Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir meminta jajaran direksi dan komisaris perusahaan BUMN untuk hafal Omnibus Law BUMN. Menurutnya, itu penting jadi pegangan dalam menghadapi ketidakpastian situasi global saat ini.
"Alhamdulillah kondisi kita baik, tapi kita tak bisa prediksi akan terus baik. Kita harus maknai apa artinya Indonesia, apa artinya BUMN itu sendiri. Kita harus maknai juga apa arti globaliaasi. Dimana Indonesia berada, BUMN berada," ujar Erick Thohir dalam acara Sosialisasi Peraturan Menteri BUMN 2023 di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Advertisement
"Terlepas dari rencana besar kita, implementasi kita, tetapi kadang-kadang back to basic ketika kita mau berjalan, yang mengikat kita aturan kita sendiri. Yang selama ini 3 tahun saya jadi Menteri BUMN, ini jadi lingkaran yang kadang muter-muter aja di situ," imbuhnya.
Mengacu situasi tersebut, Erick lantas bernisiatif untuk meringkas 45 Peraturan Menteri BUMN yang ada jadi hanya 3 regulasi saja. Pasalnya, ia menilai beberapa aturan sudah kelewat zaman.
"Saya yakin, 45 peraturan menteri yang kadang-kadang udah out of date dengan situasi global ekonomi hari ini. Tapi karena masih ditulis, itu tetap jadi catatan pinggir yang kadang kita takut ambil langkah-langkah tersebut," ungkapnya.
Oleh karenanya, Kementerian BUMN sepakat 45 aturan menteri tersebut harus dilenturkan. "Bukan berarti kita tidak taat, karena rule of the game paling penting," kata Erick.
Direksi dan Komisaris Wajib Hafal
Erick lantas berharap, seluruh direksi dan komisaris BUMN hafal dengan Peraturan Menteri BUMN yang sudah diringkas menjadi tiga kebijakan tersebut.
"Saya minta direksi dan komisaris training seluruh strukturnya untuk mengerti ini. Jangan kita sudah implementasi, ditaro di hp, ditaro di laci," pinta Erick.
"Supaya hadapi globalisasi kita tidak terbelenggu antisipasi perubahan ini dengan cepat. Karena kompetisi yang terjadi di dunia bukan karena besarnya suatu negara, bukan negara lagi masa developing, bukan. Tapi kebijakan yang didasari prudence governance jadi landasannya. Karena kita berpacu, kita berpacu dengan persaingan global," tandasnya.
Advertisement
Erick Thohir Minta BUMN Ekspansi Pasar ke India hingga Afrika
Menteri BUMN Erick Thohir mendorong perusahaan BUMN untuk bersiap membuka pasar di kawasan Asia Selatan seperti India hingga Afrika. Pasalnya, neraca perdagangan Indonesia di wilayah-wilayah tersebut terus mencatat surplus.
"Saya baru selesai ratas dengan bapak Presiden. Kita didorong lagi melihat pasar Afrika. Karena perdagangan south to south hari ini salah satu yang mendorong trade surplus Indonesia. Dengan India, Pakistan, Bangladesh, Afrika USD 1,3 miliar," kata Erick Thohir dalam Sosialisasi Peraturan Menteri BUMN 2023 di Graha Pertamina, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Erick mengatakan, hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Afrika sebenarnya sudah terbangun sejak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika pada 1955 silam.
"Artinya apa, ke depan kembali ini pangsa yang besar, tetapi juga persaingan sangat berat. Bagaimana kita juga sustain menjaga persaingan ini," imbuh dia.
Dia juga tak ingin momentum Presidensi G20 Indonesia pada 2022 lalu jadi terlewat begitu saja. "Itu justru saatnya kita lonceng berbunyi, dimulainya persaingan, dan kita harus jadi pemenangnya," tegas Erick.
Buka Pasar Baru
Oleh karenanya, Erick meminta seluruh jajaran perusahaan pelat merah mau berupaya membuka pasar baru di negara-negara Afrika. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi negara juga bakal ikut terangkat.
"BUMN bisa, dan sangat diharapkan oleh pemerintah kita jadi lokomotif. Ketika kita masuk ke pangsa baru, pasar baru, kita bisa menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi," pintanya.
Di sisi lain, ia juga tak ingin BUMN melupakan peran sektor swasta, khususnya UMKM. Erick mau perusahaan milik negara justru jadi motor untuk membangun ekosistem pasar yang turut melibatkan pihak swasta dan UMKM.
"Dan toh, kita juga sudah mulai sepakat untuk bisnis-bisnis yang bukan ahlinya, udah lah. Kasih private sector. Toh dengan core infrastruktur, sinergi, kolaborasi kita, ini kekuatan masif. Jadi jangan semuanya diambil. UMKM harus juga kita kedepankan. Kita membangun ekosistem, ekosistem yang kita jadi lokomotif, kita jadi core-nya," tuturnya.
Advertisement