6 Fakta FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali, Ketum PSSI Erick Thohir Lakukan Koordinasi

FIFA membatalkan drawing atau pengundian Piala Dunia U-20 2023 di Bali pada 31 Maret, Ketum PSSI Erick Thohir pun akan berkoordinasi dengan Kemenlu sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri dan kepada Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 27 Mar 2023, 12:38 WIB
Belum lama ini, drawing atau pengundian Piala Dunia U-20 tidak jadi digelar di Bali pada 31 Maret 2023. FIFA membatalkan agenda drawing Piala Dunia U-20 tersebut pada Sabtu 25 Maret 2023. (Bola.com/Radifa Arsa)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, drawing atau pengundian Piala Dunia U-20 tidak jadi digelar di Bali pada 31 Maret 2023. FIFA membatalkan agenda drawing Piala Dunia U-20 2023 tersebut pada Sabtu 25 Maret.

Kepada LOC (panitia lokal), FIFA tidak menjelaskan alasan pembatalan tersebut. Hanya saja agenda lain terkait inspeksi stadion berjalan sesuai rencana. FIFA tetap melakukan penilaian terhadap venue yang digunakan pada Piala Dunia U-20 2023.

Hingga saat ini, LOC belum memberikan komentar resmi terkait pembatalan itu. Sementara anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Exco PSSI) Vivin Cahyani menyebut, pembatalan belum bersifat resmi.

"Belum ada keputusan resmi. Kami baru rapat Exco siang ini. Nanti tunggu statement resmi dari PSSI," ujar Vivin saat dihubungi Liputan6.com Sabtu pagi 25 Maret 2023.

Meski tidak memberi alasan, PSSI menduga sikap ini diambil karena penolakan kepala daerah setempat. Gubernur Bali I Wayan Koster menolak menyelenggarakan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dewata.

PSSI menilai hal ini sangat kontradiktif mengingat Koster juga sudah menandatangani Government Guarante untuk menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023, termasuk di dalamnya drawing kompetisi.

"Mereka telah memutuskan membatalkan undian Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Bali yang rencananya dilakukan pada 31 Maret 2023," kata anggota Exco PSSI Arya Sinulingga pada jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Minggu 26 Maret 2023.

PSSI, lanjut Arya, mengerti sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, ucap Arya, Ketua Umum atau Ketum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri dan kepada Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

Kemudian, terkait penolakan tersebut, PSSI belum tahu secara pasti apakah FIFA akan memberikan sanksi kepada Indonesia.

Berikut sederet fakta terkait FIFA dikabarkan membatalkan drawing atau pengundian Piala Dunia U-20 di Bali pada 31 Maret 2023 dihimpun Liputan6.com:

 


1. PSSI Sebut Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal Digelar di Bali pada 31 Maret

Logo FIFA dari markas besarnya di Zurich, Swiss. Foto diambil pada 20 Oktober 2010 jelang biding Piala Dunia 2018 dan 2022.AFP PHOTO/SEBASTIAN DERUNGS

Drawing atau pengundian Piala Dunia U-20 tidak jadi digelar di Bali pada 31 Maret 2023. FIFA menbatalkan agenda tersebut pada Sabtu 25 Maret 2023.

Kepada LOC (panitia lokal), FIFA tidak menjelaskan alasan pembatalan tersebut. Hanya saja agenda lain terkait inspeksi stadion berjalan sesuai rencana. FIFA tetap melakukan penilaian terhadap venue yang digunakan pada Piala Dunia U-20 2023.

Hingga saat ini, LOC belum memberikan komentar resmi terkait pembatalan itu. Sementara anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Exco PSSI) Vivin Cahyani, menyebut pembatalan belum bersifat resmi.

"Belum ada keputusan resmi. Kami baru rapat Exco siang ini," ujar Vivin saat dihubungi Liputan6.com Sabtu pagi 25 Maret 2023.

"Nanti tunggu statement resmi dari PSSI," katanya.

Anggota Exco PSSI lainnya, Arya Sinulingga juga bersikap sama. Arya belum bisa memastikan kabar pembatalan acara drawing Piala Dunia U-20 2023.

"Kami masih menunggu," ujarnya singkat membalas pesan WhatsApp Liputan6.com.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir diharapkan memberi keterangan ketika menghadiri laga Indonesia vs Burundi. Namun dia meninggalkan stadion sebelum pertandingan selesai.

 


2. FIFA Belum Pastikan Lokasi dan Waktu Pengganti

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Menpora Zainudin Amali, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat berdiskusi mengenai progres renovasi Stadion Manahan, Solo, Minggu (12/3/2023). (Bola.com/Radifa Arsa)

FIFA belum memberikan informasi mengenai waktu dan lokasi baru penyelenggaraan undian Piala Dunia U-20 2023. Status Indonesia sebagai tuan rumah turnamen pun dalam tanda tanya besar.

Organisasi sepak bola dunia itu membatalkan acara semula yang dijadwalkan berlangsung di Bali pada Jumat 31 Maret 2023. Meski tidak memberi alasan, PSSI menduga sikap ini diambil karena penolakan kepala daerah setempat.

Gubernur Bali I Wayan Koster menolak menyelenggarakan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dewata.

PSSI menilai hal ini sangat kontradiktif mengingat Koster juga sudah menandatangani Government Guarante untuk menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023, termasuk di dalamnya drawing kompetisi.

"Mereka telah memutuskan membatalkan undian Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Bali yang rencananya dilakukan pada 31 Maret 2023," kata anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga pada jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Minggu 26 Maret 2023.

"Pihak FIFA belum memberikan informasi mengenai waktu dan lokasi penyelenggaraan drawing Piala Dunia U20," ucap Arya.

 


3. Ketua Umum PSSI Disebut Tengah Lakukan Koordinasi, Indonesia Bakal Disanksi FIFA?

Ketua panitia penyelenggara Piala Dunia U-20 2023, Erick Thohir saat meninjau kesiapan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/3/2023). (Bola.com/Erwin Snaz)

Kemudian menurut Arya, PSSI mengerti sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, ucap Arya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri dan kepada Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

"Ketua umum PSSI juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi dan politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai," lanjut Arya.

"Kita tahu 2015 kita pernah dibanned juga. Pernah kita alami itu. Jadi bukan suatu yang baru terjadi. Jadi belum lama. Kita tidak mau itu terjadi lagi, yang bisa membuat kita tidak bisa ikut pertandingan internasional. Liga kita juga terdaftar dan diakui oleh FIFA. Dengan sendirinya, liga ini juga tidak ada lagi. Itu fakta yang bisa kita alami. Rangking kita jatuh di FIFA juga karena dibanned," ucap Arya menambahkan.

Arya menyebut kelanjutan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, termasuk inspeksi teknis lapangan-lapangan di Indonesia tetap dilakukan oleh FIFA.

"Kami tidak menutup kemungkinan adanya konsekuensi-konsekuensi yang harus diterima oleh Indonesia dan PSSI akibat adanya permasalahan yang terjadi sehubungan dengan proses penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia," kata Arya.

Terkait penolakan tersebut, PSSI belum tahu secara pasti apakah FIFA akan memberikan sanksi kepada Indonesia.

 


4. Penolakan Gubernur Bali Diduga Jadi Alasan FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023

Calon Gubernur Bali Wayan Koster (Liputan6.com/Dewi Divianata)

FIFA membatalkan undian Piala Dunia U-20 2023 yang sedianya berlangsung di Bali, Jumat 31 Maret 2023. PSSI menduga keputusan itu diambil karena sikap pemerintah setempat.

"Kemarin (Sabtu) kami sudah dapat informasi dari FIFA ke LOC (panitia lokal). Dalam pemberitahuan belum ada surat resmi, tapi sudah jelas bahwa drawing Piala Dunia U-20 2023 telah dibatalkan FIFA. Keputusan berasal dari mereka," ucap Arya.

"Ini kami maklumi karena Gubernur Bali yang menolak kedatangan Israel di mana mereka tidak diperbolehkan mengikuti drawing. Sehingga mungkin hal ini menjadi dasar keputusan membatalkan pelaksanaan drawing,” terang Arya.

Menurut Arya, surat Gubernur Bali I Wayan Koster ke Menpora yang beredar luas diduga menjadi dasar keputusan FIFA.

"Gubernur Bali telah meneken government guarantee, bersepakat dan setuju saat Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dan sekarang mereka menolak. Wajar kalau FIFA akhirnya memutuskan membatalkan drawing di sana," ungkapnya.

 


5. PSSI Akui Sudah Komunikasi dengan Pemprov Bali Usai Beredarnya Surat Penolakan Gubernur Wayan Koster

Erick Thohir menilai progres persiapan Stadion Kapten I Wayan Dipta menuju Piala Dunia U-20 2023 berjalan baik. (Istimewa)

PSSI mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Bali sejak surat itu beredar.

"Kami sudah komunikasi dengan Gubernur Bali dan juga Pemerintah Bali. Mereka tetap di posisi mereka. PSSI menghargai itu. PSSI dalam posisi penyelenggara. Pertama mereka nolak kehadiran dan drawing. Akhirnya juga kita susah, tidak bisa untuk meminta tetap bisa di sana," ungkap Arya.

Dalam situasi ini, PSSI mengaku tidak tahu posisi pemerintah pusat menyikapi perkembangan terkini. Arya merasa pemerintah tak sama sekali berniat mundur.

"Kami dari PSSI sebagai penyelengagra tetap jalan. Yang terjadi saat ini pemerintah daerah yang tidak bisa menerima dan menjamin penyelenggaraan. FIFA mungkin melihat hal tersebut. Menyangkut kejelasan drawing, kami akan segera bertanya ke FIFA. Yang pasti ke FIFA, belum menyampaikan waktu dan tempat yang baru. Kita belum bisa jawab," katanya.

 


6. Tak Jadi di Indonesia, Argentina Tawarkan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mendapatkan penjelasan dari Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati saat melakukan kunjungan ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (12/3/2023) dalam rangka meninjau kesiapan 6 venue Piala Dunia U-20 2023. (Bola.com/Alit Binawan)

Dibatalkannya undian membuat kelanjutan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 menyisakan tanda tanya besar. Muncul kekhawatiran bila aksi penolakan terus berlanjut, FIFA bisa memindahkan lokasi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dari Indonesia.

Posisi Indonesia semakin terjepit. Sudah ada negara yang mengajukan diri sebagai pengganti kepada FIFA. TyC Sports pada Senin dini hari (27/3/2023) melaporkan, Argentina menawarkan diri kepada FIFA untuk menggantikan Indonesia.

Argentina sendiri sebenarnya tidak lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 2023. Mereka kalah bersaing degan Brasil, Kolombia, Ekuador dan Uruguay yang menjadi wakil zona CONMEBOL di Piala Dunia U-20 2023.

Dengan menjadi tuan rumah, Argentina mengincar tiket gratis menggantikan posisi Indonesia sebagai salah satu peserta putaran final Piala Dunia U-20 2023.

FIFA sendiri hingga saat ini masih menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 meski undian sudah dibatalkan.

Infografis Jurus Ketum PSSI Persiapkan Piala Dunia U-20 2021. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya