Liputan6.com, Jakarta Kapan datangnya hari Kiamat menjadi rahasia Allah SWT. Bahkan, Nabi Muhammad SAW pun tak mengetahui kapan terjadinya kiamat.
Namun begitu, Allah SWT memberi bocoran melalui firman-Nya, maupun melalui Nabi Muhammad SAW.
Salah satu yang menarik perhatian adalah bahwa salah satu tanda kiamat adalah perbandingan lelaki dan dan perempuan yang begitu 'njomplang'. Rasulullah SAW dalam hadis menyebut, perbandingan 50 perempuan sama dengan satu laki-laki.
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ وَيَكْثُرَ الزِّنَا وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ
"Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu dan merebaknya kebodohan, perzinahan secara terang-terangan, jumlah perempuan yang lebih banyak dan sedikitnya laki-laki, sampai-sampai (perbandingannya) lima puluh perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki.”
Baca Juga
Advertisement
Hadis ini lantas banyak dikutip dan banyak pula yang menafsirkan beragam. Bahkan, ada kesimpulan keliru, bahwa seorang laki-laki bisa kawin dengan 50 wanita.
Tentu saja, ini pandangan yang tak berdasar. Lantas, bagaimana memahami hadis di atas?
Benarkah menjelang hari kiamat akan terjadi komposisi 50 wanita berbanding 1 laki-laki, apa penyebabnya? apakah karena angka kelahiran yang didominasi perempuan, atau penyebab lain? Berikut ini adalah pendapat Penceramah Ustaz Adi Hidayat Al-Hafidz (UAH).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan UAH Soal kata 'Alqayyim' dan Komposisi Pria dan Wanita
Melalui akun YouTube Adi Hidayat Official seperti dikutip Republika UAH menjelaskan, perempuan nanti akan semakin banyak sementara jumlah kaum lelaki semakin sedikit. Sampai-sampai, ujar UAH, perbandingan antara lelaki dan perempuan itu 1:50.
Dia pun menjelaskan, kunci pemahaman redaksi hadis tersebut ada pada kata alqayyim.
“Jadi pemaknaannya apa nih alqayyim ini. Apa satu menanggung 50, satu menikahi 50 atau yang satu ini memperhatikan 50 orang? ini yang akan kita turunkan,” kata UAH, dikutip dari Republika, Selasa (28/3/2023).
Menurut UAH, pemahaman mengenai kata al-Qayyim dijawab oleh kitab Imam Muslim yang notabene merupakan murid dari Imam Bukhari. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, UAH menjelaskan, masa-masa menjelang kiamat akan terjadi berbagai macam peristiwa seperti ilmu yang diangkat dan kebodohan mulai marak.
Kekacauan pun terjadi sehingga peperangan timbul dimana-mana. Karena yang berperang adalah kaum lelaki, UAH menjelaskan, komposisi antara lelaki dan perempuan pun menjadi 1:50. Bilangan angka di sini, jelas UAH, boleh jadi sekadar menggambarkan banyak, bukan jumlah pastinya.
Menurut UAH, redaksinya pun menjadi qayyim bukan qawwam. Itulah mengapa, ujar UAH, redaksi tentang ayat Arrijalu qawwamu alannisa di dalam Alquran menggunakan kata qawwam bukan qayyim.
“Jadi kalau di Alquran dalam konteks kehidupan berumah tangga itu disampaikan qawwam. Kalau mau menjadi suami maka berikan yang terbaik. Puncak tertinggi dari apa yang kita lakukan dalam konteks keluarga. Karena itu diberikan kekuatan untuk memimpin,”ujar dia.
Sementara itu, UAH menegaskan, kata qayyim memiliki makna yang lebih umum. "Kalau kita ambil konteks yang umum untuk memberikan support itu qayyim namanya. Qayyim itu ada kelebihan kita mau tanggung orang biasanya dari sisi harta," ujar dia. (Sumber: Republika)
Tim Rembulan
Advertisement