum muslimin Indonesia yang kemarin mengeluarkan duit miliaran yang dikirim ke sana (Palestina) tentu akan sedih hati mereka karena mereka sudah membantu dan sebagainya, ternyata yang datang adalah orang yang ada hubungannya dengan orang yang membantai dengan kisah-kisah tersebut,” tuturnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jangan Sampai Terpecah Belah
Buya Yahya mengimbau, kontroversi kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia jangan sampai membuat umat Islam terpecah belah. Hindari perdebatan-perdebatan terkait hal tersebut.
“(Jangan sampai) gara-gara itu kita jadi terbelah menjadi dua. Kok gampang banget umat Islam terpecah jadi dua,” ujarnya.
Buya Yahya mengakui bahwa tidak semua warga Israel yang setuju dengan pembantaian terhadap Palestina. Pun dengan pemain Timnas Israel, ia berprasangka positif ada yang memiliki hati nurani. Akan tetapi, karena kebijakan diputuskan oleh negara, biar pun memiliki hati tidak bisa berkata-kata untuk menghentikan kezaliman terhadap Palestina.
Atas dasar-dasar yang dijelaskan sebelumnya, Buya Yahya menyarankan agar Timnas Israel tidak datang dalam gelaran Piala Dunia U-20. Tentu saja dilakukan dengan cara yang santun.
“Tunjukkan bahwasanya bangsa ini punya peduli kepada sesama, peduli kepada yang lemah. Jangan egois,” katanya.
Buya Yahya mengimbau kepada pihak yang menolak kedatangan Israel agar tetap mengedepankan adab. Jangan sampai saling caci maki.
“Yang menginginkan mendatangkan (Timnas Israel) kami imbau untuk menoleh kembali, melihat dengan hati kecilnya kepada permasalahan Palestina,” pesan Buya Yahya.
Advertisement