Elektabilitas Erick Masih Akan Terus Bersinar, Pengamat Ungkap Alasannya

Kenaikan elektabilitas Erick karena ia berhasil menjadi Ketua Pelaksana Harlah NU serta terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2023, 16:23 WIB
Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 Erick Thohir memberikan pidatonya saat Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berjanji akan memperbaiki sepak bola di Tanah Air. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Survei Indikator Politik Indonesia masih menempatkan nama Ridwan Kamil sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi dengan 22%. Jika dibandingkan dengan periode November sebesar 25,2% pada tahun lalu, nama Gubernur Jawa Barat ini terus mengalami tren penurunan yang signifikan.

Menurut Andy Fefta Wijaya, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya menilai nama Kang Emil terdongkrak ketika putranya meninggal dunia di Swiss. Namun setelah itu ia tak begitu menjaga nama beliau. Sehingga opini nama Kang Emil semakin memudar. Sedangkan nama calon yang lain terus bergerak naik seperti Erick Thohir, Sandiaga Salahuddin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Isu pemecatan guru kemarin saya perkirakan juga akan memberikan dampak negatif bagi elektabilitas Kang Emil. Publik melihat pemecatan tersebut sebagai bentuk Kang Emil sebagai sosok semi otoriter. Saya melihat implikasi pemecatan guru kemarin tak bagus bagi Kang Emil di kemudian hari,” papar Andy. 

 

 


Kenaikan Elektabilitas

Cawapres yang namanya naik sangat signifikan berdasarkan Survei Indikator Politik Indonesia adalah Erick Thohir. Jika pada November lalu elektabilitasnya hanya 12,9%, namun kini elektabilitas Menteri BUMN ini sudah mencapai 17,6%.

Berdasarkan analisa Andy, kenaikan elektabilitas Erick karena ia berhasil menjadi Ketua Pelaksana Harlah NU serta terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Keberhasilan tersebut memberikan dampak yang signifikan bagi elektabilitas Erick di mata publik. Sebab ketika Erick menjadi ketua pelaksana Harlah NU dan ketua PSSI, media banyak meliput kegiatannya.

“Kalau untuk kinerja beliau di BUMN, memang ada yang menilai berhasil dan ada yang menilai sebaliknya. Selain itu yang mengerti mengenai kinerja positif Erick di BUMN adalah kalangan menegah atas dan pebisnis. Sedangkan yang disurvei oleh Indikator adalah semua lapisan masyarakat. Saya yaki elektabilitas Erick akan terus naik. Pemimpin nasional berhasil muncul karena prestasi menyelesaikan tugas besar. Ketika berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, maka kepemimpinan Erick teruji dan bisa menjadi pemimpin nasional berikutnya,” kata Andy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya