Liputan6.com, Bali Indonesia tengah menjadi Ketua ASEAN. Sebelum acara puncak KTT ASEAN di Labuan Bajo pad Mei 2023, sejumlah side event tengah digelar, seperti salah satunya Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM).
AFMGM ini akan dilaksanakan di Bali pada 28-31 Maret 2023. Acara ini akan dihadiri para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari masing-masing negara.
Advertisement
Di forum itu, Indonesia akan mengusulkan kerja sama antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan di negara–negara ASEAN terkait kesiapan pendanaan wabah penyakit menular atau pandemi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu saat menghadiri media briefing Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) pada Senin (27/3).
"Kemarin kita mendirikan program Pandemic Fund, di G20. Untuk di kawasan (ASEAN), kita juga ingin mendorong bagaimana menteri keuangan bisa bekerja sama dengan menteri kesehatan (mengenai isu kesehatan)," kata Febrio Kacaribu dalam media briefing di Hilton Bali Resort pada Senin (27/3/2023).
Febrio mengakui, masih ada sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN salah satunya Indonesia dan Thailand, yang masih membutuhkan reformasi lebih jauh terkait kesiapan menghadapi penyakit menular.
"Karena memang ada dibutuhkan bahwa untuk PPR (Pandemic Prevention Response), memang untuk kondisi di sektor kesehatan yang relatif belum terbangun di kawasan ASEAN salah satunya Indonesia, Thailand," sebutnya.
"Ini sedang kita bicarakan dengan Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan di kawasan ASEAN. Masih akan kita mulai dengan assessment, yang kita butuhkan seperti apa (programnya)," lanjut Febrio.
Contoh Program
Febrio pun memaparkan salah satu contoh program mengenai kesiapan wabah penyakit terbaru di kawasan yaitu ASEAN Covid–19 Response Fund, di mana dananya sudah terpakai sekitar USD 15 juta untuk keperluan alat kesehatan/medis.
"Jadi ini sebenarnya sudah ada cikal bakalnya, jadi kita akan memanfaatkan existing initiative yang sudah ada dan kita galang lagi semangatnya untuk (memerhatikan kesiapan pandemi)" jelasnya.
Febrio menegaskan, program tersebut akan didorong Indonesia di pertemuan ASEAN, ditambah dengan perannya yang tak hanya sebagai penerima dana pandemi, tetapi juga pendonor.
"Karena kalau Indonesia sehat bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kawasan (ASEAN) juga," pungkasnya.
Advertisement
Sah, Timor Leste Resmi Jadi Anggota ASEAN
Timor Leste tahun ini akan resmi bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Dengan demikian, jumlah anggota negara ASEAN menjadi 11 yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste.
“ASEAN 10 negara tahun ini akan tambah 1 yakni Timor Leste,” Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo di Hotel Hilton, Nusa Dua, Bali, Senin (27/3).
Rencananya negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia ini akan resmi menjadi bagian dari ASEAN pada September 2023. “Jadi kita resmi menjadi 11 negara dan akan di-officially join di bulan September di Labuan Bajo,” kata dia.
Meskipun baru akan bergabung secara resmi pada September mendatang, namun perwakilan Timor Leste sudah mengikuti berbagai rangkaian acara ASEAN Summit 2023.
“(Timor Leste) akan menjadi peserta untuk setiap pertemuan tahun ini,” katanya.