Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham, Senin, 27 Maret 2023. Indeks Dow Jones menguat pada awal pekan ini seiring investor berusaha beralih dari krisis perbankan regional pada awal bulan ini menyusul runtuhnya Silicon Valley Bank.
Dikutip dari CNBC, Selasa (28/3/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 194,55 poin atau 0,6 persen menjadi 32.432,08. Indeks S&P 500 naik 0,2 persen ke posisi 3.977,53. Indeks Nasdaq melemah 0,5 persen ke posisi 11.768,84.
Advertisement
Saham bank regional menguat. The SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) menguat 0,9 persen, setelah naik lebih dari 3 persen pada hari sebelumnya. Saham First Republic melonjak 11,8 persen dan saham PacWest menanjak 3,4 persen.
“Sentimen pasar membaik karena pembuat kebijakan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi tantangan baru-baru ini,” ujar Global Market Strategist Invesco, Brian Levitt dikutip dari CNBC.
Ia menuturkan, perpanjangan fasilitas likuiditas yang telah disiapkan oleh the Federal Reserve (the Fed) secara berarti meredakan kekhawatiran sebelumnya, serangkaian bank run atau penarikan dana mungkin akan segera terjadi.
Serangkaian kejadian membantu sentimen di sektor ini. CNBC melaporkan selama akhir pekan, arus keluar dari simpanan bank kecil ke raksasa seperti JPMorgan Chase dan Wells Fargo telah melambat dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, Bloomberg melaporkan otoritas Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk memperluas program pinjaman darurat bagi yang dapat memberikan lebih banyak waktu bagi First Republic untuk menopang likuiditasnya.
Pekan lalu, saham First Republic susut 46,3 persen seiring investor mempertimbangkan rencana dari sekelompok bank setor USD 30 miliar akan cukup untuk meningkatkan neracanya.
First Citizen Beli Silicon Valley Bank
First Citizens BancShares setuju membeli sebagian besar Silicon Valley Bank, kata Federal Deposit Insurance Corporation Amerika Serikat. Kesepakatan itu mencakup pembelian sekitar USD 72 miliar aset Silicon Valley Bank dengan diskon USD 16,5 miliar, tetapi sekitar USD 90 miliar dalam sekuritas dan aset lainnya akan tetap “dikuasai untuk disposisi oleh FDIC (Federal Deposit Insurance Corporation)”.
“Kami terus berpikir Departemen Keuangan memiliki kapasitas untuk menyediakan backstop untuk simpanan yang tidak diasuransikan jika diperlukan,” ujar Jan Hatzius dari Goldman Sachs.
Ia menambahkan, meskipun tidak akan sepenuhnya mengesampingkan tindakan Departemen Keuangan jika tekanan perbankan kembali akut. “Kemungkinan langkah sepihak dari Departemen Keuangan tampak sangat rendah,” ujar dia.
Di sisi lain saham Deutsche Bank menguat 4,7 persen setelah pelaku pasar menjual saham dan pengambilalihan paksa Credit Suisse. Namun, saham teknologi turun karena kenaikan suku bunga mengurangi harapan akan prospek pertumbuhan saham yang lebih baik. Saham Alphabet turun 2,8 persen dan Meta susu 1,5 persen.
Wall street keluar dari minggu kemenangan meski volatilitas terkait dengan kenaikan suku bunga terbaru the Federal Reserve dan krisis bank yang sedang berlangsung. Terlepas dari gejolak baru-baru ini, indeks S&P 500 berada di jalur untuk menyelesaikan kinerja pada Maret 2023 dan kuartal I 2023 dengan kenaikan lebih dari 3 persen.
Advertisement
Risiko Resesi Meningkat pada 2023
Ekonom Keith Lerner dari Ruist menuturkan, resesi sudah di depan mata pada 2023. Risiko resesi meningkat pada 2023. Ia prediksi level resistance untuk S&P 500 di posisi 4.100-4.200. Indeks tersebut ditutup di posisi 3.970 pada Jumat pekan lalu.
“Meski pun beberapa investor mungkin melihat kekuatan yang terlihat di beberapa indeks pasar sebagai tanda positif, pelemahan terlihat jelas di bawah permukaan dan risiko makro meningkat,” ujar dia.
Ia mengatakan, investor tidak diberi kompensasi yang memadai untuk risiko makro di atas rata-rata karena baik saham dan obligasi korporasi dengan imbal hasil tinggi diperdagangkan mendekati rata-rata valuasi yang berfungsi memperkuat postur pertahanan saat ini.
Penutupan Wall Street pada 24 Maret 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Jumat, 24 Maret 2023 setelah sesi perdagangan yang bergejolak. Meski Jumat pekan ini dimulai dengan kekhawatiran krisis perbankan akan meluas ke Deutsche Bank, pasar pulih untuk mengakhir pekan dengan penguatan.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (25/3/2023), indes Dow Jones naik 132,28 poin atau 0,41 persen ke posisi 32.237,53. Indeks S&P 500 mendaki 0,56 persen, dan indeks Nasdaq bertambah 0,3 persen.
Semua indeks acuan di wall street catat penguatan selama sepekan. Indeks Dow Jones bertambha 0,4 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing baik 1,4 persen dan 1,6 persen.
Salah satu faktor yang membantu pasar adalah bangkitnya kembali saham bank daerah. Sektor ini menguat pada Jumat pekan ini dengan SPDR S&P Regional Banking ETF naik 3,01 persen selama sesi perdagangan. Di tengah semua volatilitas, KRE mengakhiri pekan ini dengan bertambah 0,18 persen.
Advertisement
Aksi Jual Saham Deutsche Bank
Aksi jual saham Deutche Bank, saham yang terdaftar di Amerika Serikat pada Jumat pagi memberikan tekanan pada sentimen pasar dan indeks utama, sebelum bank memulihkan sebagian dari kerugian sebelumnya. Saham Deutsche Bank merosot 3,11 persen pada Jumat pekan ini. Saham tersebut naik dari penurunan 7 persen pada awal sesi perdagangan.
Aksi jual saham dipicu setelah credit default swap (CDS) pemberi pinjaman Jerman melonjak tetapi tanpa katalis yang jelas. Langkah itu tampaknya menimbulkan kekhawatiran sekali lagi atas kesehatan industri perbankan Eropa. Awal bulan ini, regulator Swiss memaksa UBS akuisisi saingannya Credit Suisse.
Saham Deutsche Bank diperdagangkan dari level terburuknya pada sesi ini yang menyebabkan indeks utama Amerika Serikat memangkas kerugiannya.
“Saya pikir pasar secara keseluruhan tidak takut atau optimis. Ini hanya membingungkan. Aksi harga dalam 1,5 bulan termasuk hari ini (Jumat-red) campur aduk tanpa arah atau keyakinan apapun,” ujar Presiden Sanders Morris Harris, George Ball.