Liputan6.com, Jakarta - Kasus Mantan pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo terus bergulir. Terbaru, Rafael Alun tak terima dituding terlibat tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Rafael Alun menegaskan dirinya selalu melaporkan kepemilikan harta kekayaan dan sumber pendapatan serta dapat menjelaskan asal usul perolehan harta tersebut.
Advertisement
Di luar soal harta kekayaan, ayah Mario Dandy ini ini ternyata masuk dalam daftar pegawai yang diproyeksikan mengisi posisi jabatan tinggi. Hal tersebut tercantum dalam Nota Dinas Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tentang kegiatan workshop pengembangan talent tahun 2022/2023.
Nama Rafael Alun Trisambodo termasuk dalam daftar peserta pada Januari 2023.
Nota dinas yang diteken oleh Sekretaris Dirketorat Jenderal Pajak, Peni Hirjanto mengundang 36 orang pejabat Eselon III Dirketorat Jenderal Pajak dalam program pengembangan talent. Kegiatan tersebut merupakan salah satu proses dalam manajemen talenta di otoritas pajak.
"Program Pengembangan Talent yang bertujuan untuk mempersiapkan Talent dalam menduduki jabatan setingkat lebih tinggi atau posisi/jabatan strategis lainnya," tulis surat nota dinas dikutip dari Belasting.id, Senin (27/3/2023).
Rangkaian Program Pengembangan Talent, meliputi: Workshop Pengembangan Talent, Penguatan Kompetensi Lintas Fungsi Keuangan Negara, Pembelajaran Kolaboratif Jabatan Target, Secondment pada Unit Kepatuhan Internal (UKI), serta Penyelesaian Project Individu dan Project Kolaboratif.
Program pengembangan talent yang meyertakan Rafael Alun Trisambodo dihelat secara luring dan daring pada Selasa, 24 Januari 2023. Kegiatan diisi dengan keynote speech oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Bila kasus anaknya tidak menyita perhatian masyarakat, sepertinya Rafael Alun Trisambodo akan masuk dalam jajaran pejabat Eselon II DJP-setara direktur/kepala kantor wilayah (Kanwil) pada tahun ini. Pasalnya, beberapa nama peserta workshop akhirnya naik jabatan pada tahun ini.
Sebut saja, Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat Perpajakan Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Dwi Astuti yang naik menjadi Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak.
Kemudian Kepala KPP Penanaman Modal Asing Tiga, Nurbaeti Munawaroh yang kemudian menjadi Kepala Kanwil DJP Bali. Lalu, Kepala KPP Madya Jakarta Barat, Sigit Danang Joyo yang naik menjadi Kepala Kanwil DJP Jatim I.
KPK Pastikan Akan Tuntaskan Penyelidikan Harta Eks Pejabat Pajak Rafael Alun
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bakal menyelesaikan penyelidikan kasus dugaan korupsi dalam kepemilikan harta mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo.
"Yang pasti KPK komitmen selesaikan proses penyelidikan yang sedang kami lakukan ini," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya dikutip Minggu (26/3/2023).
Terkait dengan pemeriksaan terhadap Rafael pada Jumat, 24 Maret 2023 kemarin, Ali tak bersedia menjelaskan detailnya. Pasalnya, pemeriksaan terhadap Rafael kemaren masih dalam tahap penyelidikan.
Ali hanya memastikan tim penyelidik tengah bekerja keras menemukan unsur pidana dalam kepemilikan harta Rafael Alun.
"Kami percepat pendalaman untuk menemukan peristiwa pidana dan pihak yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Perkembangan nanti akan disampaikan," kata Ali.
Diberitakan, Mantan Pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo memastikan dirinya tak ada niat untuk kabur ke luar negeri. Dia menegaskan akan bersikap kooperatif terhadap proses hukum yang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Tak ada sedikit pun niat saya untuk kabur ke luar negeri, untuk pergi dari sini (Indonesia)," ujar Rafael Alun dalam keterangannya, Sabtu (25/3/2023).
Advertisement
Kedatangan kedua ke KPK
Rafael Alun pada Jumat, 24 Maret 2023 kemarin memenuhi panggilan tim penyelidik KPK guna mengklarifikasi hartanya. Itu merupakan kali kedua dirinya diperiksa di KPK berkaitan hartanya. Rafael Alun tak sendiri, dia bersama dengan istri.
Rafael memastikan, kabar yang mengatakan dirinya akan kabur ke luar negeri tak bisa dipertanggungjawabkan.
"Tidak benar kabar soal itu (kabur ke luar negeri). Saya selalu hadir saat diminta keterangan oleh KPK dan Inspektorat Jendral Kemenkeu untuk mengklarifikasi harta saya," kata dia.
Tak hanya itu, Rafael Alun keberatan dirinya disangkakan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dia mengklaim selalu melaporkan kepemilikan harta dan sumber pendapatan serta dapat menjelaskan asal usul perolehan harta tersebut.
Dia menyebut, terkait keterangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atas pemblokiran rekening konsultan pajak karena diduga membantunya melakukan TPPU tak masuk akal. Menurutnya, anggapan itu hanya sepihak dan tanpa dasar.
"Saya tidak pernah menggunakan jasa konsultan pajak. Jika memang diduga ada bantuan dari konsultan pajak mohon dijelaskan bantuannya seperti apa," kata Rafael.