Liputan6.com, Banyuwangi - Fenomena perang sarung seolah menjadi rutinitas kambuhan pada saat Ramadhan. Tak terkecuali di Banyuwangi ini. Perang sarung cukup sering dijumpai setiap malamnya. Hal itu meresahkan warga.
Terbaru dalam sebuah unggahan Instagram @Infowargabanyuwangi diperhilatkan aksi perang sarung, Senin (27/3/2023) dini hari.
Advertisement
Nahasnya aksi diduga berlangsung di halaman toko swalayan A&R di Kelurahan Lateng, Banyuwangi itu berujung pengeroyokan.
Dalam unggahan video tersebut diperlihatkan segerombolan pemuda yang memukuli dan menendang salah seorang pemuda lainnya. Terdengar pemuda yang dipukuli itu menangis histeris.
Kapolsek Banyuwangi AKP Kusmin pasca kejadian itu pihaknya mendapat kabar dari masyarakat. Polisi sempat turun ke lokasi, namun kondisi di TKP sudah sepi.
"Sampai saat ini belum ada laporan pengeroyokan yang kami terima," kata Kusmin, Senin (27/3/2023).
Polisi sebetulnya telah mengambil sikap dalam menanggapi fenomena kambuhan itu. Polisi membentuk regu yang setiap malam rutin melakukan patroli.
Kawasan yang disinyalir menjadi arena perang sarung pun sudah terpetakan. Tetapi memang aksi ini tergolong licin dan rupanya kerap berpindah-pindah lokasi.
"Kita sudah petakan semua titik-titiknya, dengan kejadian itu, akan kami perluas jangkauan patrolinya," ujarnya.
Upaya preventif terus dikuatkan. Polisi melakukan pendekatan secara persuasif kepada kelompok-kelompok anak muda yang berpotensi menjadi pelaku perang sarung.
"Ketika ada anak muda yang berkerumun malam-malam kita datangi, kita beri pemahaman, itu rutin kami lakukan," tandasnya.
Perang Sarung Sempat Terjadi di Simpang Lima Banyuwangi
Sebelumnya aksi perang sarung juga sempat terjadi di simpang lima Banyuwangi, pada malam puasa pertama yaitu pada Hari Kamis malam.
Peristiwa perang sarung yang melibatkan puluhan remaja ini terjadi di Trotoar di sekitar Simpang Lima Banyuwangi sekitar pukul 00.30 Wib dini hari. Mereka saling serang menggunakan sarung yang ujungnya diikat sehingga membentuk benjolan.
Benjolan itulah yang kemudian digunakan untuk berperang yang kemudian dikenal dengan istilah perang sarung.
Aksi perang sarung ini, bulan Ramadhan sebelumnya juga sempat menghebohkan Banyuwangi. Bahkan sempat muncul imbauan agar tidak melakukan perang sarung karena cukup berbahaya.
Selian membahayakan diri sendiri, perang sarung ini juga membahayakan pengguna jalan yang sedang melintas.
Advertisement